Selamat Datang di PDIPerjuangan-Jatim.org  Jum'at, 06 Juli 2007 
19:05:45www.pdiperjuangan-jatim.org                            FOKUS UTAMA
    Megawati Pakai Cincin Muhammadiyah
  PDI Perjuangan Alat perjuangan Untuk Rakyat
  Megawati: Kader Partai Wajib Jaga Tingkah Laku Dan Perbuatannya


    KRONIK
    Data Masyarakat Miskin Rentan Manipulasi
  Balai Kesehatan PDI Perjuangan Layani 150 Pasien Gratis per Hari.
  PDI Perjuangan Beri Ruang Politik Bagi Buruh, Tani dan Nelayan


    SUARA FRAKSI
    DPRD Surabaya Tolak Pemberlakuan SK Menkes
  Kematian Ibu dan Bayi di Jatim Sangat Memprihatinkan
  Sistim Bagi Hasil Pertambangan Tidak Adil


    BERITA CABANG
    DPC Kota Malang Rapatkan Barisan
  Kader PDI Perjuangan Jangan Jadi Pendusta Agama
  Kundari, Ketua PAC Jadi Kades


    ARSIP BERITA
    Apel Akbar HARKITNAS Soroti Berantas Korupsi Tebang Pilih
  Nasionalisme Hanya “Topeng” Bagi SBY-JK
  Buruh Masih Sulit Penuhi Kebutuhan Hidup Layak


    ARTIKEL
    Walikota Blitar : Sambutan Pada Acara Haul Bung Karno, Tanggal, 20 Juni 2007
  Drs.Sirmadji Tjondropragolo, Mpd.: Pancasila 1 Juni 1945 Dari Semua Untuk 
Semua
  Y. Dwi Harsanto, Pr. : Pancasila : Jiwa Indonesia


     
  Jum'at, 06 Juli 2007 
  Megawati : Rakyat Tidak Perlu Panggung Sandiwara

          Harga barang kebutuhan hidup yang tinggi, termasuk naiknya harga susu 
20%, pendidikan yang mahal, anjloknya hasil pertanian, pengangguran yang 
tinggi, serta penanganan bencana yang buruk, merupakan gambaran beban yang 
diderita Rakyat Indonesia. “Semua itu, menjadi pekerjaan rumah bagi para 
pemimpin bangsa ini untuk mencarikan jawaban-jawabannya. Memberikan jawaban 
tidak hanya cukup dengan menangis dan berwacana, dan membandingkan keadaan masa 
kini dengan masa yang lalu. Rakyat tidak membutuhkan panggung sandiwara.” Tegas 
Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, pada acara Wisuda 
Universitas Muhammadiyah Malang, di Malang, beberapa waktu lalu.

Situasi ini jelas merupakan wujud gagalnya pemerintahan SBY dalam menerapkan 
Sila Kelima Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. “Kalau 
kita melihat Indonesia kita saat ini, maka kita akan melihat keadilan sosial 
tersebut belumlah terwujud secara paripurna. Berdasarkan laporan-laporan 
masyarakat yang masuk kepada saya, mereka rata-rata mengeluhkan tingginya 
biaya/sulitnya hidup sekarang ini. “ Kata Megawati yang dengan tegas mengatakan 
hal ini berdasarkan berbagai kunjungan yang dlakukan di banyak daerah dan 
segala macam lapisan masyarakat Indonesia. 

Selama kegiatan yang dilakukan tersebut, Megawati sering mendengar berbagai 
keluhan dan pengaduan rakyat kecil di daerah yang dikunjunginya. “Ibu-ibu 
mengadu kepada saya mengenai harga minyak goreng yang tinggi, minyak tanah yang 
tidak terjangkau harganya dan sulit mendapatkannya di pasaran, akses terhadap 
pendidikan yang berkualitas yang mahal.“ Kata Megawati tentang beban yang 
dirasakan kaum ibu yang didengarnya langsung selama kunjungan ke berbagi 
lapisan rakyat di berbagai daerah selama era pemerintahan SBY. 

Selain kaum ibu dan wanita, menurut Megawati, banyak rakyat pada usia produktif 
kesulitan mencari pekerjaan, padahal pendidikan mereka rata-rata tamat 
perguruan tinggi. “Anak-anak muda datang kepada saya, mereka menyatakan 
sulitnya mencari lapangan pekerjaan walaupun mereka telah menamatkan sekolah 
sampai dengan perguruan tinggi.” Kata Megawati, tentang sulitnya lapangan kerja 
bagi usia produktif. Golongan usia produktif ini jumlahnya sangat besar, 
sehingga ini memerlukan solusi yang tepat, jika tidak maka akan menimbulkan 
dampak kerawanan sosial yang sangat serius. 

Persoalan pengangguran dan sulitnya lapangan pekerjaan yang sangat kompleks 
ini, masih ada lagi persoalan yang tidak kalah rumitnya yaitu, pertanian. 
Mahalnya pupuk dan sarana penunjang produksi lainnya tidak diimbangi dengan 
harga jual hasil pertanian yang memadai. “Petani datang kepada saya, mengeluh 
mengenai tingginya biaya sarana produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan 
dan tidak terjaminnya harga yang layak dan menguntungkan bagi produk-produk 
pertanian mereka.” Kata Megawati prihatin tentang suramnya sektor pertanian. 

Sementara itu, daerah yang memiliki sumber daya alam yang kaya tidak 
menjadikannya serta merta rakyat derah itu menikmati bagian kesejahteraan yang 
memadai. “Masyarakat di Papua, mengadu kepada saya, mereka bertanya mengapa 
kami daerah yang kaya akan sumber daya alam, perubahan kehidupan, kesejahteraan 
kehidupan kami masih berbeda dengan saudara-saudara kami yang ada di Jawa.“ 
Kata Mega mencontohkan kesenjangan kesejahteraan sosial yang terjadi Papua. 

Selain beberapa persoalan seperti tersebut di atas, Megawati juga menyayangkan 
penanganan korban bencana yang terjadi di berbagai daerah selama pemerintahan 
ini, antara lain seperti, Aceh, Nias, Bantul, dan Sidoarjo. “Masyarakat di 
Sidoarjo yang terkena musibah lumpur Lapindo, berteriak mengenai hak-hak mereka 
untuk dapat terus hidup dan mendapatkan keadilan atas bencana yang mereka 
alami. Mereka bertanya kapankah Lapindo akan berlalu?“ Kata Mega tentang 
buruknya penanganan korban bencana yang dilakukan oleh pemerintah. 

Para korban ini ini adalah Rakyat Indonesia yang wajib dilindungi hak haknya 
serta disejahterakan kehidupannya. “Saya juga mendengarkan dan melihat teriakan 
dan harapan masyarakat di Aceh, Bantul, Nias dan seluruh masyarakat yang 
terkena musibah bencana. Mereka bertanya kapan kehidupan kami dapat kembali 
pulih seperti sedia kala.” Kata Megawati tentang diabaikannya hak para korban 
benana yang secara bertubi-tubi menimpa Indonesia selama era pemerintahan SBY. 
Bencana yang bertubi-tubi itu sungguh memprihatinkan seluruh Bangsa Indonesia, 
terlebih lagi jika penanganan bencana sangat buruk. 

Hal yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia sekarang ini adalah, beras dan minyak 
goreng yang terjangkau harganya. Biaya pendidikan yang berkualitas dan murah 
bagi semua lapisan masyarakat. Untuk kaum tani dan nelayan, terwujudnya harga 
jual hasil pertanian dan perikanan yang layak. Bagi buruh, terjamin hak-haknya 
serta tersedianya lapangan pekerjaan yang luas. Serta yang tak kalah pentingnya 
adalah, penghargaan yang layak bagi para guru yang telah mendidik anak-anak 
Indonesia dan generasi penerus bangsa. (Red) 



       
---------------------------------
 Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.

Kirim email ke