http://web.bisnis.com/keuangan/ekonomi-makro/1id13398.html

 
Jumat, 06/07/2007 19:24 WIB

'Masyarakat Indonesia berada di titik nadir paling susah'
oleh : Djony Edward

MEDAN (Antara): Kondisi masyarakat Indonesia saat ini merupakan yang terburuk 
dalam 36 tahun terakhir, ujar Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI, Bomer 
Pasaribu. 

Hal itu dilihat dari melonjaknya angka kemiskinan serta meledaknya angka 
pengangguran, yang bila tak segera diatasi akan menjadi masalah besar bangsa, 
katanya dalam makalah yang disampaikan pada Sosialisasi Rencana Pembangunan 
Jangka Panjang Nasional 2005-2025 di Medan, Jumat. 


"Presiden SBY dalam Pidato Kenegaraan Januari lalu menyebutkan di Indonesia 
terdapat sebanyak 19,2 juta rumah tangga miskin atau sekitar 36,3%. Namun Bank 
Dunia menyebutkan 108 juta rumah tangga miskin (49%) di Indonesia dan merupakan 
yang terbesar dan terburuk dalam 36 tahun terakhir," ujarnya. 


Dia mengatakan, seiring dengan melonjaknya angka kemiskinan, angka pengangguran 
juga makin meledak. Tahun 2004, pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 
9,7%, sementara tahun 2005 meningkat menjadi 10,3 persen. 


"Akibat parahnya kesulitan ekonomi, pengangguran diperkirakan meningkat menjadi 
11,1 persen tahun 2006. Bila ditotal dengan seluruh jenis pengangguran di 
Indonesia tahun 2006 diperkirakan mencapai 41 persen atau lebih dari 40 juta 
orang," katanya. 



Kondisi ini diperparah dengan lemahnya manajemen pembangunan di hampir segala 
bidang, lemahnya institusi birokrasi, kuatnya oligarkhi Indonesia terutama di 
kalangan elit serta lemahnya kelas menengah yang seyogianya menjadi mesin 
kemajuan. 



"Ini semua membuat lemahnya daya saing Indonesia, sehingga diperlukan kebijakan 
ekonomi politik baru dengan paradigma baru pula," katanya. 



Deputi Otda Bappenas, Max Pohan, mengatakan, hingga tahun 2025 ada berbagai 
tantangan yang bakal dihadapi Indonesia, antara lain tantangan sosial budaya 
dan kehidupan beragama, tantangan perekonomian, sarana dan prasarana, politik, 
pertahanan dan keamanan, hukum dan aparatur, bidang wilayah dan tata ruang 
serta SDA dan lingkungan hidup. 



Meski banyak tantangan, namun menurut dia Indonesia juga punya modal dasar 
untuk pembangunan, yakni wilayahnya yang luas, kekayaan alam dan keanekaragaman 
hayati, jumlah penduduk yang besar serta perkembangan politik yang telah 
melalui tahap awal reformasi berupa demokratisasi dan desentralisasi. 



"Sasaran pokok pembangunan dalam 20 tahun ke depan antara lain terwujudnya 
masyarakat yang berakhlak mulia, berdaya saing, demokratis yang berlandaskan 
hukum, rasa aman dan damai, pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, 
negara yang mandiri dan maju serta peranan yang meningkat di dunia 
internasional," katanya.

bisnis.com


URL : http://web.bisnis.com/keuangan/ekonomi-makro/1id13398.html 

© Copyright 1996-2007 PT Jurnalindo Aksara Grafika

 Cetak | Tutup Window 

<<logo-bisnis-small.jpg>>

<<icon_cetak.gif>>

Kirim email ke