Di balik berbagai tayangan wisata kuliner yang berseliweran di layar kaca 
sebenarnya ada misi penting yaitu ikut mempromosikan masakan-masakan warisan 
nenek moyang kita. Selain itu, tayangan tersebut penting untuk mengangkat usaha 
kecil menengah (UKM) yang dijalani para penjaja makanan yang tersebar di 
pelosok Nusantara.  Sebagai contoh tayangan Bango Cita Rasa Nusantara (BCRN) 
yang ditayangkan di Indosiar tiap Sabtu pagi.
  Sudah berapa ratus penjaja makanan papan bawah yang tertolong oleh program 
semacam itu. Bahkan, ada beberapa penjaja yang ikut Festival Jajanan Bango, 
namanya langsung terangkat. Buntutnya, gerainya jadi laris manis bak gula jawa 
dijilati semut.
   
  Makanya saya kurang "sreg" kalau yang ditayangkan di layar kaca adalah 
resto-resto dan cafe-cafe papan atas. Apalagi kalau itu pewaralaba asing. 
   
  Terakhir, saya usulkan kepada para pengelola stasiun TV agar punya "tarif 
iklan khusus" untuk bisnis UKM, apa pun itu. Bukan hanya produk milik 
konglomerat yang pantas berseliweran di layar kaca. 

Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  KEUNIKAN JURNALISME KULINER - MENGAPA “SELALU ENAK?”

Bondan Winarno, ahli kuliner yang ngetop dengan ungkapan “maknyus” itu tampak 
mengunyah hidangan yang tersaji di depannya. Tetapi mendadak, ia langsung 
memuntahkannya! “Tidak enak! Betul-betul tidak ada nikmatnya!” ujarnya, 
menyumpah-nyumpah.

Pernahkah Anda menyaksikan tayangan semacam itu di layar televisi? Ya, pasti 
tidak pernah. Semua yang dimakan Bondan di layar televisi selalu enak, gurih, 
nikmat, sedap, dan pokoknya… “maknyuss!”

Sejumlah rekan pernah bertanya kepada saya, mengapa liputan tentang masakan 
–semacam program Wisata Kuliner-- di media televisi hanya menayangkan makanan 
yang enak-enak saja? Kenapa tidak pernah ada yang meliput restoran yang 
menyajikan masakan yang tidak “maknyus?”

Jawaban saya, liputan semacam Wisata Kuliner itu memang bukan jurnalisme yang 
bisa kita bandingkan dengan liputan peristiwa kebakaran, kecelakaan, bencana 
alam, konflik politik, kriminalitas, dan sebagainya. Wisata Kuliner sepatutnya 
kita masukkan dalam rubrik “pelayanan masyarakat”. Sifatnya informatif, seperti 
info tentang acara bioskop besok sore, atau info-info ringan lain yang 
dibutuhkan masyarakat. 

Wisata Kuliner memberi informasi pada pemirsa yang doyan makan enak atau ingin 
mencoba berbagai jenis masakan di berbagai tempat. Tentu saja, secara logika, 
tidak ada pemirsa atau konsumen yang sengaja mencari restoran yang hidangannya 
tidak enak. Mereka hanya mau makan santapan yang lezat, khususnya yang 
direkomendasikan oleh Bondan Winarno, wartawan atau media massa.

Maka “Jurnalisme Kuliner”, kalau saya boleh mengatakannya demikian, adalah 
selalu “berpihak” dan “satu arah.” Bahkan (meskipun tidak dimaksudkan 
demikian), sulit untuk menghindarkan kesan promosi terhadap makanan dan 
restoran bersangkutan.

Dalam tayangan televisi, jelas disebutkan nama restoran dan alamatnya, sehingga 
pemirsa yang penasaran bisa langsung pergi sendiri ke restoran bersangkuran 
untuk mencicipi hidangannya. Kalau pun nama restoran dan alamatnya tidak 
disebutkan, penonton yang penasaran akan menelepon stasiun TV bersangkutan. 
Dan, sebagai bagian dari upaya melayani audience, tentu saja wartawan akan 
memberitahukan nama restoran dan alamatnya. 

Tentu saja, liputan kuliner juga bisa sekaligus dijadikan lahan iklan bagi 
stasiun TV bersangkutan. Misalnya, bekerjasama dengan produsen produk-produk 
tertentu (bumbu masak, kecap, bakmi, dan sebagainya). Ini sering dilakukan 
secara terang-terangan.

Semua akhirnya berpulang ke pemirsa sebagai konsumen. Mau percaya penuh, atau 
skeptis terhadap rekomendasi media. Tapi yang jelas, pasti Bondan Winarno, 
wartawan dan media juga tidak berani “gambling,” dengan merekomendasikan 
masakan yang tidak enak, karena ini terkait dengan kredibilitasnya. Mohon maaf, 
jika tulisan saya ini tidak “maknyuss!” ***


Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184558, 79184627

http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com 





e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  blog: http://mediacare.blogspot.com

       
---------------------------------
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.

Kirim email ke