konon ada ahli antropologi yang seneng banget mengumpulkan macam ragam budaya masyarakat di seantero dunia, lalu dibuat pengelompokan-pengelompokan, kategori dan seterusnya. Salah satunya soal perkawinan, mahar, juga ttg jenis-jenis kekerabatan. Antropolog memang sering iseng, mereka mengelompokan bahwa sebagian masyarakat dunia punya budaya di mana laki-laki memberi mahar pada pihak perempuan, tetapi ada juga sebagian yang justru pihak perempuan memberi mahar pada pihak laki-laki. Mereka kemudian membuat hipotesa bahwa mas kawin diberikan pihak laki-laki kepada pihak perempuan (dalam kebanyakan masyarakat agraris) sebagai bentuk ganti 'kompensasi' atas kontribusi perempuan dalam ekonomi keluarga di mana ketika perempuan menikah maka keluarga perempuan menjadi kehilangan salah satu tenaga kerja produktif mereka. Dengan demikian mahar secara simbolik dimaksudkan mengganti kehilangan tersebut. Begitulah asal muasalnya mahar itu. Jadi bukan karena dibeli untuk diperbudak. monggo kalau mau dilanjutkan diskusinya... timoer
--------------------------------- Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids.