Lawan mereka, Mas ........... Mereka sudah masuk ke instansi2 ..... Sudah masuk ke Majelis Taklim Ibu-ibu .............. Gawat kalau tidak sadar PDIP sama Golkar yang bawahan itu harus segera disadarkan !!!!!!!!!!!!
RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bukan mengkhianati lagi, tapi menginjak-injak kepala kita... Mas, kalo ada negara kalifah, maka Indonesia bukan kabupaten, paling paling RW! Ibukotanya Sanaa, di Yemen. Pohon kelapa diganti korma... Salam korma Danardono Salam Danardono --- In mediacare@yahoogroups.com, as as <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mendirikan Daulah Khilafah di Indonesia adalah menghianati Bangsa dan Negara Indonesia. > Mereka berarti adalah terrorist yang sesungguhnya. > Seharusnya acara itu dilarang. > > Tejo Sulaksono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Syukur Ketum PBNU dan seluruh NU sangat bijak dalam mengambil keputusan ini. Dalam > situasi setelah separatisme Aceh masih laten dengan GAM, sekarang separatisme semangkin nekad dengan RMS, apalagi OPM, ini kan harus ditindak tegas, tanpa ampun namun dengan sepenuhnya ingat pada prinsip HAM. Syukur NU secara tegas menjauhkan diri dari Hizb ut- Tahrir itu yang ingin mengganti NKRI dengan cabang Khilafah sedunia dalam > ajaran abad pertengahan. Bangsa kita harus bersatu menghadapi semua ini yang didukung dan dibeayai dari luar negeri. Sekali lagi syukur, NU makin jelas memihak NKRI. > Nanti kita akan simak siapa saja dari Indonesia yang hadir di Konperensi itu, supaya kita lebih jeli lagi dalam berkiprah dalam masyarakat kita. > TSL > > Harry fadil <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > NU Setia NKRI, HTI Impikan Khilafah > 6 Juli 2007 15:45:31 > Beredarnya selebaran maupun buletin Jumat yang menginformasikan kehadiran Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dalam acara Konferensi Khilafah Internasional tanggal 12 Agustus 2007 mendatang dibantah oleh Kiai Hasyim sendiri. > Beliau menegaskan bahwa ketidakhadiran dirinya merupakan sikap bahwa NU berbeda pendapat dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tentang khilafah. > > "Saya tak akan datang karena Nahdlatul Ulama (NU) dengan Hizbut Tahrir Indonesia memiliki perbedaan pandangan dalam konsep kebangsaan dan keindonesiaan," tuturnya. > > NU yang bergerak dalam bidang dakwah dan sosial-kemasyarakatan tetap setia mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang didirikan oleh darah dan air mata umat Islam Indonesia, terutama warga NU. Sementara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang merupakan cabang dari pusat Hizbut Tahrir di Yordania memimpikan terbentuknya imperium Islam, Khilafah Islamiyah. > ( Diolah dari NUOnline ) --------------------------------- Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today!