Mas kawin itu sebenarnya hanya tradisi jaman dulu saja, tradisi utk menaik kan 
harga/harkat wanita, wanita dulu dianggap sebagai hiasan rumah bukan pasangan 
hidup/partner, jadi semua disimbolkan dengan treasury (emas, onta, perak, uang 
dll), kalau sekarang orang sudah modern daya pikir nya, kecuali di peloksok2 
daerah yg msh melakukan tradisi ini dimana mempelai wanita di beli dengan 
ternak misalnya, saya gak tau kebiasaan pasangan2 pranikah di Indonesia (krn 
saya kawin nya sama bule mulu hahahahahaaa) disini sebelum nikah kami bahas 
financial, rumah dan target goal utk masa tua, kalau di Indo mungkin asal sama2 
cinta bum nikah tanpa mau tau urusan keuangan, tanggung jawab dan rencana2 
kedepan nya, jadi pasangan sama sekali tidak tau persis posisi pasangan nya 
masing2 terutama soal finance nya, jadi itulah kadang2 pihak mertua atau calon 
istri bisa seenaknya minta mas kawin yg kadang diluar kemampuan sang pria, 
kalau pasangan sudah berani ambil keputusan nikah semua adalah
 tanggung jawab mereka berdua, mertua cuman bisa dukung dari belakang, bukan 
urusan mertua atau siapa saja diluar pasangan ini, apalagi kalau ada mertua yg 
msh memperbudak menantu wanitanya, suruh saja mertua ini keluar, kecuali kalau 
pasangan ini numpang hidup dirumah mertua, itu resiko menantu, mangkanya 
sebelum nikah usahakan utk bisa hidup mandiri, jangan mau dong diajak nikah 
kalau msh hrs numpang dirumah mertua, menikah bukan keharusan apalagi tanpa 
persiapan financial yg matang, cuman nyusahin diri namanya.
   
  Wanita seharusnya berfikir utk kebaikan dirinya sendiri dulu sebelum mampu 
mengurus orang lain dalam kehidupan nya, I know cinta mungkin punya peranan 
lain, banyak wanita menikah karena cinta, well, sometimes love just aint enough 
!!!!
   
   
  keep it real deh ya..
  omie

RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  --- In mediacare@yahoogroups.com, "marthajan04" wrote:
>
> makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu.
> Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang kesulitan
> melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin?
> 
> Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas,
> siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu
> perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga.
> 
> mj
> 
> ------------------------
> 
Supir saya di Jakarta, yang pernah berkerja lama di Jeddah, Saudi 
Arabia, menceritakan, bahwa banyak pria Arab yang masih single. Ini 
disebabkan karena tingginya uang kawin (mahar) disana. makin cantik, 
atau tinggi posisi sang wanita, makin mahal. ratusan onta, emas atau 
entah apa lagi.

Ini, saya kira adalah tradisi suku suku di Arabia, yang dahulu , 
misalnya dizaman nabi Mohammad, masih pengembara (nomade). Harta pria 
dikur dari jumlah onta, barang dagangan, budak budak, dan tentu jumlah 
istri, karena satu wanita saja sudah mahal.

Salam hangat

Danardono





Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

====================
Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links





       
---------------------------------
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

Kirim email ke