Sumber: http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=12&dn=20070715222742 Budaya Foto Copy Pada Mahasiswa Oleh : Tetti Lb Toruan
15-Jul-2007, 23:45:18 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Menyontek judul tugas teman saya untuk mata kuliah antropologi, membuat saya tergerak untuk menulis disini. Istilah kerennya flash back ke masa kuliah dan kehidupan kampus dahulu. Mengangkat tema yang sangat sederhana dan sangat-sangat nyata terjadi di sekeliling dunia mahasiswa kita. Ketika itu, dosen saya, menugaskan kami, mahasiswanya, untuk membuat tulisan tentang kebudayaan. Saya, terlalu sibuk dengan pikiran dan ide-ide untuk menulis tentang budaya pada suku-suku yang ada di negara indonesia ini. Begitu banyak suku dan kebudayaannya yang bisa saya tuliskan, namun tetap saja akhirnya saya memilih untuk menulis budaya suku sendiri, sedikit SARA mungkin tapi dengan berpikir bahwa tulisan itu akan saya buat semenarik mungkin karena setidaknya saya bisa lebih mengerti kondisinya. Kalau tidak salah saya memilih menulis dengan judul "Kekerabatan Orang Batak Di Perantauan". Mengulas bagaimana kehidupan seseorang yang datang dari tanah batak langsung ke Jakarta atau ke kota besar lainnya (orang menyebutnya dengan btl = batak tembak langsung), tulisan itu dipenuhi dengan bagaimana orang tersebut belajar untuk hidup di daerah perantauan seperti Jakarta/kota besar lainnya dimana kondisi yang akan dihadapinya sangat jauh berbeda dengan kondisi di daerah asalnya. Saya sangat terkejut dan seperti tersadar ketika temen saya itu dengan santainya memberitahukan tulisannya berjudul "Budaya Foto Copy Di Kalangan Mahasiswa". Sangat sederhana dan tidak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya. Seperti kecolongan rasanya karena terlalu berfokus terhadap "budaya" yang hanya bisa diartikan dengan suku-suku yang ada di Indonesia. Ternyata banyak sekali dalam kehidupan kita sehari-hari yang bisa dijadikan tulisan untuk tugas saya itu. Dalam wikipedia Indonesia, banyak tentang pengertian budaya ataupun kebudayaan yang disampaikan oleh para ahlinya. Kesimpulannya dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu: sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Kembali ke topik kita, budaya foto copy ini akhirnya membuat saya bingung untuk tersenyum atau sedih. Budaya ini terjadi pasti ada sebabnya, seperti hukum fisika aksi dan reaksi, aksi akan menyebabkan reaksi. Aksi dosen yang membawa bahan kuliah berupa slide atau yang membawakan mata kuliahnya dalam bentuk presentasi, pastinya akan membuat mahasiswa bereaksi, mau tidak mau, akan memperbanyak dengan meng-copy-nya. Seperti kita ketahui, anak didik pasti akan mengeluh bila diharuskan mencatat/menyalin. Mahasiswa pun demikian, daripada menyalin bahan mata kuliah itu, kenapa tidak di-copy saja??? Malas mencatat adalah alasan utama pelajar di sekolah dasar sampai menengah atas, apalagi dikalangan mahasiswa. Memang tidak semua mahasiswa kok yang malas, tapi kebanyakan mereka memilih untuk menggunakan teknologi mesin foto copy. Hal yang paling menyedihkan dan menyebalkan adalah bila seorang dosen tidak hadir atau tidak bisa hadir untuk memberikan pelajaran, namun menyiasatinya dengan memberikan bahan kuliah berupa foto copian saja. Mungkin dari sisi si dosen tidak ada perasaan bersalah, wong saya sudah memberikan foto copy-an rangkuman/pelajaran yang akan saya terangkan kok... dan bagaimana dengan si mahasiswa???? Seharusnya mahasiswanya marah dong, karena sudah kehilangan kesempatan berharga untuk mendapatkan ilmu baru, sesuatu yang baru dari si dosen. Apalagi bagi sebagian mahasiswa, belajar dengan mendengarkan dan menyimak secara langsung lebih cepat diterima dan direkam oleh otak dari pada membaca sesuatu yang harus dipahami sendiri. Tapi kenyataannya??? Yang terjadi justru sebaliknya, mahasiswa bersorak kegirangan dengan ketidakhadiran dosennya, artinya: tidak ada mata kuliah, tidak perlu duduk di ruangan 8m x 5m untuk mendengarkan penjelasan dosen, bagi mahasiswa tipe ini, duduk dan belajar seperti dalam kungkungan penjara. Yang pasti terjadi adalah mahasiswa berebutan keluar ruangan, buru-buru mendatangi tempat yang dirasakan lebih menarik daripada duduk di kelas. Banyak loh mahasiswa yang bertipe seperti ini, yang lebih senang nongkrong di tempat bilyar, di warung kopi, di warteg, pokoknya tempat yang menyenangkan dibandingkan ruang kuliah. Namun, untunglah tidak semua mahasiswa seperti tipe di atas. Masih banyak juga yang kritis, yang menyadari dan mengerti bahwa uang kuliah itu mahal dan orang tua mereka mesti bersusah payah cari uang, bekerja keras untuk bisa membayar uang kuliah dan semua hal-hal lainnya, seperti uang kos, uang foto copy, beli buku, disket (saat itu untuk menyimpan data masih berupa disket, belum mengenal remmovable disk seperti jaman sekarang ini). Selaku anak rantau dengan pengiriman uang bulanan yang terbatas, saya mesti pintar-pintar dan sehemat mungkin mengeluarkan dana bulanan, hanya untuk sesuatu yang penting dan urgen saja yang menjadi prioritas. Sesuai tujuan utama saya, kuliah memang untuk mencari ilmu, saya sih memilih untuk tidak meng-copy mata kuliah itu. Foto copy bukan lah hal yang terlalu urgen, saya lebih sering minjam bahan mata kuliah milik teman saya, artinya biar mereka yang copy... saya sih lebih sering minjam, baca, pelajari dan bila perlu dicatat di kos. Bahan mata kuliah tersebut biasanya didesain berupa slide untuk presentasi. Jumlah lembarnya pastinya banyak, karena dibuat semenarik mungkin untuk dilihat. Agar tidak membosankan, biasanya dosen menyelipkan gambar-gambar yang disesuaikan dengan tema tulisan, ukuran tulisan (font) dibuat dengan ukuran besar dan diberi aksen disana sini agar benar-benar eye catching, bisa membuat segar mahasiswa yang udah mulai ngantuk. Dengan penampilan tersebut, bahan mata kuliah itu bisa mencapai 25-30 lembar, padahal kalau mahasiswa pintar dan rajin serta cermat, bahan tersebut gak perlu di copy deh, cukup disalin ke buku catatan saja, dijamin lebih efektif dan efisien, karena selain bisa buat mahasiswa lebih ingat, lebih mengerti dan lebih memahami mata kuliah itu, pastinya sih bisa menghemat uang. Tapi ada hal yang kadang-kadang perlu saya copy, bila saya rasakan penting. Dimusim ujian, yang menjadi bahan yang harus di copy bukan hands out dari dosen, tapi justru bahan ujian alias bocoran untuk bahan-bahan ujian. Jenis nya banyak sekali, ada bahan ujian tahun lalu ataupun tahun-tahun sebelumnya atau bahkan ada loh kumpulan soal-soal bahan ujian. Bisa jadi bahan itu mendekati atau tidak sama sekali, tapi ada juga yang soal-soalnya 100% persis sama. Percaya tidak percaya tapi itu terjadi. Saya tidak tau dari mana sumber bocoran tersebut, tapi teman-teman mendapatkan nya dari teman nya teman ataupun dari sumber-sumber lain. Baru-baru ini saya kembali ke kampus untuk urusan legalisir dan kepentingan lainnya. Saya hanya bisa bengong dan terkaget-kaget melihat semakin banyaknya usaha foto copy yang baru dan lebih bagus kondisinya dibandingkan jaman saya kuliah dahulu. Usaha nya pun sudah tidak terbatas untuk foto copy saja, tapi juga usaha scan, rental komputer, warnet (dengan fasilitas terkini, seperti bluetooth, webcam dll). Bagi banyak orang yang jeli, usaha foto copy ini malah dianggap peluang bisnis. Bila diperhatikan baik-baik, disekitar kampus atau pusat-pusat pendidikan formal, usaha foto copy tumbuh sangat subur, bahkan bisnis ini sudah ada loh yang dijadikan semacam waralaba/franchise. Dalam kereta api yang mengantarkan saya pulang, yang penuh sesak oleh penumpang serta penjual minuman, tahu sumedang, buku, koran, voucher pulsa dan diiringi alunan suara oleh pengamen, saya hanya bisa termenung memikirkan budaya foto copy ini. Sampai kapan yah ini terjadi? Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com Email: [EMAIL PROTECTED] Big News Today..!!! Let's see here: www.kabarindonesia.com Big News Today..!!! Let's see here www.kabarindonesia.com --------------------------------- Inbox cluttered with junk? Clean up with Yahoo! Mail.