Rumah semut memang cocok sekali untuk menggambarkan Jepang. Kalau kita lihat ibukotanya, Tokyo, maka kita akan sadar bahwa kota tersebut ternyata terdiri atas 3 lapisan atau lebih, seperti mall besar berukuran satu kota. Orang berlari kesana-kemari di lorong2 bawah tanah, tepat di atas tanah, dan satu lantai di atas tanah, bahkan lebih.
Namun demikian, dibalik kemajuan tersebut saat ini Jepang tengah dihadapi permasalahan serius berupa 'aging population' karena banyak penduduknya memasuki usia lanjut sementara mereka yang muda sangat sedikit yang menikah dan memiliki anak. Masalah serupa dihadapi oleh negara2 seperti Singapura dan Austria sebagaimana dilaporkan oleh organisasi negara2 maju - OECD (www.oecd.org). Tingkat stress yang tinggi juga menyebabkan Jepang rentan terhadap kasus bunuh diri. Jadi, teori klasik tetap berlaku: keseimbangan itu penting, seperti Yin dan Yang. ----------------------------- Catatan Perjalanan : Dongeng dari Jepang Posted by: "wirajhana eka" [EMAIL PROTECTED] wirajhana Date: Mon Jul 16, 2007 1:48 am ((PDT)) From: zebaoth_jehova99 [EMAIL PROTECTED]: Catatan Perjalanan: Dongeng dari Jepang Oleh : Yuli Setyo Indartono Tulisan ini tidak bertutur tentang legenda Bangsa Samurai dahulu kala; namun berkisah tentang Jepang saat ini. Dongeng di sini berarti sesuatu yang mengherankan bila disandingkan dengan kondisi keseharian di tanah air. Meski Jepang bukanlah negeri dongeng yang sempurna, ada nilai- nilai kebaikan universal terealisir yang menarik untuk disimak dan diaplikasikan di tanah air tercinta. Tulisan ini merupakan fragmentasi keseharian saya, istri, dan beberapa kawan dekat kami di Jepang. Kantor pemerintahan dan pelayanan public Anda pernah melihat sekelompok semut? Nah, begitulah kira-kira situasi kantor pemerintahan daerah di Jepang. Tidak ada "semut" yang diam termangu, apalagi membaca koran; seluruh karyawan kantor senantiasa bergerak, dari saat bel mulai kerja hingga pulang larut malam. Tak habis pikir, saya tatap dalam-dalam "semut-semut" yang sedang bekerja tersebut; kadang kala saya curi pandang: jangan-jangan mereka sedang ber-internet ria seperti kebiasaan saya di kampus. dst...................