KLH Serahkan Masalah MSM ke Gubernur Sulut dan Menteri ESDM http://perhapi.org/perhapi/index.php?option=com_content&task=view&id=134&Itemid=28&limit=1&limitstart=1
JAKARTA Kementerian Lingkungan Hidup serahkan masalah perizinan operasi PT Meares Soputan Mining (MSM) pada Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Menteri Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun dan Limbah B3 Kemnterian Lingkungan Hidup (KLH) Yanuardi Rasudin kepada wartawan di sela seminar Corporate Social Responsibility (CSR) di Jakarta, Rabu (4/7). Sampai saat ini, MSM masih belum dapat beroperasi karena terkendala dengan masalah izin analisa masalah dampak lingkungan (Amdal) yang tidak disetujui oleh Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang. Bahkan MSM sudah merealisasikan dana sekitar US$ 80 juta hingga 2006, untuk pembangunan konstruksi seperti pembangunan infrastruktur jalan dan pabrik pengolahan emas. Sebelumnya MSM telah menargetkan akan memulai produksi emas di tambang Toka Tindung, Sulawesi Utara sebanyak 160.000 ons per tahun dibulan Oktober 2007 dengan jumlah nilai investasi sebesar US$ 140 juta. Namun dengan belum selesainya masalah perizinan dengan pemerintah daerah Saulwesi Utara maka diperkirakan Indonesia berpotensi akan kehilangan investasi sebesar US$ 141 juta. Namun, Deputi Menteri Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun dan Limbah B3 KLH Yanuardi Rasudin mengatakan bahwa sesungguhnya masalah pemberian izin tersebut tergantung pada pemerintah daerah setempat. KLH hanya memberikan izin untuk melakukan feasibility studies, rekomendasi dan menentukan standar kualitas pengolahan limbah. Sekarang kalau menteri ESDM sudah setuju dan KLH juga sudah setuju, namun jika Gubernurnya belum memberikan izin maka KLH tidak bisa berbuat apa-apa? Bahkan sebaliknya MSM adalah wewenang ESDM, tidak ada hubungannya dengan KLH, kata Yanuardi. Yanuardi juga mengatakan bahwa KLH tidak memiliki masalah dengan pemberian ijin Amdal MSM, namun KLH hanya ingin menjaga kualitas lingkungkan untuk melindungi masyarakat. " KLH itu menjaga kualitas lingkungan supaya masyarakat tidak teracuni, agar nafasnya tidak sesak. KLH hanya ingin melindungi masyarakat," kata dia. Sebelumnya PT MSM telah menyatakan bahwa MSM tidak memiliki masalah dengan limbah tailingnya dan surat analisa dampak lingkungan (Amdal) bahkan ketika pihak kepolisian Sulawesi Utara melakukan investigasi MSM menyatakan telah bekerjasama dengan baik dan memberikan bukti yang diminta oleh pihak kepolisian secara transparan. Kami tidak ada masalah dengan Amdal dan telah mendapatkan surat surat perizinannya untuk melakukan konstruksi, semua surat yang diperlukan untuk melakukan proyek tambang telah kami miliki, kata Managing Director PT Meares Soputan Mining Peter Brown. Peter menambahkan bahwa tailing MSM tidak mengandung racun dan tidak berbahaya karena semua sesuai dengan standar internasional. Semua tim lingkungan serta para stake holder juga menyatakan bahwa tailing yang dibuang oleh MSM tidak mengandung racun. Apalagi kami telah menyetujui tidak akan membuang ke laut melainkan ke darat dengan teknologi yang modern, katanya. MSM membutuhkan kepastian mengenai izin untuk melakukan produksi emas di tambang Toka Tindung. Bahkan MSM telah menemui Kementerian Lingkungan Hidup, dan Menteri Energi dan Lingkungan Hidup. Namun kedua menteri tersebut menyerahkan kembali pada Gubernur Sulawesi Utara, sedangkan Gubernur Sulawesi Utara mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan keputusan dari pusat. Sedangkan Government, Land, Community Manager PT MSM Terkelin Purba mengatakan bahwa telah terjadi saling lempar wewenang antara pemerintah propinsi Sulawesi Utara dengan Kementerian Lingkungan Hidup yang mengakibatkan Gubernur Sulawesi Utara menyerahkan permasalahan ini ada pemeritah pusat (KLH), namun KLH meminta pada pemerintah propinsi untuk memberikan rekomendasinya. Bagaimana kami bisa beroperasi dan memproduksi emas secara baik, jika masih ada saling lempar wewenang antara pemerintah pusat dengan daerah dan antara departemen. Padahal jika MSM dapat segera berproduksi sesuai target yang telah ditetapkan maka diperkirakan akan memberikan keuntungan pada provinsi Sulawesi Utara sekitar US$ 250 300 juta selama enam tahun. Bahkan hingga tahun 2006, MSM telah merealisasikan dana sekitar US$ 80 juta untuk pembangunan konstruksi seperti pembangunan infrastruktur jalan dan pabrik pengolahan emas, katanya. (***) --------------------------------- Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection.