Yang kacau ya media!! kok mau2nya mengakomodasi orang gegeran dan cari
popularitas(?) 
Yg lebih membingungkan buat saya adalah, kalau benar Suryo
berkonsultasi dg kepala Arsip Nasional -Pak Joko- spt diberitakan, kok
ya Pak Joko tidak 'membimbing' Roy Suryo ke jalan yang benar! 

Arnas itu sering kedatangan sejarawan tingkat dunia, jadi kepala Arnas
tentunya tahu apa dan bagaimana seharusnya metode penelitian sejarah.
Kok Roy Suryo geger dibiarkan saja!!

Media massa ini gimana sih?! riset dikit napa! sebelum main percaya
aja sama Roy Suryo. Sudah banyak orang membahas ttg Indonesia Raya,
salah seorang yg sudah membahas bait2nya secara panjang lebar dalam
tulisan berseri (lupa di koran mana, mungkin di Kompas atau Suara
Pembaruan), bertahun2 lalu adalah Remi Sylado. 

I.


--- In mediacare@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Refleksi: Mengapa baru sekarang terjadi polemik? Apa implikasi
politiknya?
> 
> 
> http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=302623&kat_id=23
> 
> Senin, 06 Agustus 2007  17:15:00
> 
> Polemik Lagu Indonesia Raya Sebaiknya Dihentikan
> 
> Jakarta-RoL-- Anggota Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang
Undang ( RUU) tentang Lambang Negara DPR RI Irmadi Lubis meminta
penemuan kembali versi asli lagu kebangsaan "Indonesia Raya", tidak
menjadi bahan polemik yang berkepanjangan.
> 
> "Polemik harus dihentikan dengan membawa temuan lagu Indonesia Raya
ke Pansus DPR RI yang sedang melakukan pembahasan RUU tentang Lambang
Negara," kata Irmadi Lubis kepada pers di Gedung DPR/MPR di Jakarta,
Senin. 
> 
> Dia mengemukakan, pembahasan temuan veri asli lagu kebangsaan di
Pansus DPR akan lebih cerdas daripada berpolemik yang akhirnya
membigungkan masyarakat.
> 
> Penemuan kembali versi asli lagu "Indonesia Raya", oleh Roy Suryo,
kata Irmadi, merupakan sebuah karunia. Apalagi penemuan itu bertepatan
dengan DPR yang sedang melakukan pembahasan RUU tentang Lambang Negara.
> 
> Temuan itu sudah tepat dibahas bersama di DPR RI yang melibatkan
pihak terkait, terutama ahli waris WR Supratman sebagai pencipta lagu
Kebangsaan Indonesia Raya. 
> 
> Ketua MPR Hidayat Nurwahid juga meminta pemerintah membahas lagu
Indonesia Raya versi lengkap dengan sejarahwan guna mengambil
keputusan sebelum HUT RI 17 Agustus 2007 sehingga masalah itu tidak
> membingungkan masyarakat.
> 
> "Menteri-menteri terkait perlu duduk dan bicara dengan sejarahwan
lalu mengambil keputusan, apakah yang akan dipakai itu lagu kebangsaan
sekarang atau yang lama," kata Hidayat Nurwahid.
> 
> MPR sebagai lembaga negara akan menerima lagu kebangsaan yang
ditentukan Presiden lewat Keppres. "Konstitusi kita hanya mengatur
lagu kebangsaan Indonesia Raya. Mengenai yang lebih teknis, diatur
Presiden dalam Keppres," kata Hidayat Nurwahid.  antara
>


Kirim email ke