Isu-isu semacam ini hanya membuka peluang dan mendorong untuk MUNAFIK.
Kalau tahu ada ancaman maka hadapi secara INDONESIA RAYA, lha INDONESIA
RAYA-nya saja sekarang kemana ? tidak tahu ! Artinya orang INDONESIA
RAYA-nya sendiri saja sudah tidak MENGINDONESIA tetapi MENGARABIA dan
mencabik-cabik diri sendiri dengan mengkhianati ke-"bhineka tunggal ika"-an,
gampang gusar, tersinggungan, ngamukan, bahkan dengan tetangga sendiri yang
di anggap "LAIN". KEMANA PANCASILA ? sudah terbang ke awang-awang bersama
dengan BURUNG GARUDA-nya ? lambang negara yang dibiarkan lepas terbang
bersama dasar negara, tak ada yang menjaganya karena sudah kuno ? karena
pergeseran patriotisme menjadi primordialisme ?
Tidak usah membesar-besarkan ancaman dari luar, perbaiki diri sendiri dulu,
karena modal kemerdekaan INDONESIA RAYA adalah kebersatuan dan kebersamaan -
warisan yang sudah usang dan semakin ditinggalkan - warisan yang tidak
membanggakan lagi. Susah ada gantinya trend baru, yaitu MEMBELA AGAMA. Jadi
AGAMA itu dianggap sebagai piaraan yang harus dijaga, bukan ruh/spirit yang
menyemangati untuk hidup semakin baik, kokoh iman, tahan godaan, tidak mudah
terdorong untuk bersikap kasar, dialogis, dan tahan nafsu. Berlomba-lomba
tahan nafsu hanya di BULAN SUCI saja, setelah itu umbar nafsu.... kasus2
kecurangan/kejahatan/korupsi/penindasan/penghilangan hak/perampasan hak dari
yang kecil sampai yang besar tidak pernah berkurang, baik intensitasnya,
kualitasnya, maupun skalanya.....  naudzubilahiminzalik.

Kalau antar anak bangsa sendiri saja dengan gampang saling menyakiti, bahkan
saling bunuh, saling menyengsarakan, tidak pedulian.. jangan pernah
menyesali bila bangsa tetanggapun dengan gampang menyakiti bangsa kita.
Kalau etika di dalam negeri terbina dan terlaksana dengan baik maka tidak
usah kita kecam-mengecam, buang energi dengan sweeping, demo, dlsb..
otomatis bangsa lain menaruh hormat.
Contoh gampangnya, kalau sebuah keluarga sering berantem antara anak, ayah,
ibu, kakek, nenek, tanpa pernah mau bersikap rukun dan saling mengerti, maka
bayangkan bakalan bagaimana sikap tetangganya ? Atau apa pendapat dan akan
bagaimana sikap anda terhadap tetangga semacam itu ?
Sebaliknya bila sebuah keluarga, kompak harmonis, saling bantu, saling
memperbaiki, saling menghargai, termasuk bersikap demikian terhadap orang
lain maka tidak usah pusing2 mikirin ancaman bahkan terhadap preman pinggir
jalan sekalipun karena orang lain sudah menaruh hormat lebih dahulu.

GAMPANG KAN ????

Wassalam




On 8/31/07, Roslina Podico <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Pantas juga diwaspadai kalau-kalau berita ini hanya sekedar
> menakut-nakuti massa bahkan mempersiapkan sepak terjang sekelompok ormas
> tertentu, yg kemudian Kidon yg tak jelas ini dijadikan alibi.
>
> iwansucijatmiko wrote:
> >
> > Kira-kira bener nggak ya isi dari artikel ini?...
> > Ada yang tau siapa Senopati wirang?...or jgn2 doi anggota juga di
> > milis ini...
> >
> > ----------------------------------------------
> > Mimpi Buruk Indonesia Raya
> > Artikel ini sangat serius dan mohon untuk diresapi baik-baik oleh
> > seluruh Senopati-Senopati muda rekan Blog I-I dan siapapun yang
> > masih punya nurani untuk rakyat Indonesia . Sebenarnya agak ngeri
> > untuk mengungkapkan sepak terjang pihak-pihak yang ingin
> > menghancurkan Indonesia Raya. Hal ini bukan disebabkan oleh resiko
> > yang akan ditanggung Blog I-I, tetapi lebih pada resiko pecahnya
> > peristiwa goro-goro yang sesungguhnya. Hal itu bisa terjadi sebagai
> > akibat tidak langsung dari upaya Blog I-I didukung oleh sejumlah
> > Senopati muda membeberkan proses kehancuran Indonesia Raya yang
> > disebabkan lemahnya dukungan pemerintah kepada kegiatan Intelijen.
> > Kemandulan unit Kontra Intelijen, minimnya alokasi dana yang tepat
> > serta semakin buruknya kapabilitas analis intelijen telah
> > menyebabkan pihak-pihak yang ingin memberi "kerusakan serius" pada
> > Indonesia Raya bisa leluasa bergerak.
> >
> > Satu tim bayonet sudah datang di bumi pertiwi beberapa waktu silam,
> > tepatnya tanggal 3 Maret 2007 dari Singapura. Tahukah anda apa
> > bayonet itu? dalam bahasa Ibrani bayonet adalah Kidon. Tim ini jauh
> > lebih saya takuti daripada tim apapun di Indonesia. Bila Senopati
> > Wirang diciduk dan diamankan oleh aparat pemerintah RI, Senopati
> > masih punya bargaining yang besar, itupun kalau tidak terjadi
> > kecerobohan aksi tembak-menembak seperti pada kasus Poso.
> >
> > Tetapi bila harus berbicara tentang Kidon, itu sama saja dengan
> > bunuh diri...iya benar bunuh diri. Kidon yang merupakan unit di
> > dalam Mossad dan bekerja secara efisien untuk membunuh, sabotase,
> > dan kerusakan serius lainnya sudah mendarat di bumi tercinta
> > Nusantara. Tim yang baru datang tersebut melengkapi unit khusus
> > Mossad yang sudah beroperasi di Republik Indonesia sekitar 7 bulan
> > sebelum peristiwa 9/11. Seperti pernah saya ungkapkan pada tulisan
> > tentang Intelijen Asing bahwa agen Mossad sangat minimalis dalam
> > melakukan aksinya, yaitu 2-3 orang. Maka dalam kasus pengiriman
> > Kidon kali ini terpantau ada sekitar 12 orang yang ada saat masuk
> > Indonesia terpecah menjadi tiga kelompok, Jakarta, Surabaya, dan
> > Denpasar, masing-masing beranggotakan 4 orang.
> >
> > Spesialisasi keahlian Kidon adalah menggunakan senjata, menyamar dan
> > operasi yang dalam bahasa Ibrani disebut Paylut Hablanit Oyenet
> > (PHO) atau operasi sabotase tingkat tinggi. Ketika sejumlah kasus
> > kecelakaan di laut dan udara terjadi, Blog I-I sudah menerima isu-
> > isu unsur sabotase, namun saya menolaknya karena informasi yang
> > masuk miskin hard fact. Lebih mirip teori konspirasi dan pencarian
> > kambing hitam yang kurang meyakinkan. Bahkan ada pihak yang
> > menyatakan bahwa kasus tenggelamnya Kapal Senopati Nusantara bukan
> > hal yang tanpa pesan bagi Blog I-I, sebuah pesan pembunuhan bagi
> > Senopati-Senopati "Liar" Indonesia yang mengganggu kepentingan
> > Israel. Kemudian dilanjutkan dengan kasus kapal levina yang meskipun
> > merupakan bahasa latin kebetulan juga merupakan kode Levi-Ina (kode
> > bagi sleeping agent Mossad untuk bangun). Apakah saya akhirnya jadi
> > percaya atau tetap tidak percaya dengan teori konspirasi? ataukah
> > biarkan saja catatan-catatan kebetulan itu berlalu dan dianggap
> > sebagai kecelakaan biasa.
> >
> > Bagaimana pula dengan Adam Air dan Garuda Indonesia? saya tidak tahu
> > harus bagaimana menyampaikannya...Saya sangat berharap ada
> > transparansi dari hasil penyelidikan lapangan tentang apa penyebab
> > utama terjadinya kecelakaan yang mengerikan tersebut. Sekecil apapun
> > kecurigaan yang ada harus di teliti secara serius untuk melihat
> > adanya kemungkinan sabotase. Andai saja aparat keamanan dan
> > intelijen Indonesia bisa memiliki tempat kumpul bersama dan mendapat
> > akses luas atas seluruh barang bukti, maka mekanisme keamanan
> > nasional akan semakin solid. Beberapa rekan Blog I-I bahkan pernah
> > memancing agar Blog I-I membahas kasus meledaknya Adam Air di udara.
> > Blog I-I tetap tidak akan membahas sesuatu tanpa adanya bukti-bukti,
> > walau dugaan sangat kuat tapi sulit untuk dikemukakan tanpa dukungan
> > fakta. Sesungguhnyalah keberadaan Kidon yang membuat Blog I-I harus
> > mengeluarkan nilai ancaman yang tinggi kepada Indonesia Raya.
> >
> > Senopati-Senopati Liar yang dimaksud dalam tulisan Blog I-I adalah
> > mereka yang selalu mengganggu kepentingan Israel. Adalah bukan
> > kebetulan bila ketua PP Muhammadiyah Dien Syamsudin juga berada di
> > dalam Pesawat Garuda yang naas terbakar. Ada indikasi bahwa tim
> > Kidon yang dikirim bukan hanya ahli dalam soal pembunuhan dan
> > sabotase kecelakaan, tetapi juga dalam permainan opini publik, dalam
> > sebuah rangkaian cerita propaganda hitam yang secara jitu akan
> > membidik Indonesia Raya menjadi pesakitan kembali. Saya tidak
> > menakut-nakuti Senopati-Senopati pembela Indonesia Raya, karena saya
> > juga akan menjadi target terdepan dengan membocorkan kedatangan
> > mereka pada 3 Maret yang lalu itu. Mohon tingkat pengamanan
> > transportasi menjadi perhatian, baik darat, laut maupun udara.
> >
> > Juga bukan kebetulan bila hubungan RI-Australia yang buruk sangat
> > diharapkan oleh Mossad agar Indonesia sibuk dengan urusan negara
> > tetangga. Bukan hanya Australia, tetapi juga dengan Singapura dan
> > Malaysia yang selalu di adu domba dengan tema kepentingan nasional.
> > Malaysia yang sangat ingin menjadi pemimpin dunia Malays beserta
> > kelompok etniknya sangat mudah didorong untuk bersikap arogan
> > terhadap Indonesia. Sementara Singapura juga demikian, dengan
> > kepentingan-kepentingan yang didorong oleh sejumlah operator Mossad
> > menjadi seolah-olah "potensi musuh berbahaya" bagi Indonesia.
> >
> > Juga bukan kebetulan apabila telah terjadi proses kristalisasi yang
> > berupaya memecah belah persatuan TNI melalui gerakan cabut mandat
> > kepada SBY baru-baru ini. Kekecewaan yang besar dari sekelompok elit
> > militer terhadap SBY bukanlah hal yang ringan, kelompok ini sudah
> > bersatu dengan kelompok militer yang terpojok oleh kasus-kasus HAM,
> > mereka juga punya senjata dan kemampuan mobilisasi massa yang baik.
> > Belum lagi adanya indikasi paramiliter swasta yang sedang berproses
> > menjadi profesional dengan dukungan dari jaring jual-beli
> > senjatanya. Apabila semua berproses, dan kemudian SBY juga berproses
> > didorong untuk memuaskan kelompok HAM dengan "prestasi" penyelesaian
> > masalah maka...saya tidak tahu harus memberikan gambaran seperti apa
> > di tahun 2007-2008-2009 ini. Serangan dari berbagai arah yang
> > mengupayakan proses penghilangan legitimasi SBY terus berproses
> > bagaikan air yang mengalir mencari celah-celah. Mulai dari dasar
> > hukum (UUD 45 dll), kristalisasi ketidakpuasan rakyat, bahkan sampai
> > isu-isu pribadi SBY dan aspek magis politik juga menjadi alternatif
> > serangan.
> >
> > Coba kita melongok ke luar. Sebuah informasi yang cukup solid (A2)
> > misalnya menyebutkan bahwa SBY telah sangat mengecewakan Mossad
> > (Israel) karena kedekatannya dengan kelompok Ikhwanul Muslimin dan
> > Iran. bahkan ketika SBY didaulat sebagai pemimpin dunia Islam oleh
> > DR. Yusuf Qardhawi, hal itu sudah cukup untuk meningkatkan ancaman
> > kepada Indonesia. Hal itu diperparah dengan konsistensi politik luar
> > negeri Indonesia yang mengecam masalah penggalian di sekitar Mesjid
> > Al Asqha. Mungkin si plontos ydde yang bolak-balik ke Seno Raya bisa
> > berpura-pura kooperatif, tapi sungguh mereka tidak akan henti-
> > hentinya mengupayakan kerusakan yang serius bagi Indonesia Raya. Si
> > plontos ydde juga akan menyangkal kehadiran Kidon di Indonesia, atau
> > malahan akan segera terbang ke Singapura begitu tahu Blog I-I
> > membongkar kedatangan Kidon, untuk menghindari pertanyaan. Mengapa
> > Blog I-I tidak melaporkan kepada pihak yang berwenang agar digelar
> > sebuah operasi besar untuk mengungkap jaring Mossad di Indonesia?
> > mohon maaf, Blog I-I kurang percaya kepada aparat karena Blog I-I
> > tidak merasakan adanya ketulusan dari dalam organisasi keamanan
> > maupun intelijen. Blog I-I malahan sudah dituduh macam-macam, dan
> > maka dari itu hanya ini yang bisa Blog I-I lakukan agar ada
> > kewaspadaan nasional. Bukankah Indonesia juga menganut prinsip
> > hankamrata atau pertahanan keamanan rakyat semesta, biarlah
> > kewaspadaan itu meluas melalui media ini dan terus disebarluaskan
> > agar rakyat semesta waspada bila ada upaya penyusupan oleh agen-agen
> > asing. Saya masih percaya intelijen PBNU dan Muhammadiyah juga terus
> > bekerja, belum lagi elemen intelijen Mujahidin yang sudah mulai
> > paham peta terorisme internasional. Saya juga berharap bahwa
> > moderasi Islam di Indonesia bisa dipahami oleh kelompok non Muslim
> > sebagai langkah menuju kesepahaman tentang Indonesia Raya. Sehingga
> > tidak akan terjadi kesalahpahaman pada tingkatan manapun ketika kita
> > membahas ancaman asing. Saya yakin bahwa apapun keyakinan kita,
> > hanya mereka yang tidak punya hati nurani yang rela mengorbankan
> > Indonesia Raya.
> >
> > Saya tahu resiko terbesar mengungkapkan Kidon adalah tidak ada
> > ampun. Tetapi dengan keyakinan bahwa kekuatan berita Blog I-I akan
> > meningkatkan kewaspadaan aparat keamanan dan intelijen, maka gerak
> > Kidon tidak akan leluasa di Indonesia. Meskipun Kidon kemudian
> > direstrukturisasi menjadi Komemiute, tetapi istilah itu masih aktif.
> >
> > Mohon maaf, saya tidak berani mengungkap lebih detail tentang Tim
> > Kidon yang baru masuk. Saya juga tidak berani mengungkap sel yang
> > sudah ada di Indonesia, meski sudah ada masukan tentang orang
> > Indonesia keturunan Arab yang telah dibina di luar negeri.
> > Keterbatasan hard fact dan demi keselamatan rekan-rekan Blog I-I
> > yang terus memantau kegiatan mereka menjadi alasan yang saya kira
> > bisa dibenarkan.
> >
> >
>
> 
>

Kirim email ke