Bisnis Indonesia Jumat, 07/09/2007 12:23 WIB

7 Keajaiban Dunia baru
oleh : Christovita Wiloto
CEO Wiloto Corp. Asia Pacific

www.wiloto.com 

Selama ini Indonesia merasa bangga dengan Candi Borobudur yang masuk dalam 
tujuh keajaiban dunia. Maklum, candi Budha yang terletak di Magelang, 
Yogyakarta itu memiliki arsitektur yang amat mempesona. 

Tapi, jutaan penduduk Bumi ternyata mempunyai pendapat sendiri soal Tujuh 
Keajaiban Dunia yang 'sesungguhnya'. Bermula saat sebuah lembaga swasta 
berbasis di Swiss-New 7 wonder-membuat jajak pendapat melalui Internet dan 
telepon untuk menetapkan The New Seven Wonders of the World atau Tujuh 
Keajaiban Dunia yang Baru. Jajak pendapat ini melibatkan sedikitnya 100 juta 
orang dari lima benua. 

Kemudian, pada 7 Juli lalu ('hari keramat' karena didominasi dengan angka 
tujuh, yakni 7-7-2007) hasil jajak pendapat tersebut diumumkan dalam sebuah 
acara megah di Lisbon Stadium of Light, Portugal. Acara yang disiarkan ke 170 
negara itu dihadiri para selebritis dunia termasuk astronot Neil Armstrong.

Namun, di sana tak ada Borobudur. Tak ada Angkor Wat. Kemana pula Piramid Giza 
di Mesir? Bagaimana dengan Menara Pisa? ''Kalau ada ketidakpuasan itu sah saja. 
Namun, inilah kali pertama seluruh masyarakat dunia dapat memilih dan 
memutuskan [Tujuh Keajaiban Dunia yang Baru],'' ujar penyelenggara acara di 
Lisabon, Diogo Freitas do Amaral. Tujuh Keajaiban Dunia yang Baru itu secara 
fisik memang bisa dikategorikan sebagai landmark dunia. 


a.. Tembok Besar di China
Tembok terpanjang di dunia ini (memiliki panjang 6.700 km, tinggi 8 meter dan 
lebar 5 meter) dibangun selama 5 dinasti. Ribuan orang meninggal dalam 
pembuatan tembok tersebut. Konon, Tembok Cina adalah satu-satunya bangunan di 
Bumi yang bisa dilihat dari Bulan. Usianya kini sudah mencapai 2.000 tahun, dan 
masih berdiri kokoh. 

a.. Taj Mahal di India
Bangunan yang dikenal sebagai karya arsitektur muslim India ini juga dikenang 
sebagai lambang cinta abadi Kaisar Shah Jahan untuk istrinya Mumtaz Mahal. 

a.. Colosseum di Roma
Bangunan bernama asli Flavian Amphitheatre ini didirikan oleh Raja Vespasian 
dan diselesaikan anaknya, Titus. Tahun pembuatannya ada dua versi, yakni 79 
sebelum Masehi dan 70-82 sesudah Masehi. Colosseum merupakan tempat 
penyelenggaraan pertunjukan spektakuler, mencakup 5 jenis pertarungan selama 
ratusan tahun. Diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati dalam pertunjukan 
di Colosseum. 

a.. Reruntuhan Kerajaan Petra, Yordania
Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu dan 
dimaksudkan sebagai perlindungan. Kota ini didirikan dengan menggali dan 
mengukir cadas setinggi 40 meter. 
Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan pada 9 Sebelum Masehi-40 
Masehi oleh Raja Aretas IV sebagai kota yang sulit ditembus musuh dan aman dari 
bencana alam seperti badai pasir. 

Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit. 
Terdapat terowongan dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke kota, sehingga 
mencegah banjir mendadak. Mereka juga memiliki teknologi hidrolik untuk 
mengangkat air. 


a.. Patung Yesus di Brasil
Dengan tangan terentang dan terbuka, Patung Yesus (Christ Redeemer) berdiri di 
puncak Gunung Corcovado. Patung Kristus Penebus ini menghadap ke kota di 
bawahnya seakan sedang mengawasi hamba-hambanya. Patung yang berada di Rio de 
Janeiro, Brasil, ini merupakan patung Kristus dengan gaya arsitektur Art Deco. 

a.. Machu Picchu di Peru
Machu Picchu adalah kota berlapis emas yang dibangun di ketinggian 2.350 meter 
di atas permukaan laut. Machu Picchu dibangun sekitar 1440 Masehi oleh pendiri 
kerajaan Inca Pachacutec Yupanqui. Machu Picchu merupakan simbol komunitas dan 
dedikasi. 

a.. Piramid Chichen Itza di Meksiko
Chichen Itza merupakan simbol pemujaan dan ilmu pengetahuan. Chichen Itza 
didirikan raja suku Toltec bernama Quetzalcoatl yang datang ke Semenanjung 
Yukatan bersama pasukannya. Saat itu suku Maya sudah berdiam di daerah 
tersebut, kemudian bersama-sama suku Toltec, mereka membangun berbagai kuil 
yang menyerupai piramid. Nama Chichen Itza berarti 'di bibir mata air rakyat' 
dalam bahasa Indian setempat. 
Yang menarik, ketika nama-nama Tujuh Keajaiban Dunia yang Baru itu diumumkan, 
langsung muncul berbagai kritik. Misalnya, daftar nama yang disodorkan para 
juri dinilai tak lepas dari unsur subjektivitas. UNESCO sebetulnya memiliki 
daftar 850 monumen yang disebut situs peninggalan dunia. Namun lembaga di bawah 
PBB itu tak dilibatkan dalam proyek tersebut. Selain itu, sulit untuk tidak 
berprasangka, bahwa seorang responden memilih lebih dari satu kali untuk sebuah 
nama. Karena peluang seperti itu amat dimungkinkan. 

Pemerintah Indonesia termasuk pihak yang keberatan dengan hasil jajak pendapat 
tersebut. Keberatan itu diungkapkan pemerintah melalui Dirjen Sejarah dan 
Purbakala Depbudpar Hari Untoro Drajat. Menurut dia, kriteria yang digunakan 
dalam penentuan daftar Tujuh Keajaiban Dunia yang baru itu tidak jelas. Karena 
itu, Indonesia akan tetap meyakini Borobudur sebagai salah satu warisan penting 
di dunia. 

Sikap bangga pada warisan budaya nasional memang harus kita kembangkan. Namun, 
hasil jajak pendapat New 7 wonder tersebut perlu menjadi pelajaran bagi 
pemerintah untuk mengembangkan strategi baru dalam politik kebudayaan. Dengan 
strategi yang lebih rapi dan cerdas - termasuk mengintrospeksi boikot terhadap 
maskapai Indonesia serta penerapan travel warning oleh sejumlah negara - kita 
berharap kebudayaan yang ada di negeri ini lebih dikenal dan diakui seluruh 
dunia.


Kirim email ke