Jeng Ayu, jangan EGP dong... Rakyat memang cuma mau tahu harga tentrem aman damai di kantong. Tapi kalau mau hitung-hitungan, jelas kok rakyat kudu dibukakan matanya bahwa ekonomi makro itu pengaruhnya besssuaaar ke kantong rakyat kecil. EPL adalah satu mekanisme ekonomi makro dan regional yang dilakukan Malaysia ataupun kapitalis dunia dengan menginjak-injak kedaulatan rakyat kita (yang katanya kantongnya kecil itu). Dari contoh satu sub-sub sektor ekonomi ini saja kita sudah diinjak-injak, bagaimana dengan sektor lain (makanya ada pembalakan, ada impor gula ilegal, dst....) di sini mata pemerintah juga harus dibukan 24 jam sehari, 366 hari kabisat per tahun! Saya tak akan lelah bangunkan pemerintah yang tidur, kalau bisa kita ganjel pakai korek api (manyala bob!).
Jadi, jangan pakai kacamata kuda. Saya malah berpikir puasa kali ini ada hikmahnya, saya buka puasa dengan teh manis saja. Eh gulanya impor ilegal. Mau makan korma, eh korma impor juga. Mau begadang nunggu sahur, eh kagak ada yang lain selain Ulfa. Mau nonton bola, bayar? Bayarnya kemana? Ya ke Malaysia... oh, plis dong ah! Kalau Jeng Ayu tetap EGP, yah Pemerintahnya juga EGP loh... (tapi kantong saya tak mau di-EGP-kan deeehh) Pis! --- In mediacare@yahoogroups.com, radenayu asli <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saya penggemar berat EPL tapi bukan bagian dari Astro > dan tidak kenal orang Astro dan tidak berlangganan > Astro karena mahal. Namun ingin menyampaikan suatu > catatan. Pertama-tama, EGP, emangnya gue pikiran > apakah diasiarkan Astro atau tidak. Buat saya yang > paling penting adalah memikirkan kesejahteraan rakyat > kita yang hidupnya maik sulit. Memasuki bulan Ramadhan > harga-harga terus melonjak. Benar-benar hidup makin > susah. Masyarakat yang makin miskin ini tidak akan > kenyang perutnya karena menonton EPL. Jadi pejabat > Pemerintah yang lagi berkuasa, khususnya dari > Meninfokom, janganlah mengalihkan perhatian. > Seharusnya Pemerintah tidak ribut ngurusin Astro dan > EPL tapi lebih baik konsentrasi ke rakyat banyak yang > kehidupan ekonominya makin sulit. Kalau Anda membuat > polling kepada rakyat yang makin sudah hidupnya ini, > apakah memilih nonton EPL atau memperoleh kehidupan > yang lebih layak, pastilah mereka tidak akan pilih > EPL. Sekali lagi, kita pun faham bahwa ini hanya usaha > mengalihkan perhatian, suatu hal yang sudah biasa > dilakukan Orde Baru. > >