Demokrasi internal partai yang down-top dan top-down baik untuk semua pihak, 
terutama bagi daerah terkait
   
  DPP PDIP Ambil Alih Penentuan Calon Gubernur Bali
Sabtu, 15 September 2007 | 19:02 WIB 
  TEMPO Interaktif, Jakarta:Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDIP Bali, 
Sabtu (15/9) berlangsung anti klimak. Forum yang mestinya menetapkan calon 
Gubernur Bali versi PDIP itu akhirnya sepakat untuk menyerahkan keputusan 
kepada DPP PDIP. 

Tanda-tanda diambilnya keputusan seperti itu sudah terlihat saat Sekjen DPP 
PDIP Pramono Anung menyampaikan sambutan. Ia meminta agar nama-nama seluruh 
calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah mendaftar dikirimkan saja ke DPP 
PDIP. ?DPP nantinya akan melakukan survey untuk melihat persepsi publik 
mengenai calon yang paling familiar dan paling bisa diterima,? tegasnya di 
depan sekitar 700 kader PDIP yang mewakili DPC dan PAC se-Bali. 

Pramono mengisyaratkan, langkah itu diambil agar energi partai tidak dihabiskan 
dalam pilkada. Sebab, pilkada hanyalah sasaran antara sebelum pemilihan 
Presiden dan pemilu legistatif 2009. Apalagi Rakornas PDIP sudah memastikan 
akan kembali mencalonkan Megawati sebagai Presiden RI. 

Ditegaskannya, DPP akan mengambil langkah yang transparan dalam penentuan 
calon. Selain melalui survey dengan menyewa 2 lembaga independen yang kredible, 
keputusan akhir juga akan diambil dalam forum rapat Pimpinan. ?Jadi tidak akan 
ada calonnya Megawati, calonnya Tuafik Kiemas, atau calonnya Pramono,? 
tegasnya. 

Sebelum keputusan dikeluarkan DPP, dia meminta agar kader PDIP tidak saling 
berpolemik. Untuk menjamin transpransi, sebagai Sekjen dia sudah sepakat dengan 
Megawati untuk tidak akan bertemu dengan para kandidat. Langkah semacam ini, 
menurutnya, sudah diambil dalam Pilkada di daerah-daerah lain. Hasilnya, dari 
18 kali Pilkada Gubernur, PDIP bisa memenangkan 10 diantaranya. 

Untuk Bali, DPP bakal memberi perhatian khusus karena merupakan barometer PDIP. 
?Disini kita tidak boleh kalah,? tegasnya. Dia menjamin, Megawati akan turun 
langsung saat kampanye pilkada nanti. 

Permintaan Pramono untuk menyerahkan penetapan calon ke DPP itu ditanggapi 
positif oleh 9 DPC PDIP. Dalam pandangan umumnya mereka menyatakan 
persetujuannya sehingga proses voting untuk menentukan urutan dukungan kepada 
para calon tidak diperlukan. Namun, 6 DPC yakni Denpasar, Klungkung, Bangli, 
Karangasem, Singaraja dan Tabanan meminta DPP untuk lebih mempertimbangkan 
calon yang berasal dari kader PDIP. 

Adapun sejumlah figur yang bakal disaring oleh DPP itu dari kalangan non kader 
PDIP adalah Komjen Pol Made Mangku Pastika, Anggota DPD RI Wayan Sudhirta, 
Direktur TPI Sang Nyoman Suwisma dan mantan Rektor Unud Prof dr Wayan Wita. 
Sementara dari jajaran kader antara lain adalah Bupati Jembrana I Gde Winasa, 
Wakil Gubernur Bali Alit Kelakan, Walikota Denpasar AA Puspayoga, pengurs DPD 
Nyoman Dhamantra dan Tjok Ratmadi serta Bupati Tabanan Adi Wiryatama. 

Menanggapi keputusan Rakerdasus itu, Mangku Pastika menyatakan bisa menerimanya 
sebagai proses politik. ?Sebagai bakal calon saya melihat ini langkah yang 
terbaik,? tegasnya. Hal yang sama disampaikan Wayan Sudhirta. ?Ini menunjukkan 
adanya keseriusan untuk memenangkan Pilkada,? tegasnya. Rofiqi Hasan 


       
---------------------------------
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

Kirim email ke