Selasa, 18 September 2007 07:47:20 | 371 klik |  |  

 

Asal Bisa Memperbaiki Kondisi Ekonomi

PKS Capreskan SBY

 

Meski kinerja Susilo Bambang Yudhoyono selama hampir tiga tahun ini kerap
dikritik berbagai kalangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya masih
kepincut dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu. Sinyalemen di atas
dapat dilihat dari pernyataan anggota Dewan Penasihat Presiden PKS Suryama M
Sastra kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

 

Jakarta, myRMnews. "SBY menurut kami merupakan tokoh yang masih berpeluang
besar akan kami dukung kembali. Sebab sejauh penilaian Majelis Syuro DPP
PKS, SBY merupakan individu yang mampu menyatukan kubu nasionalis sekuler
dengan nasionalis Islamis serta kaum proletar dan borjuis," katanya. 

 

Lanjut Suryama, sepak terjang SBY sejauh ini masih berjalan sesuai dengan
garis politik yang telah disepakati oleh kedua belah pihak di awal koalisi
tahun 2004. Namun bukan berarti SBY bersih dari cacat selama memerintah.
"Nilai minus diberikan terhadap kebijakan ekonominya. Dengan naiknya angka
kemiskinan dan harga bahan pokok yang semakin tinggi menandakan SBY
mempunyai kekurangan juga. Ini yang harus dibenahi," katanya. 

 

Ditambahkan Suryama, PKS mewarning SBY agar konsisten dalam menjalankan
amanat yang diberikan kepadanya. "Bagaimana kita akan mendukung jika rakyat
menilai gagal," katanya. 

 

Suryama menambahkan, sejak mengadakan perluasan basis massa sebagai strategi
pemenangan pemilu 2009, PKS terus melakukan pemantauan terhadap beberapa
tokoh di luar PKS yang akan diproyeksikan menjadi calon presiden. 

 

"Sekalipun belum diumbar secara resmi ke publik, namun tim tersebut sudah
mempunyai penilaian terhadap beberapa calon yang akan diproyeksikan ke
depan, ya termasuk Jimly Asshiddiqie, Din Syamsuddin, Yusril Ihza Mahendra,
Hidayat Nur Wahid. Nama SBY pun masuk," tukasnya. 

 

Secara terpisah, salah satu Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo
mengatakan, keinginan partai-partai Islam mengusung satu capres dalam
Pilpres 2009 sebagai sebuah kemunduran dalam berpolitik. "Tidak mungkin lagi
masyarakat bisa dikotak-kotakkan untuk menyalurkan aspirasinya dalam
menentukan pemimpin bangsa ini," kata Firman. 

 

Kata Firman, rakyat kini lebih memperhatikan kapabilitas seorang calon
ketimbang asal-muasalnya. "Lihat saja Pak SBY yang diusung oleh partai yang
kecil dan masih seumuran jagung tetap terpilih." 

 

Ditambahkan anak buah Jusuf Kalla itu, munculnya keinginan dari beberapa
partai Islam untuk kembali berkoalisi mengusung satu capres merupakan
keinginan sesaat yang tak akan bertahan lama. rm 

 

Sumber: Rakyat Merdeka

Url:
http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat
_edisi_website&id=43179

Pengirim: Mohammad Yusuf 

Update: 18/09/2007 Oleh: Mohammad Yusuf

 

Source : http://www.pk-sejahtera.org/2006/index.php?op=isi
<http://www.pk-sejahtera.org/2006/index.php?op=isi&id=3603> &id=3603

 

Kirim email ke