Surat Keterangan bagi yang sedang pemberkasan (calon) PNS di Kebumen Seminggu terakhir saya kedatangan beberapa tamu. Ada yang menarik dari kedatangan mereka yang rata-rata saya telah mengenalnya. Karena menarik saya sempatkan waktu untuk menceritakannya disini. Saya berharap tulisan ini bisa sedikit membantu mereka.
Lho, memangnya yang menarik itu apa sehingga saya berharap tulisan ini bisa sedikit membantu mereka? Saya sendiri tidak begitu paham. Tapi dari selentingan beberapa teman bahwa di minggu-minggu ini ada pemberkasan untuk para calon PNS. Saya sedikit tahu -yang mungkin banyak salahnya- tentang apa itu pemberkasan serta sertifikasi calon PNS. Salah satu poit yang dinilai dalam pemberkasan calon PNS itu adalah pengalaman yang ditunjukkan dengan adanya berbagai piagam. Semakin banyak piagam, atau malah hanya sebatas surat keterangan, si calon PNS itu akan mempunyai nilai yang banyak dan kemungkinan bisa lolos menjadi PNS. Apakah pemahaman ini benar atau salah, saya sendiri kurang paham. Atau ada yang mau membenarkan? Yang jelas dan pasti, kedatangan beberapa teman itu untuk meminta kepada saya -melalui INDIPT- sebuah Piagam bahwa teman itu pernah mengikuti salah satu atau beberapa kegiatan INDIPT, semisal workshop atau seminar, atau kegiatan lain. Saya pun memaklumi permintaan mereka. Bagi beberapa teman yang memang pernah ikut kegiatan INDIPT saya memberikan keterangan. Maksudnya, saya minta mereka menulis sendiri surat keterangan itu, dan saya menandatanganinya serta memberi stempel. Tapi saya masih sempat tertawa, walau hanya dalam hati. Karena beberapa dari mereka tidak pernah mengikuti kegiatan INDIPT tetapi minta surat keterangan itu. Mereka bahkan mengatakan akan memberikan sumbangan kepada INDIPT asalkan saya mau memberikan surat ketarangan itu. "Ha ha ha ha," saya tertawa semakin keras -tetapi hanya dalam hati lho- ketika mendengar dia akan memberikan sumbangan untuk INDIPT. Bukan karena apa, tetapi karena selembar surat keterangan untuk pemberkasan calon PNS dia rela membayar itu. "Ya, ngapura bae yach, aku ora bisa nek carane kaya kue," jawab saya. "Bukan karena apa-apa, tetapi karena terasa lucu saja. Atau begini saja, saya akan memberikan semacam surat keterangan bila sampeyan mau mengikuti suatu kegiatan." "Apa tu kang?" tanya mereka dengan antusias. Saya menjelaskan maksud saya. Pertama-tama saya tanya dia apakah tahu internat. Bila belum tahu saya beritahu dulu. Tapi syukurlah mereka sudah tahu -masa sih calon PNS gak tahu internet. Setelah itu saya tanya mereka apakah tahu situs ini (Bumen Kotaku). Ada dari mereka yang pernah mendengarnya, tetapi sebagian besar belum mendengarnya. Kepada mereka semua saya jelaskan apa itu situs Bumen Kotaku ini. Saya beri alamatnya domainnya, dan meminta mereka untuk membukanya. "Terus bagaimana kang?" tanya mereka, penasaran. Saya minta mereka menulis di situs Bumen Kotaku ini. saya minta mereka menulis paling tidak tiga tulisan. Terserah mau temanya apa. Tidak harus panjang, pendek pun bisa, dengan ukuran satu tulisan misalnya satu atau dua halaman microsoft word (bila pake window) atau satu dua halaman Open ofice writer (bila memakai Open Source Open Ofice). Tiga tulisan. Satu tulisan misalnya berisi tentang cerita mengenai kampugnya. Satu tulisan lagi bercerita tentang pendidikan. Dan satunya lagi bercerita tentang bencana. Atau cerita lainya yang mereka bisa tulis. "Lantas?" Saya -atas nama INDIPT- akan memberikan surat keterangan resmi bahwa mereka pernah membuat arikel yang dimuat di situs Bumen Kotaku ini, dengan judul ini dan itu serta URL-nya ini dan itu. Tulisan itu juga bisa dicetak lalu dilampirkan di surat keterangan. Bukankah itu bisa menjadi tambahan point? Semoga saja para tamu itu akan segera menulis, saya sih berharap. Dan sekalian saja kepada tean-teman yang biasa membaca situs ini. Bila kakak, adik, saudara, atau teman anda ingin tambahan surat keterangan untuk pemberkasan calon PNS, silahkan saja menulis di situs ini. Nanti saya -atas nama INDIPT- akan memberikan surat keterangan itu. Ada yang mau?