Laporan KOMPAS tentang Malaysia yg terbit sabtu lalu, saya rasa masih ada yg kurang. Okelah kalau soal ekonomi, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur mungkin kita memang harus belajar banyak. Demikian juga kita bisa memberi pelajaran pada bangsa Malaysia bagaimana seharusnya berdemokrasi dan keterbukaan pers. Bukan melulu menjadikan kalangan bumiputera sebagai anak emas yg terus dimanja fasilitas. Namun dibalik hal itu semua, masih banyak persoalan lain yg mengganjal seperti bagaimana soal perlindungan hukum bagi TKW, pembalakan hutan, sampai soal ekspansi bisnis yg menohok harga diri bangsa. Kasus paling mutakhir tentu saja soal AstroTV. Kedepannya akan merembet pula pada mobil Proton, Petronas, maupun kepemilikan saham di XL. Meski demikian negara kita cukup beruntung memiliki barisan “pasukan” penyanyi dan grupband yg memborbardir blantika musik mereka, sehingga pertahanan budaya dengaran mereka bisa kocar-kacir. Bahkan kalau mau dipertegas lagi : bahkan sampai seorang Siti Nurhaliza atau Sehila Majid pun nampaknya lebih senang “diurus” musisi Indonesia, ketimbang musisi Malaysia yg kadar musiknya gitu2 doank dari baheula. Lihat saja nanti kalau Kangen Band masuk pasar kaset disana, jangan2 yg nonton lebih banyak ketimbang konser promonya Peterpan, he he…. :) Belum tahu dia.
--------------------------------- Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!