ikut nimbrung neh.. soal pidato, emang kita jg tahulah kualitasnya PDIP kan 
hanya menjual kekultusan  Mega saja sbg anak Soekarno..  Tapi jelas pluralitas 
diperlukan di bangsa yang majemuk ini, Janganlah agenda syariat Islamnya PKS 
sampai hadir di bumi Indonesia apalagi dengan agenda besar mereka mengusung 
Kalifah Islam masa lalu..
  Jelas pengakuan dominasi mayoritas terhadap minoritas itu perlu dicegah..
   
   
  Posted by: "Rudy Patirajawane" [EMAIL PROTECTED]   Tue Sep 25, 2007 1:04 pm 
(PST)   Nimbrung ya. Tulisan Bung Alfi itu sukar di konfirmasikan sebagai 
sumber independen, karena beliau jelas seorang PKS fan. Namun andai memang TK 
bilang begitu, tepat pendapat Bung Gimblot! So what? 
Tanpa pluralisme, NKRI akan bubar. PDIP mudah-mudahan tetap tegar sebagai 
benteng terbesar pluralisme. 
Sekait PKS, yah kita lihatlah perkembangannya. Menyembunyikan agenda syariat yg 
diusungnya tahun 1999, lalu what next?
RPr

gimblot makagiansar <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
Apa pandangan pribadi anda ttg terorisme yg berdasarkan ajaran Islam bagaimana 
? 
Tuduhan yg dilontarkan oleh Taufik Kiemas itu kan biasa saja dalam dunia 
politik, sama saja dengan tudingan tidak jelasnya agama yang dianut ibu 
Megawati dahulu. Apa yang dilakukan PDIP sama saja dengan yang dilakukan oleh 
partai politik lainnya, hanya berbeda kendaraan saja PDIP menggunakan idiom2x 
nasionalis dan pluralisme sementara partai lain menggunakan kendaran agama, sah 
kan ?

----- Original Message ----
From: Alfi <[EMAIL PROTECTED] co.id>
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED] ps.com; Manager-Indonesia@ yahoogroups. com
Sent: Monday, September 24, 2007 9:23:11 PM
Subject: [mediacare] Ceramah Taufik Kiemas di RSIS Singapore

Selasa, 11/9/07, saya menghadiri ceramah Taufik Kiemas, suami mantan
Presiden Megawati, dalam acara seminar yang diadakan RSIS ( Rajaratman
School
of International Studies) tempat saya kuliah. Seminar merupakan bagian dari 
mata kuliah yang wajib saya ikuti.

Taufik Kiemas datang atas undangan Indonesian Center RSIS yang dipimpin oleh
Prof. Dr. Leonard Sebastian (Indonesianis Singapura). Tampak hadir menyertai

Taufik para petinggi PDIP, di antaranya Pramono Anung, Sutradara Ginting, 
Puan Maharani dan beberapa yang tidak saya kenal.

Dalam kesempatan itu Taufik memaparkan dua hal pokok. Pertama, soal
perkembangan PDIP dan persiapan menghadapi Pemilu 2009. Kedua soal terorisme 
dan sektarianisme di Indonesia . Pada poin pertama Taufik, dengan bahasa 
Indonesia yang diterjemahkan oleh seorang translator, memaparkan tentang
cita-cita PDIP untuk membangun Indonesia sebagai rumah besar nasionalisme
yang bertujuan mempertahankan Pancasila, NKRI dan mewujudkan pluralisme. 
"Mustahil nasionalisme tanpa pluralisme, " tukas Taufik.

Untuk mewujudkan rumah besar itu, PDIP harus bekerjasama dengan pihak
eksternal. Dalam hal ini ia menyebut Golkar untuk dalam negeri dan Amerika 
Serikat yang dianggap memiliki kemampuan campur tangan terhadap negara lain.

"Saya tidak butuh orang-orang golkar. Yang saya butuhkan adalah Partai
Golkar yang berhaluan pluralis," ujar Taufk.

Sikap itu juga disampaikan saat Taufik dan kawan-kawan berkunjung ke Amerika
Serikat (AS). Menurut Taufik, saat di AS ia menegaskan kembali tentang sikap

PDIP sebagai partai oposisi di Indonesia dan sebagai partai nasionalisme 
yang menjunjung tinggi pluralisme.

Saat membahas bagian kedua dari ceramahnya tentang pluralisme dan terorisme
di Indonesia , ia menyebutkan bahwa nasionalisme/ pluralisme di Indonesia
sedang menghadapi apa yang ia sebut sektarianisme. Sektarianisme inilah yang 
menjadi kelompok teroris. Persoalannya, menurut Taufik, bila kelompok
teroris membentuk kelompok tersendiri akan lebih mudah untuk menumpasnya,
tapi kini kelompok teroris itu telah masuk ke dalam partai politik sehingga 
lebih sulit dideteksi. Dan tanpa tedeng aling ia menyebut PKS.

Lebih lanjut ia menjelaskan, karena itulah mengapa kelompok nasionalis yang
memperjuangan pluralisme di Indonesia bersatu melawan PKS dalam Pilkada di 
DKI Jakarta . Karena hanya dengan bersatu padu itulah mereka dapat
mengalahkan PKS di sejumlah daerah. "Tampaknya melihat kaum pluralis bersatu

mereka takut juga," tandas Taufik.

Ia juga sempat menyitir pidato Pak Hidayat Nur Wahid, yang saya tidak tahu 
dimana, bahwa Pak Dayat berbicara tentang nasionalisme dan pluralisme,
seolah-olah ia lebih nasionalis dari orang nasionalis sendiri.

Terus terang, mendengar paparan Taufik itu dada saya langsung bergemuruh. 
Tadinya tidak ada niat saya untuk bertanya. Saya datang hanya untuk
menggugurkan kewajiban kuliah saja. Dan kita juga sama-sama tahulah kualitas

Taufik, jadi saya pikir tak ada sesuatu yang bisa diambil. Di samping, 
kedatangan saya juga untuk menjaga hubungan baik saya dengan Andi Widjajanto
(anak Theo Syafei yang sedang mengambil Phd. Di Singapura) teman sekelas
saya di satu mata kuliah. Saya juga tahu Andi kini menjadi salah satu 
advicer penting di PDIP terkait persoalan militer.

Pada saat masuk sesi tanya jawab, reflek saya angkat tangan. Saya katakan,
sebelum masuk ke pertanyaan saya ingin menanggapi dulu apa yang disampaikan
Taufik tentang PKS. Saya perlu meluruskan masalah ini ke audience karena 
yang hadir adalah para mahasiswa RSIS dari berbagai negara. Apa jadinya jika
mereka beranggapan bahwa setiap muslim harus dicurigai sebagai teroris
sebagaimana yang disampaikan Taufik. Lebih berbahaya kalau mereka 
beranggapan PKS adalah supporter teroris di Indonesia .

Dengan sedikit emosi saya katakan, PKS adalah a small party in Indoensia,
only 7 percent. PKS dibentuk oleh para generasi muda Indonesia yang mecoba
mencari solusi terhadap berbagai persoalan di Indonesia . Mereka
bercita-cita
ingn membangun apa yang mereka sebut "The New Indoensia"/ Indonesia Baru.
Dan perlu dicatat, mereka adalah lulusan universitas secular di Indonesia, 
seperti UI, UGM, ITB dan IPB.

Lalu saya jelaskan, tampaknya cita-cita mereka ini ditangkap oleh sebagain
masyarakat Indonesia berpendidikan dan menginginkan perubahan. Karena itu
terbukti, PKS unggul di Jakarta . Di sini saya memberi penekanan: " Jakarta 
adalah tolok ukur politik di Indonesia . Jika Anda ingin mengatahui the real
politics in Indonesia dan proses demokratisasi di Indonesia, look at
Jakarta !" Sebab jika Anda melihat Indonesia secara keseluruhan, maka 
sesungguhnya sebagian besar masyarakat Indonesia berpendidikan rendah yang
mudah dibohongi oleh para elit partai.

Setalah itu barulah saya masuk ke pertanyaan sederhana: Apa konsep PDIP
untuk membangun Indonesia . Pertanyaan itu tak dijawab secara baik oleh 
Taufik, karena mungkin ia keburu kaget ada orang PKS terselip di antara
hadirin. Setelah tahu saya orang PKS pernyataannya menjadi melunak, ia
katakan syukurlah kalo ternyata PKS sudah berubah.

Alhamdulillah, tampaknya hadirin mendapatkan informasi lain tentang PKS, hal 
itu terlihat dari pertanyaan2 yang terlontar, baik dari orang Indonesia
sediri, Singaporean, Malaysian, semua tampak bernada positif terhadap PKS.
Beberapa kawan dari Indonesia dan beberapa negara menghampiri saya 
mengomentari penjelasan singkat saya itu.

Menurut saya, ceramah Taufik Kiemas di RSIS itu tak boleh dianggap angin
lalu. Boleh jadi inilah gambaran sikap PDIP sendiri dan sikap partai-partai
lain secara umum terhadap PKS. Sikap ini tampaknya akan melatari kebijakan 
partai untuk menghadapi Pemilu 2009. Isu terorisme, sektarianisme adalah isu
usang namun efektif untuk menjatuhkan citra partai Islam. Sebagaimana
tudingan militer secular Turki yang menuding Justice Party di Turki memiliki 

hidden agenda islamisme.

Wallahu a'lam

SUHUD ALYNUDIN

50 Nanyang Crescent Graduate Hall #03-18 Singapore 637598

Phone: +65-81716441

-- 
The Canggih Corporation

------------ --------- --------- ---
Tonight's top picks. What will you watch tonight? Preview the hottest shows on 
Yahoo! TV. 

------------ --------- --------- ---
Tonight's top picks. What will you watch tonight? Preview the hottest shows on 
Yahoo! TV. 
    Back to top 
Reply to sender | Reply to group | Reply via web post 


       
---------------------------------
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!

Kirim email ke