Disebarkan laporan [dokumen] setebal  48 halaman dan bisa dibaca. Apakah tidak 
sama dengan press release?


----- Original Message ----- 
From: "Yap Hong-Gie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <mediacare@yahoogroups.com>
Sent: Friday, September 28, 2007 9:52 AM
Subject: [mediacare] Wawancara Tempo dengan World Bank


> Kalau angka korupsi Pak Harto sejumlah US$ 15-35 miliar bukan
> bersumber dari World Bank (WB), kenapa WB tidak buat press release
> resmi, sebagai klarifikasi kepada publik dunia?
> 
> Atau, motifnya cuma untuk menyelamatkan TIME .....
> ----------------------------- 
> 
> 
> http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/COUNTRIES/EASTASIAPACIFICEXT/INDONESIAINBAHASAEXTN/0,,contentMDK:21484546~pagePK:1497618~piPK:217854~theSitePK:447244,00.html
> 
> Prakarsa StAR Bukan Hanya untuk Indonesia
> juga tersedia di: English
> 
> Diluncurkan di New York pada 17 September lalu, Stolen Asset Recovery
> (StAR) Initiative adalah suatu prakarsa internasional untuk membantu
> negara berkembang mendapatkan kembali aset hasil korupsi yang
> disembunyikan di luar negeri. Bank Dunia dan Perserikatan
> Bangsa-Bangsa, melalui Kantor Urusan Obat Terlarang dan Kejahatan
> (UNODC), menjadi tuan rumah program ini.
> 
> Dalam dokumen StAR yang dirilis kepada publik, tercantum nama 10 bekas 
> pemimpin disebut sebagai pencuri aset negara bernilai miliaran dolar, 
> termasuk mantan Presiden Indonesia, Soeharto. Untuk mengetahui lebih
> jauh perihal Prakarsa StAR dan cara kerjanya, Tempo mewawancarai Joel
> Hellman, Chief Governance Advisor World Bank untuk Asia Timur dan
> Pasifik, Kamis lalu.
> 
> Empat tahun menempati pos Jakarta, Hellman pernah menjadi koordinator 
> sejumlah proyek World Bank di Aceh dan Sumatera Utara. Perbincangan
> dengan wartawan Tempo Arti Ekawati, Budi Riza, dan Hermien Y. Kleden
> berlangsung di kantor Bank Dunia, Gedung Bursa Efek Jakarta lantai 12,
> Jakarta Selatan, selama hampir satu jam.
> 
> 
> Berikut ini petikannya:
> 
> Pada Rabu pekan lalu, Kepala Bank Dunia Jakarta Joachim von Amsberg 
> menyerahkan dokumen kepada Jaksa Agung Hendarman Supandji. Apa isinya?
> Saya ada bersama Joachim ketika itu. Yang kami serahkan adalah dokumen
> yang persis kami berikan ke Tempo sekarang ini, tidak kurang tidak
> lebih (dokumen StAR-Red).
> 
> Benarkah Anda juga menyerahkan nomor-nomor bank Soeharto di luar negeri?
> Sama sekali tidak (tertawa lebar). Kami berbicara tentang Prakarsa
> StAR, dan menyampaikan kesiapan kami membantu jika pemerintah
> Indonesia memerlukan bantuan melacak harta hasil korupsi. Perlu saya
> tegaskan, StAR adalah prakarsa internasional untuk membantu negara
> berkembang mana saja, dan bukan hanya Indonesia.
> 
> Apa yang harus disiapkan Indonesia agar segera bisa mendapat akses
> bantuan StAR?
> Komitmen pemerintah! Itu yang paling penting. Fungsi kami adalah
> melakukan koordinasi internasional, asistensi, memberikan pelatihan
> dan peningkatan kapasitas dalam melaksanakan pengembalian harta hasil
> korupsi.
> 
> Banyak yang bilang program ini tak akan bergigi di Indonesia,
> mengingat korupsi sudah berurat-akar..
> Yang membuat program ini bergigi atau tidak adalah kesungguhan
> pemerintah yang melaksanakannya. Kita melihat contoh sukses dari
> Nigeria dan sejumlah negara lain.
> 
> Apakah StAR akan terlibat langsung dalam proses pengembalian harta curian?
> Yang dapat mengambil aset curian itu adalah negara itu sendiri. Umpama 
> Indonesia mau mengambil kembali harta dari, misalnya, Singapura atau
> Swiss. 
> Yang melakukannya, ya, bukan Bank Dunia atau PBB, melainkan pemerintah 
> Indonesia sendiri. Tapi prosesnya pasti kompleks dan rumit. Nah, kami
> akan menyediakan antara lain pelatihan yang tepat, koordinasi
> internasional, peningkatan kapasitas agar proses itu dapat ditangani
> secara efektif oleh setiap negara yang berkomitmen.
> 
> Uang hasil korupsi banyak disimpan di lembaga keuangan negara Barat
> dan menguntungkan mereka. Bagaimana Bank Dunia membuat mereka bekerja
> sama?
> Orang mengatakan Bank Dunia selama cuma berani "menceramahi" Indonesia
> dan negara berkembang lain. Sekarang kami akan "menceramahi" negara
> maju. Akan kami katakan bahwa kalian negara maju harus turut memikul
> tanggung jawab soal ini. Bank Dunia dan PBB bisa menggunakan
> pengaruhnya kepada negara maju, menekan mereka agar lebih terbuka.
> 
> Dalam dokumen StAR, tercantum nama Soeharto yang diperkirakan mencuri
> uang US$ 15-35 miliar. Benarkah data ini dari Transparansi
> Internasional (TI)?
> Ini isu penting bagi Indonesia dan perlu diklarifikasi. Sulit untuk
> tahu angka spesifik uang yang telah dicuri, siapa mencuri apa. Kami
> akui, kami tidak dapat memperkirakan angka yang spesifik. Tapi kami
> yakin, sejumlah besar dana hilang lewat saluran tertentu. Ada indikasi
> jumlahnya mencapai miliaran dolar. Jadi, kami menggunakan data
> Transparansi Internasional, lembaga yang berpengalaman dan
> berhati-hati dalam pekerjaannya. Data itu penting bagi kami sebagai
> ilustrasi besaran masalah.
> 
> Anda yakin program ini akan ada hasilnya?
> Yang tidak bisa saya janjikan adalah dengan ikut program ini Indonesia
> akan segera mendapatkan asetnya. Ini langkah panjang, butuh waktu
> 10-15 tahun, sebelum standar global dapat disepakati bersama.
> 
> Majalah TEMPO - Edisi. 31/XXXVI/24 - 30 September 2007 
> 
> 
> 
> 
> Mailing list:
> http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
> 
> Blog: 
> http://mediacare.blogspot.com
> 
> http://www.mediacare.biz
> 
> 
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> -- 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition. 
> Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.33/1034 - Release Date: 9/27/2007 
> 5:00 PM
> 
>

Kirim email ke