Thank you, terima kasih buat postingan Mbak Magdalena (Merry 
Magdalena, Reporter Harian Sore Sinar Harapan, 
www.sinarharapan.co.id) tentang 'tiga kesalahan fatal penulis' yaitu:

(1)  "Menganggap pembaca sudah pasti paham dengan sejumlah istilah 
yang dipakainya..." 

Pembaca 1: yang kedua (2) dan ke (3) mana?
Pembaca 2: ?

Pembaca 3: ?

Penulis : ah, masak nggak paham.. klik aja ini:
http://www.netsains.com/index.php/page_info/pid_280

Pembaca 1, 2, 3,: ??????

salam bung yono (sby).

--- In mediacare@yahoogroups.com, magdalena merry 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tiga Kesalahan Fatal yang Dilakukan Penulis
>    
>   Oleh: Merry Magdalena
>    
>   NETSAINS - Ada tiga kesalahan fatal yang sering dilakukan penulis 
sehingga tulisannya kurang diminati orang, padahal ia menulis topik 
yang sangat bagus. Apa sajakah itu? 
>   Buku yang baik adalah buku yang membuat kita ingin segera 
menelepon penulisnya dan berbincang-bincang dengannya. Begitu ungkap 
Jerome David Salinger melalui tokoh Holden dalam masterpiece-nya, 
Catcher In The Rye . Kata "buku" di sini bisa diganti dengan tulisan, 
artikel, puisi, esai, atau apapun itu. Jika kita tidak berminat pada 
suatu tulisan, otomatis kita juga tidak ingin berurusan dengan 
penulisnya. Bisa dikatakan demikian. 
>   Bagaimana agar tulisan kita disukai? Jawabannya sangat relatif, 
sebab suka atau tidak suka bukan hal yang dapat dijabarkan dengan 
logika. Tapi setidaknya ada standar untuk mengkategorikan sebuah 
tulisan layak disuka atau tidak. 
> Netsains telah menerima puluhan -barangkali mencapai seratus lebih- 
sejak mulai beroperasi tiga bulan silam. Pengirimnya adalah ilmuwan, 
mahasiswa, jurnalis, pemerhati sains dan teknologi, pengajar, 
praktisi teknologi, dan sebagainya. Mulai dari yang masih kuliah S2, 
sampai yang sudah profesor, atau sekadar lulusan S1. Apakah tulisan 
mereka menarik? Sekali lagi, itu sangat relatif. 
> 
>   
>   Memang tidak ada tulisan yang sempurna, itu sudah pasti. Berikut 
akan saya ulas sejumlah kesalahan yang kerap dilakukan penulis.
> 
> 1. Menganggap pembaca sudah pasti paham dengan sejumlah istilah 
yang dipakainya. 
>   
>   Hal ini pernah saya bahas dalam artikel Mengapa Ilmuwan Harus 
Menulis Ilmiah Populer . Penulis kerap menggunakan istilah teknis 
atau ilmiah yang tidak semua orang paham. dan istilah itu 
digunakannya tanpa disertai keterangan definisinya. 
> Misalnya: "Open Source sudah dapat menggantikan propietary dalam 
beberapa hal sejak memakai GUI sehingga user memahami command dengan 
mudah."
> Mereka yang berkecimpung di bidang komputer sudah pasti dapat 
mengerti apa itu Open Source, propietary, GUI, user, dan seterusnya. 
Namun bagaimana dengan pembaca yang ternyata adalah ahli botani yang 
lebih banyak berkutat dengan tanaman? Tidak perlu dijabarkan secara 
khusus, namun penjelasan definisi bisa diikuti dalam anak kalimat 
yang cukup menarik dan tidak terkesan menggurui.
> Misalnya: "Sistem operasi komputer Open Source yang kodenya terbuka 
dan bebas bea lisensi kini sudah bisa menggantikan sistem operasi 
kode tertutup dan komersil alias propietary. Sebab Open Source sudah 
memakai Grafik User Interface (GUI) atau grafik pengguna antarmuka." 
Dan seterusnya.
>    
>   Apa dua kesalahan fatal lainnya?
>   Tulisan selengkapnya di: 
>   http://www.netsains.com/index.php/page_info/pid_280
> 
> 
> Sayangi Indonesia! 
>   Ada 1001 Cara Sayangi Indonesia dengan Cara Sederhana!'
> http://sayangi-indonesia.web.id
> 
> www.netsains.com
> Mempopulerkan Tulisan Ilmiah, Mengilmiahkan Tulisan Populer
> phone: 021 7155 8993
> 
>    
>   
> Merry Magdalena 
> Reporter Harian Sore Sinar Harapan 
> www.sinarharapan.co.id 
> 021-3912360/61 Fax 021-3912370 
> 
> 
> 
>        
> ---------------------------------
> Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
> Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at 
Yahoo! Games.
>


Kirim email ke