Yth Pak Jero Wacik,

Pak tolong tanyakan ke tetangga itu donk pak, apa sih maunya mereka pak..Apa
belum cukup mereka itu ngutak atik rumah kita? Sebenarnya mereka butuh apa
sih pak? Kok terus-terusan mengganggu rumah kita..

Kalau tetangga kita yang lain kita memang sudah taulah mereka butuh pasir
untuk memperluas pekarangan mereka. Meski tetangga yang itu kemarin juga mau
seenaknya sendiri saat mereka mau main perang-perangan di pekarangan Alpha
Satu, Alpha Dua dan Bravo itu lho pak..kalo tetangga yang itu biarlah Pak
Juwono yang menasehati Pak..

Kembali ke tetangga yang tadi Pak. Pak tolong ya pak tanyakan juga ke
mereka, apa belum puas ngrusuhi pekarangan kita di Ambalat? Apa mereka belum
puas juga pak ngeroyok wasit karate kita?

Trus..mau apalagi mereka ngaku-ngaku yang punya lagu 'Rasa Sayange' kita
pak.. Pak, saya masih inget lho pak sewaktu masih di taman kanak-kanak, bu
guru saya bercerita bahwa Indonesia kita ini punya buaanyak sekali lagu-lagu
daerah. Dan salah satunya ya 'Rasa Sayange' itu pak.. Trus nanti kalau
ternyata lagu itu diakui milik tetangga kita itu, nanti kita mau rasa sayang
ke siapa lagi donk pak.. Pokoknya jangan mau pak..

Pak, ingatkan juga ya sama datuk-datuk tetangga kita itu kalau kita juga
bisa nekat lho pak. Ingatkan juga ke engkoh-engkoh di sana bahwa mereka itu
hampir kita ganyang lho sewaktu pemimpin kita itu Bung Karno..mereka lupa ya
pak? Atau sok tidak gentar? Atau generasi muda tetangga kita itu memang mau
ngetes kita ya pak? Bisa jadi lho pak..mereka tes kita pake ngaku-ngaku lagu
daerah kita itu, biar kita jadi panas dan fokus ke masalah itu..tapi nanti
tau-tau tetangga kita itu diam-diam bangun mercu suar di pekarangan kita
yang ada di pulau agak terlantar.

Oh iya..kalau ngomongin lagu-lagu gitu, mereka kan juga punya penyanyi
ternama semacam Siti Nurhaliza pak, juga punya lagu-lagu tenar semacam
isabella, suci dalam debu dll. Dulu waktu Bapak masih muda, sering nyanyi
lagu itu juga kan pak? Lalu kenapa ya pak kok mereka mau repot-repot
mempopulerkan lagu-lagu kita..

Pak, kurang baik apa sih pak kita ini sama mereka pak.. Mereka punya
bangunan megah yang katanya menara kembar itu lho pak. Tapi saya yakin itu
yang ngaduk semen, yang motong-motong besi atau angkut-angkut pasir itu juga
banyak orang dari kita pak. Belum lagi dalam kehidupan sehari-hari, di rumah
datuk-datuk itu kan yang masak, yang setrika, yang ngepel lantai itu juga
orang dari rumah kita lho pak.. Coba kalau orang kita itu ga mau, mereka
pasti repot kan pak? Atau mungkin mereka pikir mentang-mentang orang-orang
kita di tanah mereka itu selalu sendiko dawuh, trus mereka mau seenaknya
sendiri ngutak atik pekarangan kita..Ga bisa begitu kan pak?

Pak, kembali ke lagu ya pak. Ngomong2 masih inget lagu "Semalam di Malaysia"
ga pak? itu kan wujud penghargaan kita kepada tetangga kita itu juga pak..
Tapi namanya orang kalau ga mau dihargai ya kita juga ga akan menghargainya
kan pak? Buat apa menghormati orang yang gak mau dihormati.. Mending kita
ganti aja pak lagu itu dengan "Semalam di Rusia" biar bisa belajar naik
Sukhoi, atau "Semalam di Jepang" biar kita bisa semalam suntuk belajar
mengolah industri kita pak. Buat apa perlu semalaman di rumah orang yang gak
mau hidup bertetangga yang baik pak..

Atau mungkin memang karakter mereka ya pak..Padahal kan mereka hidup pake
syariat ketat pak. Tapi kok ya jiwa mereka tetep ajah mau menang sendiri.
Sesuatu itu kalau bukan milik kita sendiri memang kelihatan indah, seperti
pepatah lama kita itu lho pak..yang bunyinya "Rumput tetangga pasti lebih
hijau". Mungkin mereka mau membuktikan keindahan rumput kita ya Pak?

Pak, pokoknya jangan mau ya "Rasa Sayange" itu diambil mereka..

- babynogta -

Kirim email ke