= Kapan Arab Saudi mengakui eksistensi Kristen di negaranya?

Jawa Pos, Sabtu, 06 Okt 2007,
Kongres AS Setujui UU Ramadan Bulan Suci 


WASHINGTON - Sejarah besar tercatat dalam perjalanan Islam di Amerika Serikat. 
Kemarin (5/10) Kongres AS dengan suara bulat, 376-0, menyetujui rancangan 
undang-undang (RUU) yang berisi resolusi mengakui bulan Ramadan sebagai bulan 
suci umat Islam.

Dengan resolusi tersebut, pemerintah AS akan memberikan penghormatan 
sedalam-dalamnya pada bulan suci Ramadan serta siap melindungi umat Islam dari 
perbuatan kriminal dan tidak toleran saat menjalankan ibadah.

Resolusi bersejarah itu diusulkan senator asal Texas Eddie Bernice Johnson dan 
didukung penuh (co-sponsored) 30 senator lain, termasuk Keith Ellison, senator 
asal Minnesota. Ellison adalah muslim pertama yang terpilih menjadi anggota 
Kongres AS.

Senator asal California Brad Sherman, yang termasuk di barisan terdepan 
pendukung resolusi, mengatakan, Ramadan mengajarkan tentang pentingnya 
meningkatkan iman dan pentingnya keluarga dan masyarakat yang merupakan 
nilai-nilai universal yang harus dibagi. "Karena itu, sangat penting bagi 
Kongres AS untuk mengakui peringatan itu dan menunjukkan penghormatan yang 
dalam terhadap muslim di AS dan seluruh dunia," lanjutnya.

Direktur Eksekutif Dewan Urusan Muslim Pemerintah AS Salam Al-Marayati 
mengatakan, keputusan kongres tersebut merupakan lompatan bersejarah bagi 
Amerika. "Keputusan Kongres AS adalah sebuah penguatan atas tradisi penghargaan 
pluralisme dan toleransi beragama yang sangat kuat di negara kami," jelasnya. 

Islam merupakan agama yang sangat berkembang pesat di Amerika. Hingga saat ini, 
diperkirakan ada 5 hingga 6 juta pemeluk agama Islam di AS. Pemerintah AS pun 
sudah mulai memberikan perhatian yang besar terhadap Islam. Selain RUU itu, 
Bush mengucapkan selamat berpuasa kepada umat muslim di AS dan dunia pada awal 
Ramadan tahun ini.

Kemarin Presiden Bush juga melanjutkan tradisi buka puasa bersama di Gedung 
Putih. Jaringan kantor berita VOA melaporkan, pada buka puasa yang ketujuh di 
Gedung Putih, pemerintahan Bush menjadikan para wanita muslim AS yang 
berkontribusi besar atas pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, seni, dan 
kebudayaan sebagai tamu spesial. 

Dalam pidato sebelum azan magrib, Presiden Bush menyatakan, Ramadan adalah 
waktu yang tepat untuk beramal kepada orang kurang beruntung. Selain itu, 
Ramadan adalah saat yang tepat untuk menunjukkan kebudayaan Islam yang selama 
ini ikut memperkaya peradaban dunia selama berabad-abad. 

Seperti pidatonya di berbagai kesempatan, Bush kembali mengingatkan bahaya aksi 
terorisme oleh kelompok ekstremis. "Dunia sekarang sedang berperang dengan para 
ekstremis yang berusaha menghentikan kebebasan masyarakat muslim di seluruh 
dunia," tegasnya. 

Ketika mengatakan itu, Bush melambatkan nada pidatonya untuk menunjukkan kesan 
berhati-hati. Terorisme menjadi isu sensitif di kelompok muslim sejak tragedi 
serangan WTC 1 September 2001 (tragedi 9/11). "Kaum ekstremis, kamu bukan 
mewakili Islam, bukan pula wakil muslim, usaha kamu tak akan pernah berhasil," 
tegasnya. (ap/afp)


Reply via email to