Dear
Moms and Bunda Rafi , ini aku punya artikelnya
Semoga
membantu,
Umi
Akhdan
-----Original Message-----
From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of o.KEL.Windha Afrilia
Sent: Monday, October 02, 2006 1:18 PM
To: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] (Help)Minta Artikel {01}SIANG DEAR PARENTS....
>
> AKU LAGI BUTUH BANGET ARTIKEL TENTANG IBU RUMAH TANGGA VS IBU BEKERJA,
> KARENA TEMANKU LG SEDIH N DESPERADE BANGET MESTI NINGGALIN ANAKNYA
> SETIAP HARI DIRUMAH, MUNGKIN DIANTARANYA PARA PARENTS/(YTH MODERATOR) MASIH ADA YG
> SIMPAN ARTIKELNYA.
>
>
> TERIMA KASIH BANYAK SEBELUMNYA.
>
> -BUNDA RAFI-
=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
From: Husnul Chotimah [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 17, 2004 8:15 AM To: Berbadan-Dua (E-mail) Subject: [berbadan-dua] Tips Sukses Kedua Orangtua Bekerja
Importance: High Message Tips Sukses Kedua Orangtua Bekerja Ibu bekerja, jelas merupakan realitas yang nyata. Kecenderungan ini, menurut Daniel Amen, M.D., direktur medis The Center for Effective Living, akan menimbulkan dampak sosial serius bagi anak, jika orangtua tidak memberikan penjelasan yang tepat alasan mereka bekerja. Psikiater anak, remaja, dan dewasa ini menyodorkan sepuluh tips untuk membesarkan anak secara sehat dalam keluarga dengan kedua orangtua bekerja: 1.. Waktu Hubungan orangtua-anak yang baik memerlukan waktu yang memungkinkan mereka berkumpul secara fisik. Tidak perlu berjam-jam. Yang penting orangtua konsisten meluangkan waktu bersama anak-anak hampir setiap hari. Ketika bersama mereka, jauhkan gangguan dan konsentrasikan perhatian pada mereka. Waktu adalah tonggak penyangga pengasuhan yang baik. 2.. Jadilah pendengar yang baik Bila anak mengetahui bahwa kita benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan, mereka akan lebih bersemangat untuk berbagi perasaan dan pikiran. Sebaliknya, kalau orangtua merendahkan gagasan anaknya atau 'rajin' mengkritik kata-kata atau perilakunya, anak akan menarik diri dan memilih lebih dekat kepada teman. Karenanya, jika ingin memiliki pengaruh dalam kehidupan anak, jadilah pendengar yang baik. Mereka akan menerima bila kita membantu mereka memecahkan masalah. 3.. Tentukan harapan yang jelas Memberitahukan anak apa yang kita harapkan darinya akan membentuk perilaku yang baik. Jangan ragu-ragu melibatkan mereka dalam pekerjaan sehari-hari dan untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas di lingkungan rumah. Kebanyakan anak pasti akan mengeluh. Namun kita harus berusaha agar mereka senang dilibatkan. Anak yang berperan serta dalam urusan rumah tangga, akan punya etika kerja dan umumnya lebih merasa menjadi bagian dari keluarga. 4.. Jangan membiarkan rasa bersalah Banyak orangtua merasa bersalah karena bekerja seharian di luar rumah. Sebagai kompensasinya, mereka membiarkan anak berperilaku buruk dan tidak disiplin. Orangtua yang baik adalah yang tegas. Merasa bersalah merupakan tindakan kontraproduktif. 5.. Jangan gantikan kasih sayang atau waktu dengan uang Memang penting mengajari anak bagaimana mengelola uang. Tapi jangan gunakan uang sebagai pengganti waktu atau kasih sayang kita. Pesan iklan di tv mudah sekali merasuki anak dan membangkitkan keinginan mereka untuk membeli ini dan itu. Agar kita dapat membentengi anak dari pengaruh buruk itu, kita buat mereka untuk selalu berusaha dulu bila ingin memperoleh sesuatu. Sesuatu yang diperoleh melalui bekerja akan lebih terasa nilainya. 6.. Jangan gonta-ganti pengasuh Satu dari kebutuhan psikologis anak yang penting adalah, ia terasuh dengan baik dan penuh kasih secara terus-menerus. Karena itu kita memerlukan pengasuh. Dengan menggunakan pengasuh kecemasan kita akan berkurang selama kita bekerja. Berikan kesempatan untuk terciptanya keakraban dan kedekatan antara anak dan pengasuh. Sering gonta-ganti pengasuh dapat membahayakan anak. 7.. Kuncinya: pengawasan Seringkali, saat ditinggalkan orangtua, anak terjerumus dalam masalah. Penelitian menunjukkan, anak-anak bermasalah sering berasal dari keluarga yang kurang atau tidak mengawasi. Anak tidak begitu saja tahu sejak lahir, mana perilaku baik, mana yang buruk. Mereka perlu diajari dan kemudian diawasi. Sangat penting bagi orangtua mengetahui di mana anaknya, sedang bersama siapa, dan sedang berbuat apa. Memang, anak sering mengeluh kalau ia diawasi ketat. Tetapi anak-anak yang tidak diawasi juga dapat merasa orangtua tidak peduli dengan mereka! 8.. Beri perhatian lebih saat ia baik Ini bagian paling berat bagi orangtua. Kita cenderung lebih memperhatikan anak-anak ketika mereka menjengkelkan. Sebaliknya, lebih sulit memperhatikan perilaku baik mereka. Namun jika ingin anak berperilaku baik, beri perhatian pada hal-hal yang kita sukai dari mereka. Kalau anak merasa diabaikan, secara bawah sadar ia akan berperilaku salah untuk menarik perhatian kita. 9.. Hukuman itu untuk mendidik Orangtua yang bekerja di luar rumah cenderung mengalami kelelahan dan mudah jengkel. Mereka lebih mudah kehilangan kontrol terhadap anak. Ini dapat menimbulkan masalah. Jangan pernah menghukum anak ketika kita sendiri tidak dapat mengontrol diri. Gunakan hukuman untuk mendidik, bukan untuk melampiaskan kemarahan. 10.. Berikan teladan dalam relasi Anak belajar berelasi dari orangtua mereka. Mereka juga merasa paling aman jika melihat orangtua saling memperlakukan pasangannya dengan baik. Jadi, hal terbaik yang dapat dilakukan bagi anak-anak adalah mencintai pasangan kita. Bekerja, Tidak, Bekerja, Tidak... Debat mengenai ibu bekerja vs full time di rumah bisa saja dipenuhi argumentasi yang panjang. Misalnya seperti di bawah ini: Yang Pro Ibu Bekerja Yang Pro Ibu Full Time di Rumah Jangan korbankan pendidikan dan karir yang telah dirintis. Itu kesalahan yang sangat besar! a.. Ibu bisa kembali bekerja kapan pun mau. Namun ia tak akan dapat memperoleh kembali waktu yang telah hilang bersama anak. b.. Ibu bekerja tetap bisa memantau tiap tahap perkembangan anak, meski dari kantor. c.. Jika ibu tinggal di rumah, tak ada tahap perkembangan anak yang terlewat. d.. Jika ibu bahagia di tempat kerja, ibu juga bisa mengasuh anak sepulang kerja dengan bahagia, dan meninggalkannya untuk bekerja tanpa rasa bersalah. e.. Jika yang terjadi sebaliknya (ibu tidak bahagia di pekerjaan), ibu dan anak akan lebih bahagia jika ibu tinggal di rumah, kerja part time, atau menjalankan bisnis dari rumah. Yang penting adalah pengasuhan, cinta, dan kualitas waktu yang diberikan kepada anak, bukan sekedar menjadi ibu full time atau tidak. Seberapa banyak waktu yang dihabiskan bersama anak juga berpengaruh, tak hanya kualitas waktunya saja f.. Banyak ibu yang ingin berhenti bekerja namun terbentur masalah kebutuhan keuangan yang makin meningkat. g.. Banyak ibu yang membayar biaya pengasuhan anak hampir sama besarnya dengan pendapatan yang diperoleh dari bekerja. Jadi masalah keuangan bukanlah alasan h.. Banyak institusi pendidikan anak yang memberikan pengasuhan dan pendidikan lebih baik dibanding yang diberikan ibu di rumah. i.. Tak ada satu orang atau institusi pun yang bisa memberikan cinta dan perhatian yang sama besarnya dengan yang diberikan ayah dan ibu. Mungkin sebagian batin ibu menyatakan, lebih baik jadi ibu full time di rumah. Tapi, setiap orang pasti menjalani kehidupan yang berbeda. Jadi, meski ibu full time mungkin yang ideal, yang lebih perlu lagi adalah bagaimana keluarga dan masyarakat memberi dukungan terhadap apa yang dipandang ibu terbaik bagi keluarganya. Ibu Bekerja, Anak Kegemukan Kegemukan pada anak bukan sekedar masalah kosmetik atau penampilan, tapi bisa menimbulkan banyak efek kesehatan serius dalam jangka panjang. Anak disebut kelebihan berat (overweight) bila beratnya 15% lebih tinggi dibanding berat normalnya, dan disebut kegemukan (obese) jika sekurangnya beratnya 20% lebih tinggi dibanding berat normalnya. Studi-studi di AS ternyata menunjukkan, ada hubungan langsung antara ibu bekerja dan kegemukan pada anak. Makin banyak waktu yang dihabiskan ibu untuk bekerja tiap minggunya, makin mungkin pula si anak kegemukan. Ada beberapa teori yang mendukung hubungan ini: 10. Ibu bekerja punya waktu lebih sedikit bersama anak, dibanding ibu tidak bekerja 11. Meski ibu bekerja, banyak yang tetap harus mengurusi pekerjaan rumahtangga. Dengan lebih sedikit waktu untuk belanja dan masak, akhirnya ibu bekerja lebih sering menyajikan fast food atau makanan pabrik, yang cenderung tinggi karbohidrat dan lemak. 12. Makin banyak ibu yang masuk kerja lagi ketika bayi masih terlalu muda. Pemakaian susu formula, yang bisa menyebabkan kegemukan pada anak, pun meningkat 13. Makin banyak ibu yang bekerja ketika anak berusia di bawah 6 tahun. Padahal kebiasaan makan anak -entah yang baik atau buruk- dimulai di usia-usia ini 14. Batita dari ibu bekerja cenderung menghabiskan waktu di daycare atau pengasuhan anak lainnya, yang sering jauh dari ideal. Lingkungan daycare mendukung kegemukan, karena anak tak bisa sebebas dan seaktif ketika di rumah. Anak-anak juga cenderung makan sesuai jadwal, tidak berdasar ketika anak merasa lapar. 15. Pada anak yang lebih besar, ibu bekerja sering tak mengijinkan anak bermain di luar. Jadi pilihannya cuma membiarkan anak tinggal di rumah, yang full TV, video games, dan cemilan. 16. Sekolah tak membantu ibu bekerja, karena aktivitas fisik untuk anak di sekolah sangat kurang, di samping banyaknya jajanan yang tidak sehat. Sumber: Tabloid Ibu & Anak [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/67SolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ada rekan/kerabat yang masih merindukan momongan ? Silahkan bergabung dengan milis ingin-timang, kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] -------------------------- Nomail : [EMAIL PROTECTED] Normal : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/berbadan-dua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]