Dear Ummy nya Azzam, saya juga sependapat
dengan 3 dokter yang
menyarankan anak mBak buat di khitan
aja.
Toh, masalah nya insyaAllah bisa cepat
& aman diselesaikan.
Oh ya, saya masih punya artikel dari mBak
Uttiek tentang khitan pada bayi.
Mungkin bisa dijadikan bahan masukan &
pertimbangan.
Mudah2an bayinya cepat sembuh ya
Mbak..
Wassalam
(YENTI-mama VARI)
DISUNAT SEKARANG ATAU
TIDAK YA?
Enggak perlu khawatir, Bu-Pak. Sunat
aman kok bagi bayi.
S unat berarti
membuang kulit penutup kepala penis atau kulup. Secara medis, membuang
kulup atau prepotium memang dianjurkan dengan alasan kebersihan.
Kerutan-kerutan pada kulup biasanya menjadi tempat berkumpulnya kotoran
yang mengendap. Bila tak dibuang, kotoran ini bisa menyebabkan bau tak
sedap, bahkan infeksi.
Sebagai gambaran, untuk bisa memancur
keluar, urin bayi laki-laki harus melewati prepotium. Dengan demikian,
akan selalu ada sisa kencing yang tertinggal di situ. Jika kepala penis
selalu dibersihkan setiap mandi, tentu tak masalah. Tanpa disunat pun,
kemungkinan infeksi dan bau tak sedap dapat dihindarkan. Caranya dengan
membersihkan penis setiap hari; kulup ditarik ke belakang hingga kepala
penis terlihat lalu seka dengan waslap basah dan hangat.
Namun sering sekali ditemukan kasus lubang
penis sudah tergumpali kotoran putih yang disebut snekma sampai-sampai
lubangnya tertutup. "Masalahnya, meski prepotium mudah ditarik untuk
dibersihkan, banyak yang tak rajin melakukannya saat memandikan bayi.
Lama-lama kotoran yang menumpuk ini bisa menyebabkan infeksi yang
menyumbat penis," ungkap Dr. Endang Triningsih F., Sp.A,
ahli kesehatan anak dari RSAB Harapan kita. "Bayangkan kalau dari lahir
penis enggak pernah dibersihkan, pada umur beberapa minggu saja snekma ini
sudah menumpuk dan akhirnya membuat bayi mengejan bila kencing.
Mengatasinya ya, terpaksa dengan disunat."
Bila sampai terjadi infeksi, tiap kali
buang air kecil bayi akan mengejan dan menangis kesakitan. Untuk
menghindari risiko infeksi akibat penis lupa dibersihkan, lebih baik
kulupnya dibuang saja sekalian, bukan?
JIKA KENCING MENGEJAN
Sunat tidak bisa ditunda jika bayi memiliki
bentuk prepotium yang rapat dan panjang, sehingga urinnya tidak lancar
keluar. Gejalanya, bayi tampak mengejan bila kencing atau bahkan ujung
prepotiumnya menggelembung. Penis dengan prepotium seperti ini sukar
dibersihkan, maka perlu disunat.
Jika prepotium sudah terbuka karena
disunat, selanjutnya amat mudah untuk membersihkan penis bayi. Begitu si
kecil selesai kencing, kita tinggal membasuh sisa-sisa kencing di kepala
penis yang sudah terbuka. Jadi, tak ada lagi kotoran yang menempel di
ujungnya.
Bila orang tua tidak mengizinkan bayinya
disunat, dokter akan melakukan delatasi, yaitu membuka prepotium. Pilihan
lainnya adalah dorsumsisi atau membelah bagian belakang prepotium supaya
lebar, sehingga mudah ditarik untuk dibuka dan dibersihkan. Setelah itu,
orang tua tetap harus rajin membuka kulup bayinya untuk dibersihkan setiap
kali mandi. Nah, praktis mana dengan membersihkan penis yang sudah dibuang
kulupnya?
UMUR BERAPA
SEBAIKNYA?
Dari segi medis, Endang menilai, bayi usia berapa pun boleh
disunat. Namun jika kondisi penis dan prepotiumnya sejak lahir sudah
terbuka bagus, lancar menyalurkan urin, dan mudah dibersihkan, sunat boleh
ditunda sampai si anak siap. Sebaliknya kalau bayi baru lahir kulupnya
menutup rapat, panjang dan sempit sampai-sampai kalau kencing selalu
menangis karena mengejan, sebaiknya segera disunat.
Yang jelas, disunat pada usia bayi, usia
balita, ataupun menjelang akil balig tak akan mempengaruhi fungsi dan
ukuran alat vital. Jadi mitos yang mengatakan sunat akan memperbesar atau
memperkecil alat vital salah. "Besar kecilnya alat vital, berkaitan dengan
hormon, bukan sunat!"
LAKUKAN OLEH
AHLINYA
M
enurut Endang, sunat selayaknya dilakukan oleh tenaga medis yang
memiliki keahlian menyunat. Meski sunat hanya merupakan operasi kecil
(dengan bius total yang aman), risikonya bisa di luar dugaan bila tak
dilakukan dengan persiapan matang.
Sebelum tindakan ini dilakukan, tenaga
medis akan melakukan sejumlah persiapan awal. Di antaranya, mengecek hasil
darah di laboratorium untuk melihat waktu pembekuan darah dan waktu
perdarahan. Sekarang ditambah lagi dengan tes untuk menguji fungsi
trombosit. "Ini harus dilakukan untuk mengantipasi kemungkinan anak punya
kelainan darah seperti hemofilia. Jadi, akan dilihat dulu apakah darahnya
mudah membeku atau tidak kalau mengalami luka. Atau, mudah tidak ia
mengalami perdarahan?"
Selain harus oleh ahlinya, alat yang
digunakan pun harus steril. Kalau tidak, bisa mengakibatkan infeksi yang
tentu saja membahayakan.
PERAWATAN PENIS
PASCASUNAT
S
unat sekarang umumnya menggunakan benang modern yang tak perlu dilepas
karena sifatnya melebur di kulit. Obat dan peralatannya pun kini ada yang
bisa membuat luka bekas sunat lebih cepat disembuhkan. Walau begitu,
Endang mengingatkan, perawatan penis pascasunat tetap harus
diperhatikan agar tak terjadi infeksi pada luka bekas operasi. Berikut
perawatannya:
* Usahakan
selalu agar penis tetap bersih dan kering.
* Bersihkan dengan air hangat di seputar luka, keringkan, lalu ganti
popok/celana dalam si kecil. Jangan biarkan popok/celana dalam keadaan
basah dan lembap.
* Kenakan popok/celana yang longgar, jangan terlalu menempel ke
penis karena dapat menimbulkan luka
gesekan. |
=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+
Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------
untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]
untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
|