Betul sekali, saya sependapat dengan Pak Ahmad Fhatoni. Salam, Papanya Kaka.
-----Original Message----- From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Ahmad Fathoni Sent: Monday, December 18, 2006 4:23 PM To: milis-nakita List Member Subject: [milis-nakita] Pandangan Pribada masalah Poligami - tidak berkenan {03} Dear milist, Wah..ini namanya membuka polemic baru..? Kayaknya opini tsb tidak tepat kalo disampaikan di milist ini. Salam _____ From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Linda Santosa Sent: Monday, December 18, 2006 4:08 PM To: milis-nakita List Member Subject: [milis-nakita] Pandangan Pribada masalah Poligami - maaf jika tidak berkenan {02} Hanya pengen sharing aja... Menurut saya jika wanita tidak bisa punya anak suaminya boleh berpoligami hal itu cukup brutal, saya tidak bisa membayangkan... Saya hamil setelah menikah 8 ½ tahun, dan memiliki anak setelah 9 tahun menikah, beruntung sekali saya memiliki suami yang wajar (normal) sehingga dalam kurun waktu itu tidak ada pemikirinan untuk berpisah apalagi berpoligami. Dan dukungan dari keluargapun cukup baik, sekali lagi beruntung keluarga saya memang nggak pinter mbuat anak jadi hamilnya umumnya lama. Juga memiliki teman - teman yang yang benar - benar berpikiran positif, ada nih mas Edi Suroso di mali list ini yang sudah belasan tahun nggak ketemu, sewaktu bertemu dia bilang minum teh hijau saja, tenang nanti kamu juga punya anak. Inez yang lama tidak bertemu bilang banyak kok yang lama. Dalam kondisi seperti itu pun yang cukup tertekan, sedih kalau lihat anak satu angkatan anaknya sudah 2 atau 3. Lihat anak - anak angkatan bawah hamil. Giliran saya kapan nih... Sedih sekali kalau ada yang bilang kamu belum bisa diberi kepercayaan punya anak. Ih, kok menghakimi orang lain. Menurut saya anak itu rejeki, waktunya diberi diberi, waktunya diambil diambil. Dan rejeki orang kan masing - masing. Teman saya ada yang sampai sekarang belum dikaruniai anak sampai harus ke psikiater karena lelah dengan tekanan keluarga dan lingkungan, dan mulai menyalahkan diri sendiri. Bagaimana pun orang - orang yang sulit mempunyai anak adalah kaum minoritas, karena diseluruh dunia hanya 10%, jadi makan sedih ya. Tapi menurut penelitian dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat si. Kembali ke masalah poligami, bagaimana wanita yang sudah cukup sedih dan menderita tidak memiliki anak mendapat tekanan dari lingkungan, harus menghadapi suaminya menikah lagi. Belum lagi kalau istri kedua memiliki anak, sebagai manusia bagaimana perasaannya. Mengapa poligami yang dijadikan solusi, padahal masih ada solusi lain yang lebih indah.....bagaimana kalau ternyata yang bermasalah pihak laki - laki, setelah poligami tetap tidak bisa punya anak. Mengangkat anak yatin piatu adalah solusi yang paling baik, nambah pahala lagi. Di masa tua masa si anak yang sudah kita rawat dari kecil tidak sayang. Dulu sinetron Dewi Fortuna ratingnya tinggi sekali karena menceritakan sayangnya seorang anak angkat ke orang tua. Kalau kedua pasangan sudah tidak sejalan karena yang satu tetap ingin anak kandung (biologis), terpaksa berpisah, pihak wanita kan bisa menikah dengan duda yang sudah memiliki anak banyak, masak si anak tiri yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang tidak sayang ke kita setelah kita tua. Hidup di dunia sebagai manusia kan bukan hanya untuk bereproduksi tapi juga untuk berkarya tidak usah yang hebat - hebat cukuplah kita berguna untuk orang lain... Terus terang mendengar istri yang tidak mempunyai anak suami boleh berpoligami, nyeri sekali hati saya.... Maaf untuk yang tidak berkenan dengan tulisan saya. Linda Andri Prasetyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hello nakita-ers Anak saya Akbar ( 19 Bulan ) oleh DSA-nya setelah melalui foto rontgent dan test mantux, Akbar di vonis menderita TBC ( Hal ini diketahui setelah adanya "benjolan" pada sisi kanan dan kiri lehaernya). Pertanyaan saya apakah arti benjolan tersebut ??? dan apakah Akbar harus di test mantux ulang setelah pengobatan berjalan selama 4 minggu ?? Terima kasih. ANDRI PRASETYO TECHNICAL CONTROL - EHS Email : [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] __________________________________________________ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+= Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]