Hi Mbak Citra,

Makasih banyak...

Best Regards
 
Rita Marlinda S
****************************************


-----Original Message-----
From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of citra
Sent: Friday, March 23, 2007 10:55 AM
To: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] Tanya KB Spiral. {04}

KONTRASEPSI BUKAN CUMA MASALAH ISTRI
Agar masalahnya tak berlarut-larut, pastikan Anda tahu 
kemungkinan-kemungkinan seputar pemakaian alat kontrasepsi.

Siapa yang harus menggunakan alat kontrasepsi, suami atau istri?
Pertanyaan 
ini tidak bisa selesai dengan jawaban sederhana karena masalahnya memang

kompleks. Konsekuensinya terkait dengan banyak hal, dari kesehatan organ

reproduksi, budaya setempat, hingga kondisi psikologis. Pada dasarnya
tidak 
ada yang salah dengan alat bantu ini. Namun penggunaan kontrasepsi pada 
hakikatnya tidak hanya membatasi jumlah anak, karena juga mempertaruhkan

kualitas kehidupan keluarga pemakainya. Lihat saja, pemaksaan penggunaan

alat kontrasepsi, baik oleh pasangan maupun negara seperti yang terjadi 
beberapa waktu lalu, selain membebani secara psikologis, juga mengundang

masalah lainnya.

Pemahaman sepotong-sepotong tentang kontrasepsi adakalanya memancing 
perdebatan. Bila kedua belah pihak merasa tidak punya "bahan" yang
lengkap 
tentang pilihan alat kontrasepsi berikut risikonya, sebaiknya libatkan
pihak 
ketiga yang kompeten. Dalam hal ini dokter kandungan atau bidan.

Buang jauh-jauh keinginan memaksa salah satu pihak. Sebaliknya pilih 
alternatif yang paling aman dari sudut medis dan paling nyaman untuk 
keduanya. Apalagi dengan kemajuan dunia kedokteran, penggantian jenis
alat 
kontrasepsi sangat dimungkinkan bila dirasa ada masalah dengan pilihan 
sebelumnya.

RAGAM PILIHAN DAN DAMPAK PSIKOLOGISNYA

* IUD

Jenis kontrasepsi ini diklaim paling aman. Meski demikian kondisi ini
tidak 
berlaku umum bagi tiap ibu. Ada beberapa risiko seperti perdarahan, rasa

nyeri di perut dan sebagainya. Namun selama dokter/bidan memastikan
tidak 
ada yang salah dengan pemasangan alat ini, maka efek yang muncul bisa
jadi 
adalah efek psikologis.

Masalah psikologis: Biasanya keluhan yang muncul adalah rasa sakit, rasa

tidak nyaman, suami merasa ada yang mngganjal/"menusuk" saat berhubungan

intim dan sebagainya. Pada saat pemasangan pun sebagian wanita merasa 
"seram" karena adanya benda asing yang dimasukkan ke tubuhnya.

Cara mengatasi: Ada contoh nyata, seorang wanita merasa selalu sakit
perut 
akibat pemasangan IUD. Setelah konsultasi dengan dokter, dia ingin alat 
tersebut dilepas. Oleh dokter alat tersebut sebenarnya tidak benar-benar

dilepas, namun sekadar "dirapikan". Keluhannya langsung hilang, begitu
dia 
merasa sudah "dilepas". Padahal tentu saja IUD-nya masih berada di
tempat 
semula. Intinya, keluhan yang muncul adalah masalah psikologis.
Sebaiknya 
pasangan yang memilih kontrasepsi jenis ini sudah mempersiapkan mental.
Rasa 
sakit dan tidak nyaman selama sudah dipastikan dokter tidak ada masalah,

bisa diabaikan.

* Hormonal

Kontrasepsi jenis hormonal bisa berupa pil atau suntikan.

Masalah psikologis: Efek hormonal yang bisanya muncul adalah kenaikan
berat 
badan, flek cokelat kehitaman di wajah. Bahkan akibat perubahan hormon
ada 
beberapa wanita yang mengalami depresi.

Cara mengatasi: Bila secara medis kontrasepsi jenis ini dirasa tidak
cocok, 
maka dokter akan menyarankan untuk menggantinya dengan kontrasepsi jenis

lain. Efek psikologis yang muncul bisa direduksi dengan banyaknya
aktivitas. 
Sebagai contoh, wanita bekerja yang sibuk tidak akan terpengaruh dengan 
perubahan hormonal yang dialaminya.

* Kondom

Bila kedua jenis kontrasepsi di atas menimbulkan masalah secara medis
pada 
wanita, maka kondom bisa menjadi solusi paling praktis dan masuk akal. 
Apalagi pemakaian kondom dibatasi hanya pada saat masa subur saja. Itu 
berarti frekuensi penggunaannya sekitar seminggu setiap bulannya.

Masalah psikologis: Rasa tidak nyaman dan mengganggu kenikmatan hubungan

seksual.

Cara mengatasi: Berkurangnya kenikmatan seksual akibat pemakain kondom 
hampir bisa dipastikan adalah masalah psikologis. Apalagi kondom yang 
beredar di pasaran saat ini sudah lebih modern, baik dari bentuk,
ketebalan, 
dan tingkat keamanannya. Bila satu merek dirasa kurang oke, coba dulu
dengan 
berganti merek lain. Buang jauh-jauh pikiran berkurangnya kenikmatan dan

ganti dengan keinginan untuk memberikan kualitas kehidupan yang terbaik
bagi 
keluarga.

* Sistem Kalender

Pengaturan jarak kehamilan dengan sistem kalender hanya efektif bagi
wanita 
yang mempunyai siklus menstruasi teratur. Dengan demikian kapan datang
masa 
suburnya dapat dihitung secara tepat. Namun, kontrasepsi jenis ini
paling 
rawan "kebobolan". Selain ketidakpatuhan pada jadwal, hitungannya pun 
mungkin saja meleset. Ada baiknya kontrasepsi kalender dibarengi dengan 
pemakain kondom di hari-hari subur.

Masalah psikologis: Seperti sudah disinggung di atas, kendala utama 
kontrasepsi alami ini adalah ketidakpatuhan pada jadwal. Apalagi untuk 
pasangan yang masih muda, baik dari segi usia maupun usia pernikahan. 
Kadangkala menahan hasrat terasa lebih sulit daripada memikirkan
risikonya.

Cara mengatasi: Sekali lagi komunikasi. Jadikan jadwal yang sudah diatur

sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Bila salah satu pasangan
mengatakan 
tidak di tanggal yang sudah disepakati, jangan menjadikannya sebagai
alasan 
untuk marah dan mengungkit hal-hal yang tidak perlu. Tanpa kesadaran dan

kedewasaan kedua belah pihak, pembatasan ini bisa memicu hal-hal lain
yang 
nantinya malah merusak hubungan pernikahan, seperti adanya affair dan 
sebagainya.

* Steril

Pada dasarnya pemilihan kontrasepsi permanen harus didukung dengan
alasan 
medis maupun kesiapan mental. Tanpa alasan medis yang kuat, biasanya
dokter 
akan menawarkan alternatif kontrasepsi jenis lain.

Masalah psikologis: Kesiapan mental menjadi faktor penentu. Semisal 
kemungkinan munculnya perasaan "terbuang" setelah fungsinya sebagai 
pria/wanita tidak lagi sempurna. Atau sebaliknya, pada beberapa pribadi 
tertentu rasa aman yang permanen ini justru membuatnya merasa bebas
sehingga 
membuka peluang untuk melakukan kontak seksual dengan siapa pun selain 
pasangan tetapnya.

Cara mengatasi: Untuk pria/wanita yang merasa "terbuang" karena fungsi
organ 
reproduksinya sudah tidak sempurna lagi, komunikasi efektif kedua belah 
pihak akan menjadi tali penyelamat. Masalah yang dihadapi adalah masalah

bersama. Bantu/dorong pasangan yang sudah steril dengan pikiran dan 
aktivitas positif. Kesibukan dan perasaan masih dibutuhkan akan 
menjauhkannya dari rasa putus asa.

Untuk mereka yang merasa "aman" dengan keadaan ini pun disarankan makin 
memperdalam dan mengintensifkan komunikasi dengan pasangan. Jangan
pernah 
ciptakan peluang dari kondisi ini. Tanggung jawab sebagai manusia dewasa

harusnya bisa menjadi sekat tak kasat mata yang tidak boleh ditembus.
Jangan 
tergoda untuk berselingkuh dan sejenisnya semata karena menyadari tidak 
adanya konsekuensi yang harus dihadapi.

SADARI RISIKONYA

Selain pemilihan jenis kontrasepsi yang bisa menimbulkan efek
psikologis, 
risiko "kebobolan" pun harusnya sudah diperhitungkan. Seperti sudah 
diketahui, kecuali kontrasepsi mantap, pilihan lainnya hanya menjamin di

atas 90%. Artinya, masih ada peluang sekitar 1-10% terjadinya kehamilan.

Beberapa kejadian bisa dijadikan pelajaran. Contohnya ada seorang pria
di 
Amerika yang merasa heran istrinya bisa hamil lagi padahal selama 
berhubungan dia menggunakan kondom. Ketika menuntut produsen kondom
merek 
itu, diketahui bahwa efektivitas kondom tersebut hanya 99% dan itu sudah

tertulis dalam kemasannya. Kebetulan pasangan inilah yang mendapat 
"kehormatan" untuk menjadi konsumen yang 1% tadi.

"Kebobolan" saat menggunakan alat kontrasepsi pun bisa berdampak secara 
psikologis. Bagaimanapun si anak tidak direncanakan kehadirannya.
Langkah 
pertama yang harus diambil adalah berlapang dada dengan menerima
anugerah 
tersebut. Jangan saling menyalahkan apalagi membuang-buang waktu dengan 
menuntut produsen alat kontrasepsi sebab hanya akan menyeret rangkaian 
gerbong masalah yang panjang.

Marfuah Panji Astuti

Konsultan ahli:

Dra. Lidwina Banowati, M. Psi.,

 psikolog dari Siloam Graha Medika Hospital, Kebon Jeruk, Jakarta



PLUS-MINUS RAGAM METODE KONTRASEPSI
Cermati plus-minus masing-masing metode kontrasepsi agar pencegahan 
kehamilan berlangsung aman dan efektif. Berikut uraian dr. R. Muharam, 
Sp.OG., dari Klinik Fertilitas dan Menoandropause SamMarie, Jakarta.

METODE KONTRASEPSI ALAMI

Metode alami hanya bisa diterapkan pada wanita dengan siklus haid
teratur. 
Caranya dengan menghindari sanggama pada saat subur. Alat bantu metode
ini 
adalah pengukuran suhu basal dan uji kekentalan lendir leher rahim.

Plus:

* tidak ada efek samping

* ekonomis

Minus:

* Angka kegagalan tinggi. Faktanya, 10 - 30 dari 100 wanita, hamil
setiap 
tahun.

* Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B 
maupun HIV/AIDS.

METODE KONTRASEPSI DENGAN ALAT

Bisa dibagi menjadi:

1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Alat kontrasepsi dalam rahim mempunyai beberapa tipe, antara lain Copper

T380A, Nova T, dan beberapa AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo Nova).

Plus:

* Angka perlindungannya cukup tinggi, yaitu dengan kegagalan 0,3-1 per
100 
wanita tiap tahun.

Minus:

* Mengundang risiko infeksi radang panggul, perdarahan, dan kehamilan di

luar kandungan.

* Komplikasi perforasi (lubang) uterus.

* Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B 
maupun HIV/AIDS.

2. Kontrasepsi Dengan Metode Perintang

Yang paling umum digunakan adalah kondom, diafragma, dan spermisida.

Kondom

Kantong kecil yang terbuat dari  karet ini bekerja dengan membungkus
penis, 
sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut.

Plus:

* Aman dipakai

* Mudah didapat

* Cukup efektif bila digunakan dengan benar.

* Dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan hepatitis B 
HIV/AIDS.

Minus:

* Ada risiko robek. Oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu

kali pakai. Kondom yang baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan
kondom 
yang bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang 
merekat pada bungkus plastiknya.

* Angka kegagalan tinggi, yaitu 3 - 15 per 100 wanita per tahun.

Diafragma

Berbentuk seperti mangkok ceper, terbuat dari karet. Cara penggunaannya 
dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berkerja dengan cara menutupi mulut

rahim, sehingga sperma, meski masih masuk ke vagina, tak bisa meneruskan

perjalanan ke rahim.

Plus:

* Dapat dipakai berkali-kali.

* Melindungi dari kehamilan dan penyakit menular seksual hepatitis B 
HIV/AIDS.

Minus:

* Angka kegagalan tinggi, yaitu 5 - 20 per 100 wanita per tahun.

* Sulit dipasang.

Spermisida

Alat KB ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, 
supposutoria (???), krim, jeli, dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan
ke 
dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida mematikan sel-sel
sperma 
sebelum sempat memasuki rahim.

Plus:

* Melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual gonorrhea,
klamida, 
hepatitis B, HIV/AIDS

* Tidak didapatkan efek samping sistemik/pada tubuh.

Minus:

* Angka kegagalan 10-25 dari 100 wanita per tahun.

* Tidak memberi perlindungan terhadap hepatitis B, penyakit menular
seksual, 
seperti HIV/AIDS, klamidia, gonorrhea.

* Bisa menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada vagina.

* Tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan tanpa bantuan alat lain
seperti 
kondom atau diafragma.

3. Metode KB Hormonal

Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan progesteron atau

hanya progesteron saja.

Pil KB Terpadu

Umumnya mengandung hormon gestagen dan estrogen sintetik. Pil yang 
dianjurkan adalah pil dosis rendah yang mengandung estrogen kurang dari
atau 
sebesar 35 mikrogram dan 1 miligram progesteron.

Plus:

* Mudah didapat

Minus:

* Harus diminum setiap hari.

* Tidak semua wanita disarankan menggunakan pil, yaitu:

- ibu menyusui

- perokok

- berusia 40 tahun ke atas

- memiliki problema kesehatan apa pun seperti kejang, TBC, kanker, 
hipertensi, diabetes, hepatitis, jantung pernah stroke, dan lainnya.

* Menimbulkan efek samping:

- terjadi pendarahan tidak teratur di luar masa haid.

- mual-mual

- sakit kepala

Pil KB Mini

Beda dengan pil KB terpadu, pil ini hanya mengandung gestagen saja.

Plus:

* Dapat digunakan untuk ibu menyusui

* Mudah didapat

Minus:

* Memiliki efek samping yaitu:

- pendarahan tidak teratur

- haid tidak datang

- terkadang muncul sakit kepala

Suntikan

Suntikan KB melindungi dari kehamilan sampai tiba waktunya disuntik
kembali. 
Efektivitasnya hampir sama dengan pil kombinasi dan melebihi pil mini
maupun 
AKDR. Kegagalan pada umumnya terjadi karena ketidakpatuhan terhadap
jadwal 
suntik atau teknik penyuntikan yang salah. Cara kerja suntikan KB salah 
satunya yaitu menyebabkan pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan

kemampuan penetrasi sperma.

Yang perlu diketahui, jika kontrasepsi suntikan dihentikan harus
menunggu 1 
tahun atau lebih untuk bisa hamil kembali.

Pemakai akan menerima suntikan hormon setiap 1-3 bulan sekali, yaitu:

* Suntikan progestin;

Suntikan yang hanya mengandung hormon gestagen saja. Contohnya, depo
provera 
dan depo noristerat.

Plus:

* Bisa digunakan untuk ibu menyusui atau wanita yang tidak boleh memakai

tambahan estrogen.

Minus:

* Memiliki efek samping:

- pendarahan tidak teratur

- haid tidak datang

- berat badan bertambah

* Suntikan terpadu

* Suntikan yang mengandung hormon gestagen dan estrogen, misalnya, depo 
estrogen-progesteron atau cyklofem.

Plus:

* Tidak mempengaruhi siklus haid

Minus:

* Tidak bisa dipakai ibu menyusui

* Sulit diperoleh

* Relatif mahal

* Tidak dianjurkan bagi wanita yang tidak disarankan minum pil KB
terpadu 
dan suntikan progestin.

Susuk

Dipakai dengan memasukkannya ke bawah permukan kulit sebelah dalam
lengan. 
Ada 2 jenis:

- Norplant merupakan salah satu metode kontrasepsi berjangka waktu 5
tahun. 
Efektivitas kontrasepsi yang terdiri dari 6 batang susuk ini sangat
tinggi. 
Angka kehamilan rata-rata pertahun hanya kurang dari 1 %.

- Implanon: kontrasepsi yang terdiri atas satu batang susuk ini dapat 
dipergunakan sedikitnya selama 3 tahun.

Plus:

* Sesudah dipasang alat ini akan mencegah kehamilan selama 5 tahun.

* Bisa digunakan oleh wanita yang mengalami masalah dengan hormon
estrogen.

* Bisa digunakan oleh wanita yang menjalani pengobatan untuk kekejangan.

* Walau dirancang 5 tahun, bisa dicopot sewaktu-waktu.

Minus:

* Susuk lebih gampang dipasang

daripada dicopot. Jadi sebelum memakai metode ini, pastikan pekerja 
kesehatan di klinik atau pos pelayanan KB sudah terlatih dan terampil
serta 
bersedia mencopot susuk seandainya tidak lagi dikehendaki.

* Susuk sebaiknya dihindari jika yang bersangkutan:

- Pengidap kanker atau benjolan keras di payudara

- Haidnya sudah terlambat datang

- Mengalami perdarahan abnormal dari vagina

- Penderita sakit jantung

- Ingin hamil dalam beberapa tahun mendatang



METODE KONTRASEPSI LAKTASI

Metode ini hanya bisa diterapkan pada ibu menyusui yang benar-benar
menyusui 
secara eksklusif/terus-menerus.

Plus:

* Ekonomis.

* Mengurangi perdarahan pascamelahirkan.

* Memberikan nutrisi yang baik pada bayi.

Minus:

* Hanya melindungi pada 6 bulan pertama.

* Angka kegagalan/kehamilan 6 per 100 wanita per tahun.

METODE KONTRASEPSI DARURAT (PASCASANGGAMA)

Sebenarnya kontrasepsi ini bukan merupakan alternatif untuk pencegahan 
kehamilan. Namun, dalam keadaan darurat metode kontrasepsi ini dapat 
digunakan, yaitu setelah berhubungan seks dan sebelum implantasi 
(menempelnya embrio pada dinding rahim).

Yang perlu dicermati, kontrasepsi darurat hanya dibolehkan bagi wanita
yang 
tidak menggunakan jenis kontrasepsi apa pun dan yang melakukan sanggama
pada 
pertengahan siklus haidnya.

Ada beberapa jenis kontrasepsi darurat:

* Estrogen:

Sudah mulai ditinggalkan karena dosis yang digunakan cukup tinggi,
sehingga 
menimbulkan banyak efek samping.

* Estrogen-progesteron:

Diberikan dalam 24 jam atau paling lambat 48 jam pascasanggama. Dosisnya

harus tinggi.

* Gestagen:

Diberikan paling lambat 3 jam setelah sanggama.

* Danazol:

Dosis yang diperlukan 800-1200 mg/hari. Banyak menimbulkan efek samping.

* Antiprogestin:

Dikenal sebagai abortivum. Dosisnya cukup 600 mg/hari.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

- Efektivitasnya lebih tinggi bila digunakan segera setelah sanggama.

- Untuk menghindari gangguan siklus haid, gunakan hanya 1 kali pada 1
siklus 
haid.

- Bila tidak terjadi haid pada siklus berikutnya, ibu harus melakukan
tes 
kehamilan.

- Setelah menggunakan kontrasepsi darurat sebaiknya tidak melakukan
sanggama 
lagi sampai datang siklus haid berikut.

- Bila embrio telah tertanam dalam rahim maka pil atau tablet tidak
dapat 
mencegah kehamilan. Kalau digunakan malah dapat menimbulkan efek
kecacatan. 
Oleh karena itu steroid seks tidak boleh diberikan setelah 72 jam 
pascasanggama. Bila waktu telah dilampaui dan implantasi tetap hendak 
dicegah, maka akan dipasang AKDR dari tembaga.

Minus:

* Sakit kepala, mual, dan muntah. Yang bersangkutan perlu diberi obat 
antimuntah. Kalau terjadi kehamilan maka perlu dipertimbangkan
pengakhiran 
kehamilan untuk mencegah efek kecacatan/kelainan pada janin.

METODE KONTRASEPSI MANTAP

Dikenal juga dengan sterilisasi, yaitu operasi pada saluran indung telur

(perempuan) atau saluran sperma (laki-laki) agar steril atau tak ada sel

telur untuk dibuahi maupun sel sperma untuk membuahi. Sterilisasi pada 
wanita disebut dengan tubektomi sedangkan para pria dikenal dengan 
vasektomi.

Tubektomi

Plus:

* Cukup efektif dalam mencegah kehamilan 0,1/100 wanita per tahun.

Minus:

* Bersifat permanen

* Tidak terlindung dari penyakit menular seksual

Vasektomi

Plus:

* Cukup efektif dalam mencegah kehamilan 0,3/100 wanita per tahun.

Minus:

* Bersifat permanen.

* Tidak terlindung dari penyakit menular seksual.

SESUAIKAN DENGAN USIA

Pemilihan alat kontrasepsi, menurut Muharam, perlu disesuaikan dengan
usia. 
Bagi perempuan 20-35 tahun disarankan menggunakan kontrasepsi pil atau 
kondom. "Alat Kontrasepsi Dalam Rahim seperti IUD atau Spiral adalah
pilihan 
kedua untuk menghindari terjadinya risiko infeksi pada rahim."

Dengan alasan yang sama pula, AKDR sebaiknya tidak digunakan bagi
perempuan 
yang belum pernah memiliki momongan. IUD/Spiral bisa dipakai perempuan
yang 
telah mempunyai anak atau telah berusia di atas 30 tahun. Sedangkan bagi

perempuan di atas 40 tahun jangan menggunakan kontrasepsi pil. "Pil KB 
biasanya menggunakan hormon estrogen dan atau gestagen sintetik."

Untuk mengonsumsi pil ini dibutuhkan fungsi hati yang cukup bagus,
sementara 
fungsi hati pada wanita di atas 40 tahun biasanya sudah berkurang. Lebih

baik, gunakan AKDR atau Kontap (kontrasepsi mantap), seperti tubektomi
atau 
vasektomi.

Faras Handayani. Ilustrator: Pugoeh





----- Original Message ----- 
From: "Rita Marlinda.s" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "milis-nakita List Member" <milis-nakita@news.gramedia-majalah.com>
Sent: Friday, March 23, 2007 10:46 AM
Subject: [milis-nakita] Tanya KB Spiral. {03}


Hi Nakitaers,

Sebenernya saya juga mau tanya2 neh soal KB, gak Cuma spriral tapi alat
KB yang laen2 juga...Kira2 ada yang punya artikelnya gak ya? Mungkin itu
akan sangat membantu temen2 yang laen juga, khususnya yang masih mau
merencanakan KB. Thanks sebelumnya..

Best Regards

Rita Marlinda S



-----Original Message-----
From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 23, 2007 10:41 AM
To: milis-nakita List Member
Cc: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] Tanya KB Spiral. {02}

M'Khoiri,

mengenai KB spiral gak ada masalah soalnya saya juga pakai spiral sudah
hampir 17 bulan,
cuma waktu pasangnya pendarahan sedikit selama 2 hari abis itu gak ada
keluhan macem2
asalkan dari pasang sampai 1 bln tidak boleh mengangkat , mendorong
barang
yang berat2 dulu soalnya bisa menimbulkan nyeri
dan bisa terjadi pendarahan,

begitu dulu penjelesannya moga aja bisa membantu.

Thks ,
Nur
Email [EMAIL PROTECTED]










To
 "Mad Khoiri"                                   "milis-nakita List
Member" <milis-nakita@news.gramedia-majalah.com>
 <[EMAIL PROTECTED]>
cc
 Sent by:

 milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Subject
                                                [milis-nakita] Tanya KB
Spiral. {01}


 23/03/2007 10:31





  Please respond to

  [EMAIL PROTECTED]

  m









Dear Nakitaers,
Mohon sharing pengalaman dan pengetahuan mengenai KB spiral,
saya ada beberapa pertanyaan ; Macam KB spiral?, Dampaknya bagi
kesehatan
(mungkin pendarahahan atau apa?), Berapa lama KB spiral bisa
digunakan....
Atau ada yang tahu semua seluk beluk tentang KB spiral, Mohon
sharingnya,
Terima Kasih

Best Regards,

K h o i r i >>>

PT. Topindo Atlas Asia
Jl. Tambak Sawah No. 14
Waru - Sidoarjo.
Telp : 031-8681992-5
Fax  : 031-8681998

You can do it !!, you can be whatever you wanna be




=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]






=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]





=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]






=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]





=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+

Mailing List Nakita
milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

Arsip
http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/
------------------------------------------------

untuk berlangganan kirim mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke