Hi Mbak Citra, Makasih banyak...
Best Regards Rita Marlinda S **************************************** -----Original Message----- From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of citra Sent: Friday, March 23, 2007 10:55 AM To: milis-nakita List Member Subject: [milis-nakita] Tanya KB Spiral. {04} KONTRASEPSI BUKAN CUMA MASALAH ISTRI Agar masalahnya tak berlarut-larut, pastikan Anda tahu kemungkinan-kemungkinan seputar pemakaian alat kontrasepsi. Siapa yang harus menggunakan alat kontrasepsi, suami atau istri? Pertanyaan ini tidak bisa selesai dengan jawaban sederhana karena masalahnya memang kompleks. Konsekuensinya terkait dengan banyak hal, dari kesehatan organ reproduksi, budaya setempat, hingga kondisi psikologis. Pada dasarnya tidak ada yang salah dengan alat bantu ini. Namun penggunaan kontrasepsi pada hakikatnya tidak hanya membatasi jumlah anak, karena juga mempertaruhkan kualitas kehidupan keluarga pemakainya. Lihat saja, pemaksaan penggunaan alat kontrasepsi, baik oleh pasangan maupun negara seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, selain membebani secara psikologis, juga mengundang masalah lainnya. Pemahaman sepotong-sepotong tentang kontrasepsi adakalanya memancing perdebatan. Bila kedua belah pihak merasa tidak punya "bahan" yang lengkap tentang pilihan alat kontrasepsi berikut risikonya, sebaiknya libatkan pihak ketiga yang kompeten. Dalam hal ini dokter kandungan atau bidan. Buang jauh-jauh keinginan memaksa salah satu pihak. Sebaliknya pilih alternatif yang paling aman dari sudut medis dan paling nyaman untuk keduanya. Apalagi dengan kemajuan dunia kedokteran, penggantian jenis alat kontrasepsi sangat dimungkinkan bila dirasa ada masalah dengan pilihan sebelumnya. RAGAM PILIHAN DAN DAMPAK PSIKOLOGISNYA * IUD Jenis kontrasepsi ini diklaim paling aman. Meski demikian kondisi ini tidak berlaku umum bagi tiap ibu. Ada beberapa risiko seperti perdarahan, rasa nyeri di perut dan sebagainya. Namun selama dokter/bidan memastikan tidak ada yang salah dengan pemasangan alat ini, maka efek yang muncul bisa jadi adalah efek psikologis. Masalah psikologis: Biasanya keluhan yang muncul adalah rasa sakit, rasa tidak nyaman, suami merasa ada yang mngganjal/"menusuk" saat berhubungan intim dan sebagainya. Pada saat pemasangan pun sebagian wanita merasa "seram" karena adanya benda asing yang dimasukkan ke tubuhnya. Cara mengatasi: Ada contoh nyata, seorang wanita merasa selalu sakit perut akibat pemasangan IUD. Setelah konsultasi dengan dokter, dia ingin alat tersebut dilepas. Oleh dokter alat tersebut sebenarnya tidak benar-benar dilepas, namun sekadar "dirapikan". Keluhannya langsung hilang, begitu dia merasa sudah "dilepas". Padahal tentu saja IUD-nya masih berada di tempat semula. Intinya, keluhan yang muncul adalah masalah psikologis. Sebaiknya pasangan yang memilih kontrasepsi jenis ini sudah mempersiapkan mental. Rasa sakit dan tidak nyaman selama sudah dipastikan dokter tidak ada masalah, bisa diabaikan. * Hormonal Kontrasepsi jenis hormonal bisa berupa pil atau suntikan. Masalah psikologis: Efek hormonal yang bisanya muncul adalah kenaikan berat badan, flek cokelat kehitaman di wajah. Bahkan akibat perubahan hormon ada beberapa wanita yang mengalami depresi. Cara mengatasi: Bila secara medis kontrasepsi jenis ini dirasa tidak cocok, maka dokter akan menyarankan untuk menggantinya dengan kontrasepsi jenis lain. Efek psikologis yang muncul bisa direduksi dengan banyaknya aktivitas. Sebagai contoh, wanita bekerja yang sibuk tidak akan terpengaruh dengan perubahan hormonal yang dialaminya. * Kondom Bila kedua jenis kontrasepsi di atas menimbulkan masalah secara medis pada wanita, maka kondom bisa menjadi solusi paling praktis dan masuk akal. Apalagi pemakaian kondom dibatasi hanya pada saat masa subur saja. Itu berarti frekuensi penggunaannya sekitar seminggu setiap bulannya. Masalah psikologis: Rasa tidak nyaman dan mengganggu kenikmatan hubungan seksual. Cara mengatasi: Berkurangnya kenikmatan seksual akibat pemakain kondom hampir bisa dipastikan adalah masalah psikologis. Apalagi kondom yang beredar di pasaran saat ini sudah lebih modern, baik dari bentuk, ketebalan, dan tingkat keamanannya. Bila satu merek dirasa kurang oke, coba dulu dengan berganti merek lain. Buang jauh-jauh pikiran berkurangnya kenikmatan dan ganti dengan keinginan untuk memberikan kualitas kehidupan yang terbaik bagi keluarga. * Sistem Kalender Pengaturan jarak kehamilan dengan sistem kalender hanya efektif bagi wanita yang mempunyai siklus menstruasi teratur. Dengan demikian kapan datang masa suburnya dapat dihitung secara tepat. Namun, kontrasepsi jenis ini paling rawan "kebobolan". Selain ketidakpatuhan pada jadwal, hitungannya pun mungkin saja meleset. Ada baiknya kontrasepsi kalender dibarengi dengan pemakain kondom di hari-hari subur. Masalah psikologis: Seperti sudah disinggung di atas, kendala utama kontrasepsi alami ini adalah ketidakpatuhan pada jadwal. Apalagi untuk pasangan yang masih muda, baik dari segi usia maupun usia pernikahan. Kadangkala menahan hasrat terasa lebih sulit daripada memikirkan risikonya. Cara mengatasi: Sekali lagi komunikasi. Jadikan jadwal yang sudah diatur sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Bila salah satu pasangan mengatakan tidak di tanggal yang sudah disepakati, jangan menjadikannya sebagai alasan untuk marah dan mengungkit hal-hal yang tidak perlu. Tanpa kesadaran dan kedewasaan kedua belah pihak, pembatasan ini bisa memicu hal-hal lain yang nantinya malah merusak hubungan pernikahan, seperti adanya affair dan sebagainya. * Steril Pada dasarnya pemilihan kontrasepsi permanen harus didukung dengan alasan medis maupun kesiapan mental. Tanpa alasan medis yang kuat, biasanya dokter akan menawarkan alternatif kontrasepsi jenis lain. Masalah psikologis: Kesiapan mental menjadi faktor penentu. Semisal kemungkinan munculnya perasaan "terbuang" setelah fungsinya sebagai pria/wanita tidak lagi sempurna. Atau sebaliknya, pada beberapa pribadi tertentu rasa aman yang permanen ini justru membuatnya merasa bebas sehingga membuka peluang untuk melakukan kontak seksual dengan siapa pun selain pasangan tetapnya. Cara mengatasi: Untuk pria/wanita yang merasa "terbuang" karena fungsi organ reproduksinya sudah tidak sempurna lagi, komunikasi efektif kedua belah pihak akan menjadi tali penyelamat. Masalah yang dihadapi adalah masalah bersama. Bantu/dorong pasangan yang sudah steril dengan pikiran dan aktivitas positif. Kesibukan dan perasaan masih dibutuhkan akan menjauhkannya dari rasa putus asa. Untuk mereka yang merasa "aman" dengan keadaan ini pun disarankan makin memperdalam dan mengintensifkan komunikasi dengan pasangan. Jangan pernah ciptakan peluang dari kondisi ini. Tanggung jawab sebagai manusia dewasa harusnya bisa menjadi sekat tak kasat mata yang tidak boleh ditembus. Jangan tergoda untuk berselingkuh dan sejenisnya semata karena menyadari tidak adanya konsekuensi yang harus dihadapi. SADARI RISIKONYA Selain pemilihan jenis kontrasepsi yang bisa menimbulkan efek psikologis, risiko "kebobolan" pun harusnya sudah diperhitungkan. Seperti sudah diketahui, kecuali kontrasepsi mantap, pilihan lainnya hanya menjamin di atas 90%. Artinya, masih ada peluang sekitar 1-10% terjadinya kehamilan. Beberapa kejadian bisa dijadikan pelajaran. Contohnya ada seorang pria di Amerika yang merasa heran istrinya bisa hamil lagi padahal selama berhubungan dia menggunakan kondom. Ketika menuntut produsen kondom merek itu, diketahui bahwa efektivitas kondom tersebut hanya 99% dan itu sudah tertulis dalam kemasannya. Kebetulan pasangan inilah yang mendapat "kehormatan" untuk menjadi konsumen yang 1% tadi. "Kebobolan" saat menggunakan alat kontrasepsi pun bisa berdampak secara psikologis. Bagaimanapun si anak tidak direncanakan kehadirannya. Langkah pertama yang harus diambil adalah berlapang dada dengan menerima anugerah tersebut. Jangan saling menyalahkan apalagi membuang-buang waktu dengan menuntut produsen alat kontrasepsi sebab hanya akan menyeret rangkaian gerbong masalah yang panjang. Marfuah Panji Astuti Konsultan ahli: Dra. Lidwina Banowati, M. Psi., psikolog dari Siloam Graha Medika Hospital, Kebon Jeruk, Jakarta PLUS-MINUS RAGAM METODE KONTRASEPSI Cermati plus-minus masing-masing metode kontrasepsi agar pencegahan kehamilan berlangsung aman dan efektif. Berikut uraian dr. R. Muharam, Sp.OG., dari Klinik Fertilitas dan Menoandropause SamMarie, Jakarta. METODE KONTRASEPSI ALAMI Metode alami hanya bisa diterapkan pada wanita dengan siklus haid teratur. Caranya dengan menghindari sanggama pada saat subur. Alat bantu metode ini adalah pengukuran suhu basal dan uji kekentalan lendir leher rahim. Plus: * tidak ada efek samping * ekonomis Minus: * Angka kegagalan tinggi. Faktanya, 10 - 30 dari 100 wanita, hamil setiap tahun. * Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun HIV/AIDS. METODE KONTRASEPSI DENGAN ALAT Bisa dibagi menjadi: 1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Alat kontrasepsi dalam rahim mempunyai beberapa tipe, antara lain Copper T380A, Nova T, dan beberapa AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo Nova). Plus: * Angka perlindungannya cukup tinggi, yaitu dengan kegagalan 0,3-1 per 100 wanita tiap tahun. Minus: * Mengundang risiko infeksi radang panggul, perdarahan, dan kehamilan di luar kandungan. * Komplikasi perforasi (lubang) uterus. * Tidak memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun HIV/AIDS. 2. Kontrasepsi Dengan Metode Perintang Yang paling umum digunakan adalah kondom, diafragma, dan spermisida. Kondom Kantong kecil yang terbuat dari karet ini bekerja dengan membungkus penis, sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut. Plus: * Aman dipakai * Mudah didapat * Cukup efektif bila digunakan dengan benar. * Dapat mencegah penyebaran penyakit menular seksual dan hepatitis B HIV/AIDS. Minus: * Ada risiko robek. Oleh sebab itu, gunakan satu kondom hanya untuk satu kali pakai. Kondom yang baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan kondom yang bagian dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang merekat pada bungkus plastiknya. * Angka kegagalan tinggi, yaitu 3 - 15 per 100 wanita per tahun. Diafragma Berbentuk seperti mangkok ceper, terbuat dari karet. Cara penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berkerja dengan cara menutupi mulut rahim, sehingga sperma, meski masih masuk ke vagina, tak bisa meneruskan perjalanan ke rahim. Plus: * Dapat dipakai berkali-kali. * Melindungi dari kehamilan dan penyakit menular seksual hepatitis B HIV/AIDS. Minus: * Angka kegagalan tinggi, yaitu 5 - 20 per 100 wanita per tahun. * Sulit dipasang. Spermisida Alat KB ini memiliki bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, supposutoria (???), krim, jeli, dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Spermisida mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim. Plus: * Melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual gonorrhea, klamida, hepatitis B, HIV/AIDS * Tidak didapatkan efek samping sistemik/pada tubuh. Minus: * Angka kegagalan 10-25 dari 100 wanita per tahun. * Tidak memberi perlindungan terhadap hepatitis B, penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS, klamidia, gonorrhea. * Bisa menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada vagina. * Tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan tanpa bantuan alat lain seperti kondom atau diafragma. 3. Metode KB Hormonal Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan progesteron atau hanya progesteron saja. Pil KB Terpadu Umumnya mengandung hormon gestagen dan estrogen sintetik. Pil yang dianjurkan adalah pil dosis rendah yang mengandung estrogen kurang dari atau sebesar 35 mikrogram dan 1 miligram progesteron. Plus: * Mudah didapat Minus: * Harus diminum setiap hari. * Tidak semua wanita disarankan menggunakan pil, yaitu: - ibu menyusui - perokok - berusia 40 tahun ke atas - memiliki problema kesehatan apa pun seperti kejang, TBC, kanker, hipertensi, diabetes, hepatitis, jantung pernah stroke, dan lainnya. * Menimbulkan efek samping: - terjadi pendarahan tidak teratur di luar masa haid. - mual-mual - sakit kepala Pil KB Mini Beda dengan pil KB terpadu, pil ini hanya mengandung gestagen saja. Plus: * Dapat digunakan untuk ibu menyusui * Mudah didapat Minus: * Memiliki efek samping yaitu: - pendarahan tidak teratur - haid tidak datang - terkadang muncul sakit kepala Suntikan Suntikan KB melindungi dari kehamilan sampai tiba waktunya disuntik kembali. Efektivitasnya hampir sama dengan pil kombinasi dan melebihi pil mini maupun AKDR. Kegagalan pada umumnya terjadi karena ketidakpatuhan terhadap jadwal suntik atau teknik penyuntikan yang salah. Cara kerja suntikan KB salah satunya yaitu menyebabkan pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Yang perlu diketahui, jika kontrasepsi suntikan dihentikan harus menunggu 1 tahun atau lebih untuk bisa hamil kembali. Pemakai akan menerima suntikan hormon setiap 1-3 bulan sekali, yaitu: * Suntikan progestin; Suntikan yang hanya mengandung hormon gestagen saja. Contohnya, depo provera dan depo noristerat. Plus: * Bisa digunakan untuk ibu menyusui atau wanita yang tidak boleh memakai tambahan estrogen. Minus: * Memiliki efek samping: - pendarahan tidak teratur - haid tidak datang - berat badan bertambah * Suntikan terpadu * Suntikan yang mengandung hormon gestagen dan estrogen, misalnya, depo estrogen-progesteron atau cyklofem. Plus: * Tidak mempengaruhi siklus haid Minus: * Tidak bisa dipakai ibu menyusui * Sulit diperoleh * Relatif mahal * Tidak dianjurkan bagi wanita yang tidak disarankan minum pil KB terpadu dan suntikan progestin. Susuk Dipakai dengan memasukkannya ke bawah permukan kulit sebelah dalam lengan. Ada 2 jenis: - Norplant merupakan salah satu metode kontrasepsi berjangka waktu 5 tahun. Efektivitas kontrasepsi yang terdiri dari 6 batang susuk ini sangat tinggi. Angka kehamilan rata-rata pertahun hanya kurang dari 1 %. - Implanon: kontrasepsi yang terdiri atas satu batang susuk ini dapat dipergunakan sedikitnya selama 3 tahun. Plus: * Sesudah dipasang alat ini akan mencegah kehamilan selama 5 tahun. * Bisa digunakan oleh wanita yang mengalami masalah dengan hormon estrogen. * Bisa digunakan oleh wanita yang menjalani pengobatan untuk kekejangan. * Walau dirancang 5 tahun, bisa dicopot sewaktu-waktu. Minus: * Susuk lebih gampang dipasang daripada dicopot. Jadi sebelum memakai metode ini, pastikan pekerja kesehatan di klinik atau pos pelayanan KB sudah terlatih dan terampil serta bersedia mencopot susuk seandainya tidak lagi dikehendaki. * Susuk sebaiknya dihindari jika yang bersangkutan: - Pengidap kanker atau benjolan keras di payudara - Haidnya sudah terlambat datang - Mengalami perdarahan abnormal dari vagina - Penderita sakit jantung - Ingin hamil dalam beberapa tahun mendatang METODE KONTRASEPSI LAKTASI Metode ini hanya bisa diterapkan pada ibu menyusui yang benar-benar menyusui secara eksklusif/terus-menerus. Plus: * Ekonomis. * Mengurangi perdarahan pascamelahirkan. * Memberikan nutrisi yang baik pada bayi. Minus: * Hanya melindungi pada 6 bulan pertama. * Angka kegagalan/kehamilan 6 per 100 wanita per tahun. METODE KONTRASEPSI DARURAT (PASCASANGGAMA) Sebenarnya kontrasepsi ini bukan merupakan alternatif untuk pencegahan kehamilan. Namun, dalam keadaan darurat metode kontrasepsi ini dapat digunakan, yaitu setelah berhubungan seks dan sebelum implantasi (menempelnya embrio pada dinding rahim). Yang perlu dicermati, kontrasepsi darurat hanya dibolehkan bagi wanita yang tidak menggunakan jenis kontrasepsi apa pun dan yang melakukan sanggama pada pertengahan siklus haidnya. Ada beberapa jenis kontrasepsi darurat: * Estrogen: Sudah mulai ditinggalkan karena dosis yang digunakan cukup tinggi, sehingga menimbulkan banyak efek samping. * Estrogen-progesteron: Diberikan dalam 24 jam atau paling lambat 48 jam pascasanggama. Dosisnya harus tinggi. * Gestagen: Diberikan paling lambat 3 jam setelah sanggama. * Danazol: Dosis yang diperlukan 800-1200 mg/hari. Banyak menimbulkan efek samping. * Antiprogestin: Dikenal sebagai abortivum. Dosisnya cukup 600 mg/hari. Beberapa hal yang perlu diperhatikan: - Efektivitasnya lebih tinggi bila digunakan segera setelah sanggama. - Untuk menghindari gangguan siklus haid, gunakan hanya 1 kali pada 1 siklus haid. - Bila tidak terjadi haid pada siklus berikutnya, ibu harus melakukan tes kehamilan. - Setelah menggunakan kontrasepsi darurat sebaiknya tidak melakukan sanggama lagi sampai datang siklus haid berikut. - Bila embrio telah tertanam dalam rahim maka pil atau tablet tidak dapat mencegah kehamilan. Kalau digunakan malah dapat menimbulkan efek kecacatan. Oleh karena itu steroid seks tidak boleh diberikan setelah 72 jam pascasanggama. Bila waktu telah dilampaui dan implantasi tetap hendak dicegah, maka akan dipasang AKDR dari tembaga. Minus: * Sakit kepala, mual, dan muntah. Yang bersangkutan perlu diberi obat antimuntah. Kalau terjadi kehamilan maka perlu dipertimbangkan pengakhiran kehamilan untuk mencegah efek kecacatan/kelainan pada janin. METODE KONTRASEPSI MANTAP Dikenal juga dengan sterilisasi, yaitu operasi pada saluran indung telur (perempuan) atau saluran sperma (laki-laki) agar steril atau tak ada sel telur untuk dibuahi maupun sel sperma untuk membuahi. Sterilisasi pada wanita disebut dengan tubektomi sedangkan para pria dikenal dengan vasektomi. Tubektomi Plus: * Cukup efektif dalam mencegah kehamilan 0,1/100 wanita per tahun. Minus: * Bersifat permanen * Tidak terlindung dari penyakit menular seksual Vasektomi Plus: * Cukup efektif dalam mencegah kehamilan 0,3/100 wanita per tahun. Minus: * Bersifat permanen. * Tidak terlindung dari penyakit menular seksual. SESUAIKAN DENGAN USIA Pemilihan alat kontrasepsi, menurut Muharam, perlu disesuaikan dengan usia. Bagi perempuan 20-35 tahun disarankan menggunakan kontrasepsi pil atau kondom. "Alat Kontrasepsi Dalam Rahim seperti IUD atau Spiral adalah pilihan kedua untuk menghindari terjadinya risiko infeksi pada rahim." Dengan alasan yang sama pula, AKDR sebaiknya tidak digunakan bagi perempuan yang belum pernah memiliki momongan. IUD/Spiral bisa dipakai perempuan yang telah mempunyai anak atau telah berusia di atas 30 tahun. Sedangkan bagi perempuan di atas 40 tahun jangan menggunakan kontrasepsi pil. "Pil KB biasanya menggunakan hormon estrogen dan atau gestagen sintetik." Untuk mengonsumsi pil ini dibutuhkan fungsi hati yang cukup bagus, sementara fungsi hati pada wanita di atas 40 tahun biasanya sudah berkurang. Lebih baik, gunakan AKDR atau Kontap (kontrasepsi mantap), seperti tubektomi atau vasektomi. Faras Handayani. Ilustrator: Pugoeh ----- Original Message ----- From: "Rita Marlinda.s" <[EMAIL PROTECTED]> To: "milis-nakita List Member" <milis-nakita@news.gramedia-majalah.com> Sent: Friday, March 23, 2007 10:46 AM Subject: [milis-nakita] Tanya KB Spiral. {03} Hi Nakitaers, Sebenernya saya juga mau tanya2 neh soal KB, gak Cuma spriral tapi alat KB yang laen2 juga...Kira2 ada yang punya artikelnya gak ya? Mungkin itu akan sangat membantu temen2 yang laen juga, khususnya yang masih mau merencanakan KB. Thanks sebelumnya.. Best Regards Rita Marlinda S -----Original Message----- From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 23, 2007 10:41 AM To: milis-nakita List Member Cc: milis-nakita List Member Subject: [milis-nakita] Tanya KB Spiral. {02} M'Khoiri, mengenai KB spiral gak ada masalah soalnya saya juga pakai spiral sudah hampir 17 bulan, cuma waktu pasangnya pendarahan sedikit selama 2 hari abis itu gak ada keluhan macem2 asalkan dari pasang sampai 1 bln tidak boleh mengangkat , mendorong barang yang berat2 dulu soalnya bisa menimbulkan nyeri dan bisa terjadi pendarahan, begitu dulu penjelesannya moga aja bisa membantu. Thks , Nur Email [EMAIL PROTECTED] To "Mad Khoiri" "milis-nakita List Member" <milis-nakita@news.gramedia-majalah.com> <[EMAIL PROTECTED]> cc Sent by: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Subject [milis-nakita] Tanya KB Spiral. {01} 23/03/2007 10:31 Please respond to [EMAIL PROTECTED] m Dear Nakitaers, Mohon sharing pengalaman dan pengetahuan mengenai KB spiral, saya ada beberapa pertanyaan ; Macam KB spiral?, Dampaknya bagi kesehatan (mungkin pendarahahan atau apa?), Berapa lama KB spiral bisa digunakan.... Atau ada yang tahu semua seluk beluk tentang KB spiral, Mohon sharingnya, Terima Kasih Best Regards, K h o i r i >>> PT. Topindo Atlas Asia Jl. Tambak Sawah No. 14 Waru - Sidoarjo. Telp : 031-8681992-5 Fax : 031-8681998 You can do it !!, you can be whatever you wanna be =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+= Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=+ Mailing List Nakita milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Arsip http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/ ------------------------------------------------ untuk berlangganan kirim mail kosong ke : [EMAIL PROTECTED] untuk berhenti berlangganan kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED]