Hi All,

Iya...tolong di inform merknya donk..susu apa yang mana dan bubur bayi
merk apa....kita kan jadi takut neh...saya pikir mbak Utiek bisa
mengerti lah kalo misalnya ada penyebutan merk disini....
Ok kah mbak utiek?

Rgds
Mama Xerxes

****************************************


-----Original Message-----
From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Karso
Sent: Tuesday, February 26, 2008 10:48 AM
To: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] IPB Temukan Bakteri Dalam Produk Susu Bayi {02}

dear all
kalo bisa minta tolong daftar merek susu & produsen
please karena ini yang lebih penting daripada sekedar info ada
bakteri...
karena hal semacam ini malah menimbulkan confuse, merek mana yang
terinfeksi an mana 
yang enggak''../;,'/.
ya too...///

-----Original Message-----
From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of ghozansehat
Sent: Tuesday, February 26, 2008 10:33 AM
To: milis-nakita List Member
Subject: [milis-nakita] IPB Temukan Bakteri Dalam Produk Susu Bayi {01}


dear all

mohon maaf yang sudah baca...

siapa tahu bermanfaat

salam,
bapakeghozan
 http://ghozan.blogsome.com

>> http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=13292
>>
>> JAKARTA, (PR).-
>> Pemerintah diminta segera menarik produk susu formula dan bubur bayi
yang
>> tercemar bakteri Enterobacter sakazakii. "Masalah bakteri, konsumen
tidak
>> bisa melihatnya. Mereka baru merasakan apabila sudah terkena
dampaknya. 
>> Oleh
>> sebab itu, lebih baik bahan makanan yang tercemar harus ditarik dari
>> pasaran," kata Ketua YLKI Husna Zahir yang dikutip okezone, Minggu 
>> (24/2).
>>
>> Husna mengatakan, penarikan produk itu perlu dilakukan sambil
menunggu 
>> hasil
>> keputusan yang diambil pemerintah terkait dengan temuan itu. "Sambil
>> menunggu tim gabungan bekerja, pemerintah bisa menarik produk yang 
>> tercemar,
>> sehingga konsumen tidak dirugikan," katanya.
>>
>> Hal itu dikemukakan Husna terkait penemuan para peneliti Institut 
>> Pertanian
>> Bogor (IPB) mengenai adanya Enterobacter sakazakii dalam susu formula
>> anak-anak dan bubur bayi. Bakteri jenis ini bisa menyebabkan radang 
>> selaput
>> otak. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 74 sampel susu formula,
13,5
>> persen di antaranya mengandung bakteri beracun. Tiga dari 46 sampel
bubur
>> susu bayi juga tercemar bakteri itu.
>>
>> "Awalnya kami hanya ingin meneliti penyebab diare pada bayi, tapi
saya 
>> malah
>> kaget dengan ditemukannya Enterobacter sakazakii, bukan bakteri 
>> Escherichia
>> coli yang sering ditemukan itu," kata Ketua Tim Peneliti IPB, Sri
>> Estuningsih, yang juga seorang ahli susu sapi dan makanan anak.
>>
>> Menurut dia, bakteri Enterobacter sakazakii sangat membahayakan.
Selain 
>> bisa
>> menyebabkan radang selaput otak, bakteri itu juga bisa menyebabkan
radang
>> usus dan peradangan jaringan di seluruh tubuh. "Apalagi, susu formula
dan
>> bubur bayi banyak diberikan kepada anak usia di bawah satu tahun. Ini

>> sangat
>> membahayakan," katanya.
>>
>> Penelitian ini dilakukan sejak tahun 2003 dan terus disempurnakan, 
>> sebelum
>> akhirnya dipublikasikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).

>> Namun,
>> dengan alasan Badan POM tidak memiliki kewenangan, penelitian baru
>> ditindaklanjuti dalam pertemuan dengan lembaga terkait, Sabtu (23/2).
>>
>> Dijelaskan Sri, temuan bakteri Enterobacter sakazakii pada susu
formula 
>> dan
>> bubur bayi itu baru ditindaklanjuti oleh pemerintah, dengan membentuk
tim
>> gabungan untuk mengusut kasus itu. "Kami, (Sabtu) kemarin telah
melakukan
>> rapat dengan lembaga terkait di Kantor Departemen Pertanian untuk 
>> membahas
>> temuan kami," katanya.
>>
>> Menurut dia, berdasarkan hasil pertemuan itu diputuskan pembentukan
tim
>> gabungan yang berasal dari Departemen Kesehatan, Departemen
Pertanian, 
>> Badan
>> POM, dan tim peneliti IPB yang melakukan penelitian tersebut.
"Nantinya,
>> masing-masing tim akan bekerja sesuai dengan kapasitasnya," tuturnya.
>>
>> Departemen Kesehatan, misalnya, akan meneliti tentang proses 
>> pembuatannya.
>> Departemen Pertanian pada bahan dasarnya, dan Badan POM akan
melakukan
>> pendekatan kepada produsen. "Setelah tim gabungan ini bekerja, nanti
akan
>> ditentukan langkah konkretnya," ujar Sri.
>>
>> Umumkan segera
>>
>> Sementara itu, masyarakat meminta agar pemerintah atau Balai Besar
POM
>> Bandung segera melakukan penelusuran seputar masalah susu formula dan

>> bubur
>> bayi yang ditengarai mengandung Enterobacter sakazakii. Hal itu 
>> diperlukan
>> agar masyarakat terhindar dari efek yang tidak diinginkan.
>>
>> "Tetapi yang lebih penting, pemerintah segera mengumumkan nama susu 
>> formula
>> dan bubur bayi yang bermasalah, agar masyarakat bisa menghindari
produk
>> beracun tersebut," ujar Dewi, ibu dari dua anak di daerah Pasteur
yang
>> mengaku mengetahui hal itu dari internet.
>>
>> Ketika "PR" meminta konfirmasi seputar masalah tersebut ke Balai
Besar 
>> POM
>> di Bandung, mereka menyatakan belum menerima informasi seputar
masalah
>> tersebut dari Badan POM. "Saya juga malah baru mengetahui masalah 
>> tersebut
>> dari salah satu media elektronik siang tadi," ujar Kepala Bidang 
>> Sertifikasi
>> dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar POM Bandung, Dra. Siti 
>> Nuraniyah
>> kepada "PR", Minggu (24/2).
>>
>> "Biasanya, jika ada masalah yang harus ditindaklanjuti, Balai Besar
POM
>> Bandung menerima faksimile, dan dari sana baru kita bisa melakukan 
>> tindakan
>> selanjutnya, sesuai dengan tugas yang diberikan. Tapi sejak Jumat 
>> kemarin,
>> kami tidak menerima surat apa pun," katanya. (A-34/A-62)***
>>
>
>
http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/02/24/19/86254/19/pe
merintah-bentuk-tim-gabungan-selidiki-susu-beracun
>
> Pemerintah Bentuk Tim Gabungan Selidiki Susu Beracun
> Minggu, 24 Februari 2008 - 12:46 wib
> Hadi Suprapto - Okezone
>
> JAKARTA - Temuan bakteri di susu formula bakteri Enterobacter
> Sakazakii pada susu formula dan bubur bayi baru ditindak lanjuti oleh
> pemerintah. Pemerintah membantuk tim gabungan untuk mengusut kasus
itu.
>
> "Kami, kemarin (Sabtu, 23 Februari) telah melakukan rapat dengan
> lembaga terkait di Kantor Departemen Pertanian untuk membahas temuan
> kami," kata Ketua Tim Peneliti Sri Estuningsing, kepada okezone,
> Minggu (24/2/2008).
>
> Menurutnya, berdasar hasil pertemuan itu diputuskan pembentukan tim
> gabungan yang berasal dari Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian,
> Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dan tim peneliti IPB yang
> melakukan penelitian tersebut.
>
> "Nantinya, masing-masing tim akan bekerja sesuai dengan kapasitasnya,"
> tuturnya.
>
> Departemen Kesehatan, misalnya akan meneliti tentang proses
> pembuatannya. Departemen Pertanian pada bahan dasarnya, dan Badan POM
> akan melakukan pendekatan kepada produsen. "Setelah tim gabungan ini
> bekerja, nanti akan menentukan langkah konkretnya," ujar Sri.
> 





Kirim email ke