Pak Arif,
ini ada 3 potongan email & artikel yang pernah saya dapat.
Moga sedikit membantu


Wassalam
(YENTI-mama VARI)


Carpal Tunnel Syndrome
1. JANGAN SEPELEKAN KESEMUTAN!

Kesemutan kerap diabaikan. Padahal, bisa jadi itu
gejala awal carpal tunnel syndrome. Dan ternyata,
kebanyakan penderitanya perempuan, lo. Merajut pun
"dituding" sabagai salah satu pemicunya.

Coba ingat-ingat, seringkah Anda merasa kesemutan di
salah satu tangan atau jemari Anda? Atau rasa- baal
serta ngilu di bagian pergelangan? Jika jawabannya
"sering", Anda perlu waspada. Jangan-jangan, Anda
mengidap carpal tunnel syndrome (CTS).

Sekilas, namanya memang terasa "berat," padahal
sebetulnya ini adalah nama lain sindroma terowongan
karpal, yang tak lain adalah rasa nyeri di
pergelangan, tangan, dan pundak, akibat adanya tekanan
pada saraf medianus dalam terowongan karpal (letaknya
di pergelangan tangan).


Sekadar info, saraf di lengan kita ada tiga jenis.
Yaitu radialis yang letaknya di bagian atas, medianus
di tengah, serta ulnaris yang di bawah. Saraf medianus
agak spesifik, karena secara anatomis berjalan di
bagian tengah lengan, melewati terowongan (tunnel) di
daerah karpal di telapak, kemudian menuju jari-jari
tangan.

CTS akan terjadi jika saraf medianus terjepit di
terowongan karpal. Efek yang biasa dirasakan penderita
adalah rasa nyeri pada jemari, kesemutan, rasa baal
(mati rasa) pada telapak tangan dan jemari.
"Kadang-kadang ada rasa panas (burning sensation), dan
otot-otot di sekitarnya mengecil," ujar DR. dr. A.
Bambang Darwono, Sp.B, Sp.OT.

Biasanya, awalnya penderita CTS akan mengalami sulit
tidur, karena terganggu rasa nyeri pada tangan atau
pergelangan. "Bisa juga rasa nyeri akan timbul ketika
si penderita berada di ruang berpendingin udara." Rasa
ngilu dan nyeri ini bisa segera dihilangkan dengan
cara menggerak-gerakkan tangan, supaya aliran darah di
pembuluh darah disekitar terowongan kembali normal.

Namun, jika dibiarkan berlarut-larut, kerusakan saraf
akan semakin parah. Malah ujung-ujungnya, tangan kita
tidak lagi bisa berfungsi normal.

KEBANYAKAN PEREMPUAN
Yang mengejutkan, perempuan ternyata lebih mudah
terkena CTS. "Risiko perempuan terkena CTS lima kali
lebih besar dibandingkan pria. Umumnya terjadi pada
usia 30 - 60 tahun," urai Bambang. "Jumlah
penderitanya cenderung meningkat dari tahun ke tahun,
dan usianya cenderung semakin muda." Salah satu
penelitian di Amerika menyebutkan, saat ini CTS
mengincar penderita usia 25-34 tahun.

CTS mengincar orang yang banyak melakukan pekerjaan
dengan tangan. "CTS banyak sekali diderita oleh mereka
yang jenis pekerjaannya menuntut jari dan pergelangan
tangan bergerak secara ritmis dan terus menerus.
Misalnya mengetik atau data entry. Bahkan, para ibu
yang sering merajut juga berisiko tinggi terkena CTS,"
imbuh Bambang. Pekerjaan rumah tangga juga banyak yang
berisiko tinggi menyebabkan CTS. Misalnya saja menyapu
dan mengulek bumbu.

Menurut Kepala Departemen Rehabilitasi Medik RS Gatot
Soebroto ini, gerakan-gerakan yang dilakukan terus
menerus dalam jangka waktu lama tersebut menyebabkan
stres pada jaringan di sekitar terowongan karpal,
sehingga jaringan tersebut mengalami degenerasi, dan
menyebabkan saluran terowongan menjadi sempit.

Selain disebabkan jenis pekerjaan tertentu, CTS juga
bisa diakibatkan oleh penyakit lain. Misalnya diabetes
dan kelainan tyroid. "Umumnya, pasien yang menderita
CTS gara-gara penyakit lain seperti ini, pengobatan
akan difokuskan ke penyakit yang mendasarinya terlebih
dahulu, baru CTS-nya. Jika setelah diobati tetap
gagal, barulah dilakukan operasi," tutur Bambang.

CTS juga kerap diderita oleh ibu hamil. "Karena
perubahan hormonal, cairan tubuh lebih banyak, dan
menyebabkan bengkak. Ini bisa pula menyebabkan CTS."
Namun, para ibu tak perlu khawatir, karena CTS yang
terjadi selama kehamilan biasanya langsung hilang
seiring dengan lahirnya bayi

2. Penyebab Carpal Tunnel Syndrome pada kehamilan
Oka, 25 Nov 2004 13:11:03 WIB
Dokter Ferry Yth. Saya sdg hamil anak pertama dan sdh
memasuki usia 33 minggu kehamilan. Baru seminggu
terakhir ini saya merasakan kesemutan yang agak parah
di jari2 tangan kanan saya (kecuali kelingking).
Terjadinya terutama di malam hari dan di pagi hari
karena sakitnya sampai saya kesulitan melakukan
aktivitas yg menggunakan tangan. Sampai hari ini saya
masih merasa kesemutan. Terakhir saya kontrol (Sabtu,
20 Nov), total kenaikan berat badan saya baru 7 kg,
dan tensi hanya 90/70. Saya baru cek gula darah dan
hasilnya 93 (Nilai normal < 180). Dari informasi yg
saya cari2 di internet kemungkinan saya terkena Carpal
Tunnel Syndrome (CTS) karena indikasinya mirip sekali.
Yang ingin saya tanyakan dok, kenapa bisa terjadi
pembengkakan saluran carpal ini pada saat hamil ?
Mungkin tidak ada hubungannya, tapi sebagai tambahan
informasi, pergelangan kaki saya juga agak bengkak
sedikit, tapi selalu berusaha saya atasi dengan minum
air minimal 2 lt sehari dan mengangkat kaki selama
tidur. Saya juga selalu berusaha tidur miring ke kiri
krn katanya posisi tidur spt ini adalah yg terbaik utk
aliran makanan ke janin. Tapi semakin lama saya tidur
miring, semakin parah kesemutan tangan kanan saya.
Tangan kiri juga sedikit bermasalah dengan kesemutan
ini. Saya juga minum suplemen B complex (B1, B2, B6,
B12, dll), dan suplemen omega 3 dg tujuan mengurangi
pembengkakan saluran syaraf tsb. Apakah ada nutrisi
lain yg bisa membantu ? Terimakasih banyak sebelumnya
dok. Salam, Oka

Ibu Oka Yth, Saya senang sekali ibu sudah ada usaha
untuk mencari2 keterangan tentang keluhan yg ibu
hadapi ini. Memang benar, apa yg ibu hadapi ini adalah
CARPAL TUNNEL SYNDROME, yg diakibatkan oleh karena
penekanan khususnya nervus medianus yang mempersarafi
jari telunjuk, tengah dan jari manis. Keluhan ini
sering muncul pada ibu hamil. Berdasarkan hasil
penelitian sebesar 2,3% saja yang ditemukan mengalami
gejala ini dari 2400 ibu hamil. Gejala ini 80%
biasanya menyerang kedua tangan. Gejala ini biasanya
sembuh sendiri setelah melahirkan, tetapi bila keluhan
terasa cukup mengganggu diperlukan pengobatan. Bila
keluhan parah sekali baru dipikirkan untuk dilakukan
tindakan operasi. Pada kasus ibu ini, saya sarankan
cukup dengan mengkonsumsi vitamin neurotropik seperti
yg sudah ibu makan yaitu vitamin B kompleks ditambah
dengan bila ada nyeri sekali minum obat penghilang
nyeri seperti parasetamol 500 mg (Panadol) atau asam
mefenamat (Ponstan) yang dijual bebas di apotik. Atau
bisa juga dengan pengurutan di daerah pergelangan
tangan dengan diberi minyak hangat. Nutrisi lain yg
bisa membantu, saya rasa cukup vitamin itu tadi, bisa
juga dengan megkonsumsi Neurobion 3x1 tab yang juga
dijual bebas di apotik2 selama 2 minggu. Demikian,
terima kasih. (dr Ferry SpOG, RSIA EVASARI, Jkt)


3.Dari Milist nakita
Wah, maaf Bu, ini pertanyaan spesialistik. Saya coba jelaskan sedikit.
Adanya hasil trombotest dan INR ini menunjukkan gangguan pada sifat
pembekuan darah. Artinya, darah lebih mudah membeku. Kalau lebih mudah
membeku, berarti aliran darah juga melambat, lebih sulit mencapai
daerah-daerah yang memiliki pembuluh darah kecil. Karena itu mudah timbul
rasa pusing, vertigo, kesemutan, kebas atau baal (kepekaan kulit terhadap
rangsang menurun, paresthesia istilahnya), sampai yang berat seperti stroke
non-hemorrhagic (stroke karena sumbatan, bukan karena perdarahan).

Yang disebut teman itu ³platelets² artinya trombosit. Silakan dilakukan
pemeriksaan darah tepi untuk melihatnya. Namun sebenarnya trombotest dan INR
ini tidak hanya melibatkan trombosit. Fokusnya lebih pada faktor-faktor
pembekuan darah (ada 12 faktor, membentuk tangga bertingkat atau
jaring-jaring rumit, dokter juga kalau nggak fokus kerja di bidang ini tidak
hafal persis hehehe ... termasuk saya). Keseimbangan faktor-faktor tersebut
yang akan menentukan agar darah tidak mudah membeku di dalam pembuluh darah,
tetapi juga cepat membeku kalau ada luka. Gampangnya, kalau nilai IRN
terlalu tinggi akan mudah terjadi perdarahan (termasuk stroke perdarahan),
kalau terlalu rendah risiko terjadi pembekuan darah mengarah ke sumbatan
pembuluh darah.

Untuk mengembalikan ke nilai yang ³baik², tentu perlu tindakan. Biasa diberi
obat-obat yang bersifat anti-coagulant. Tetapi mengingat risiko keseimbangan
di atas, perlu monitoring, termasuk dengan tes berkala nilai INR ini.
Silakan konsultasi lebih lanjut ke SpPD-hematologi di samping ke Spesialis
syaraf untuk penanganan yang komprehensif.

Begitu ya, sulit cerita lagi, rumit sih ...

tonang


Pada 5/24/06 10:34AM, "Ellie Chandra"  menulis :

> Dear dr.Tonang,
>
> Maaf nih sebelumnya kalo OOT, soalnya pertanyaan saya ngga ada
hubungannnya
> dgn kesehatan anak.Tapi siapa tau aja jawaban dari dr.Tonang nanti bisa
> berguna buat kita.
>
> Begini dok, ayah saya belakangan ini suka mengeluh pusing kalo lagi cuaca
> sedang panas2nya & dia bilang rasanya kayak mau pingsan gitu, trus dia
periksa
> ke dokter & kata dokter dia kena Vertigo & direkomendasikan untuk cek
darah di
> Lab, dan hasilnya semua normal, kecuali sbb;
>
> HEMATOLOGI
> Trombotest = 40 (normal = 5-15)
> INR            = 1,29 (normal = 2-4.8)
>
> dari hasil tersebut di atas kok kayaknya jauh banget yah dari nilai
normalnya,
> artinya apa ya, dok? ayah saya bingung soalnya dokternya jelasinnya ngga
gitu
> detail. Mungkin dokter bisa bisa memberikan jawaban yang lebih detail :
apa
> sih Trombotest & INR itu, dok? bahaya ngga? upaya apa yang harus dilakukan
> untuk mendapatkan nilai normalnya?
> Trus oleh temannya ayah saya dianjurkan untuk test PLATE LETS, untuk apa
sih
> test ini dok? Pentingkah?
>
> Mohon jawabannya yah dok. terimakasih.
>
> Rgds,
> ellie


----- Original Message -----
From: "Arif Sugiantoro" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "milis-nakita List Member" <milis-nakita@news.gramedia-majalah.com>
Sent: Friday, March 14, 2008 3:27 PM
Subject: [milis-nakita] Kesemutan {01}


> Dear mbak Utiek n friends...
>
> Ada artikel ttg kesemutan gak mbak ?
> ada istilah kalo keseringan kesemutan, berarti simpton sroke ringan....
> kan ngeri dengeernya mbak..
>
> matur nuwun ya mbak
>


Kirim email ke