Betul juga apa yang mbak Rengganis n Mbak Anna tulis bu...putri saya waktu sekolah selalu diantar ama mbak atau om nya, pernah sekali waktu saya tidak masuk kerja karena sakit...sebelum ke rumah sakit saya sempatkan nganter putri saya ke sekolah tapi yach gitu...dia nggak mau berinteraksi sama temannya n waktu masuk kelaspun dia nangis, minta gendong lah, bilang masih kangen n intinya tidak mau ditinggal...berhubung gurunya cekatan langsung memegang putri saya n sama gurunya diajak masuk ke kelas n pintu kelas lalu di kunci...tapi itu juga dia masih nangis tapi nggak lama koq nangisnya....emang sich denger nangisnya bikin nggak hati tega tapi kalau dituruti bisa tidak mandiri anak kita, sudah gitu putri saya terlalu manja sama ibu gurunya waktu istirahat dia kan bawa bekal makanan eh..malah minta disuapin sama ibu gurunya yang jelas itu selalu bikin iri teman-teman sekelasnya...dengan santai putri saya jawab aku khan anaknya bu guru...(ini berdasarkan cerita ibu gurunya ke kakak saya dan waktu saya tanya putri saya dia jawab iya ) ...begitu kelar dari rumah sakit saya jemput dia ke sekolah...dia seneng banget ..... Mama Ai
________________________________ From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Rengganis Sent: Friday, August 15, 2008 9:46 AM To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Subject: [milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {03} Bu.. coba jangan ibu yang mengantar kesekolah, mungkin dia mau mandiri dikelas. seperti pengalaman saya, hari pertama memang ririn nangis saat saya tidak ada disampingnya, hari ke2 saya coba tidak mengantar kesekolah ternyata dia mau berinteraksi dengan teman-2xnya dan Alhamdullilah sampai sekarang ririn sudah tidak nangis dan malah senang bila berangkat kesekolah. Ibu-nya Ririn ----- Original Message ----- From: Anna Surti Ariani Teguh Budiman <mailto:[EMAIL PROTECTED]> To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Sent: Friday, August 15, 2008 5:43 AM Subject: [milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {02} Singkat saja Bu, sebetulnya menangis mengamuk hebat itu memang betul adalah protes dia. Tapi tak berarti protes itu harus kita ikuti lho. Justru kalau mau dia terbiasa ditinggal, sebelum berangkat ke sekolah kita sudah janjian bahwa 'sekarang mama tunggu di luar kelas aja ya.' Setelah itu walaupun dia menangis hebat, Ibu tetap say bye2 sambil tersenyum manis, sementara gurunya yg pegang si anak. Tentunya mesti kerjasama dengan guru supaya guru bisa membuat anak senang di kelas. Sama sekali nggak usah pakai kekerasan dari siapapun. Seringkali guru tidak bisa membantu karena orangtua yg 'menolak' bantuan. Kalau Ibu konsisten, tangisan hebat ini akan mereda dalam beberapa minggu kok. Yg penting percaya saja bahwa anak kita akan oke2 aja bersama gurunya. Kalau nggak konsisten, kemungkinan akan terus2an menangis hebat karena anak tahu bahwa dia bisa memanipulasi orangtuanya lewat tangisan, sehingga ortunya memberikan apa yang dia mau: 'menemani di kelas'. Good luck Bu! Kalau ada pertanyaan lagi, silahkan lho. Nina Anna Surti Ariani, Psi. Pada 12 Agustus 2008 20:59, nelly Rosa <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Dear all, sorry nih banyak butuh bantuan,ada yang punya pengalaman ga gimana caranya membuat anak kita mau masuk kelas sendiri tanpa ditemani sama kita,aku bete nih dah setahun anakku masuk playgroup setahun pula aku harus bersamanya dikelas,guru2 nya juga ga bisa bantu karena anak saya akan mengamuk hebat kalu tidak bersama saya...mohon sharingnya yaa makasih