6 Janji yang Bikin Hubungan Makin Erat
 
Minggu, 24 Mei 2009 | 00:04 WIB
 
KOMPAS.com- Sepuluh
tahun pernikahan, seringkali menjadi tantangan tersendiri. Karir yang mulai
mapan, ditambah anak-anak yang semakin besar, membuat kita lupa bagaimana
indahnya mendengar sweet promise atau janji manis dari
pasangan.
Padahal janji manis adalah medium untuk membuat kita selalu
jatuh cinta pada pasangan. Karena janji manis merupakan blueprint dari rasa 
cinta yang dilakoni setiap harinya. Psikolog John Gottman, PhD,
bahkan menyakini, janji manis yang diucapkan setiap hari akan mengkristal dalam
hati. "Kristalisasi inilah yang nantinya menjadi wujud nyata dari
cinta."
Lalu janji manis seperti apa yang dapat melanggengkan
komitmen berbagi hidup bersama pasangan?

"I vow to not go to bed angry"
Memberikan
punggung pada pasangan usai bertengkar, ternyata bukan reaksi yang bijak.
Penelitian yang dilakukan University  of Washington mengungkapkan,
pertengkaran yang dibawa tidur hanya akan meningkatkan gengsi ketimbang rasa
sayang kita terhadap pasangan. Maka penelitian yang dilakukan pada Love Lab
ini, mendorong setiap pasangan menyelesaikan masalah sebelum tidur. Tujuannya
hanya satu, menyelesaikan permasalahan yang menguntungkan kedua belah pihak.

"I vow to keep our romance going -even when
I'm not feeling romantic"
Kerja
yang menumpuk yang dibayangi dengan acara rutin keluarga besar, sering kali
membuat kita lupa akan kesenangan yang dilakukan sebelum menikah. Menonton film
atau makan di restoran romantis, misalnya. Padahal momen berdua ini akan
membuat kita dapat saling memperhatikan secara utuh. Habiskanlah waktu bersama
di akhir pekan, untuk menyadari bahwa pasangan yang ada di samping kita adalah
yang terbaik bagi kita.

"I vow to be honest"
Berapa
kali kita rela menemani pasangan menonton siaran tv yang sebenarnya tidak kita
sukai? Mencoba untuk menikmati, sebenarnya hanyalah menyiapkan bom waktu.
Karena di dalam hati kita marah dan jenuh. Berjanji untuk menemani pasangan
dalam keadaan suka dan duka, bukan berarti menyembunyikan kejujuran. Justru
definisi cinta sejati adalah saat kita bisa jujur mengekspresikan apa yang kita
rasa dalam kebersamaan.

"I vow to stay faithful -even if I'm tempted
Pollingmengungkapkan 28 persen laki-laki yang
sudah menikah, akan mengalami affair pada usia 50
tahun. Dan 17 persen perempuan yang sudah menikah, juga mengalami hal yang
sama. Memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis adalah hal yang wajar. Tapi
yang membuat komitmen kita berbagi hidup selamanya lebih memiliki makna adalah
ketika kita tidak ingin menguji diri kita sendiri.

"I vow to take care of myself"
Tanpa
disadari menjaga dan merawat diri adalah cara untuk membuat pasangan kita
selalu jatuh cinta. Kesehatan fisik dan emosi adalah modal utama untuk dapat
mendampingi pasangan. Apabila kita sakit, pasangan kita pasti akan merasa
kurang bersemangat menjalani rutinitas. Alhasil, hari-hari yang dijalani pun
terasa lebih berat dari biasanya karena tidak ada kesenangan yang dapat
dinikmati bersama.

"I vow to cultivate intimacy"
Tidak
ada salahnya untuk menyediakan waktu untuk bermesraan. Waktu bermesraan ini,
adalah cara untuk memperdalam ikatan dengan pasangan. Kita mendengarkan apa yang
menjadi masalah terbesarnya, tanpa harus menggurui. Posisikan diri sebagai
seorang pendangar yang baik. Kadang kala, memiliki pendengar yang baik adalah
terapi terbaik untuk melepaskan stres.

-----------


      

<<image001.gif>>

Kirim email ke