Sumbang - saran ..
KEAKUAN Sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pejuang – pahlawannya, sekaligus menghormati para orang tua dan yang terutama adalah mensyukuri serta menghormati Tuhan yang maha esa. Dengan dasar utama keyakinan pada Tuhan – Allah sepantasnya lah kita mengedepankan sikap dan perbuatan yang baik dan benar sesuai perintah Allah yang maha segalanya. Setiap langkah, sikap, perkataan dan perbuatan kita harusnya dipikirkan dahulu sebelum diucapkan dan dilakukan dalam mengisi kehidupan kita. Introspeksi diri, lingkungan, dan segala aspek menyangkut pribadi dan kelompok sepatutnyalah kita bangun dan tumbuh kembangkan secara bijaksana dalam merenda hari-hari yang baik dan penuh dengan tantangan yang baik juga yang buruk agar senantiasa dapat terjaga keseimbangan demi berlangsungnya hidup yang bersih, aman, tertib, dan damai. Kita terbiasa meng-identifikasikan diri kita dengan materi yang kita miliki, dengan status - peran yang kita jalani sehari-hari , tingkatan sosial yang kita jalani. Ini adalah peran nafsu/“keakuan” sebagai hiasan bagi hidup kita. Kita bisa menggunakan mereka sebagai metode untuk maju dan berkembang, selama kita menyadari keberadaan mereka serta menggunakannya untuk kepentingan bersama. Tugas utama keakuan adalah memisahkan dan membandingkan diri kita, status kita, pekerjaan kita, materi yang kita miliki dengan orang lain. Hingga timbul rasa kita lebih baik atau kita merasa lebih rendah dibandingkan yang lain. Tugas mereka yang lain adalah untuk “mengidentifikasikan” diri kita yang sejati dengan materi yang kita miliki, peran yang kita jalani, dan status sosial kita perankan. Sehingga dengan label, topeng dan “kesalahan identifikasi” itu memisahkan diri kita yang sebenarnya dengan identifikasi pikiran terhadap diri kita. “We are being possesed by our mind/thought”. Apakah perlu kita menghilangkan “keakuan”? Kita tidak bisa menghilangkannya, hanya menyadari keberadaannya. Dan dengan menyadarinya kita sendiri telah terbangun dan dapat saling membangun guna kepentingan pribadi – keluarga – kelompok – serta bangsa dan Negara Republik Indonesia yang kita banggakan. Menjelang pemilihan Presiden Republik Indonesia yang baru pada bulan Juli ini, sepatutnya pimpinan Partai lebih menggunakan “keakuan” dengan membuat suatu jajak pendapat, fit dan proper test, terhadap calon-calon kandidat yang memiliki budi pekerti yang baik, kesehatan yang prima, siap bekerja dengan pihak manapun juga, memiliki jiwa kepemimpinan (satria), kemampuan manajerial dan keuangan, fleksibilitas, memiliki visi – misi yang berdasarkan Pancasila, dapat direrima masyarakat secara wajar serta criteria lainnya. Sangat dibutuhkan peran tokoh-tokoh lintas agama dan para pakar ilmu komunikasi kemasyarakatan, praktisi hukum, psikolog, tokoh masyarakat, komunitas professional guna memberi dukungan moral dan sumbang saran demi perbaikan sistem dan strategi penggalangan tahapan koalisi yang semakin dekat dalam pencalonan Calon Presiden pemimpin bangsa ini. Semoga kiranya tumbuh kesadaran dan dapat lebih mengedepankan kapabilitas seseorang pemimpinan baik dan wajar ketimbang ambisi dan bisikan-bisikan yang tidak benar, manuver-manuver yang ribet dan melelahkan tanpa mempertimbangkan latar belakang yang terukur kinerjanya. Alangkah bahagianya bila pemimpin yang membawa perubahan terhadap masyarakat yang sudah sedemikian terpuruk dan hanya dijadikan sebagai anak kecil ; ketika merengek (nangis) cukup diberikan “permen” alias BLT, setelah permennya habis, “rakyatnya jadi bingung” Bangsa Indonesia dan seluruh lapisan masyarakatnya membutuhkan aturan main yang jelas, mengedepankan peningkatan kualitas sumber daya manusia di segala bidang melalui solusi : transformasi pendidikan dengan membangun Perpustakaan dari dari seluruh kota-kota hingga pelosok-pelosok negeri ini Mari kita akhiri penderitaan kita yang sudah sekian lama terpuruk dalam krisis multi dimensi, sebab kita memiliki harapan yang sangat besar dalam meraih cita-cita masyarakat adil dan makmur ketika kita selalu mengedepankan kata hati yang terjalin baik sekali hubungannya dengan Tuhan Allah kita yang Maha Besar diikuti kerja keras dan sama-sama bekerja seluruh anak bangsa sesuai dengan bidang, keterampilan, profesionalisme masing-masing . Semoga ! SEJAHTERA Girsang Bermukim di Tanah Karo – Sumatera Utara Jl. Kapten Pala Bangun 67 Kabanjahe 22111 Tel: (0628) 7000 700 HP: 0813 624 99000 e-Mail: sejahtera_girs...@yahoo.com