At 03:13 PM 4/26/00 +0800, you wrote:
> > Betul, gue akuin itu. Tapi apakah worth kita korbankan kesempatan berkarir
> > di luar negeri hanya demi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
> > pengembangan TI di Indonesia? Sampai sejauh mana sih sebenarnya kita telah
> > "berperan" untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengembangan TI di
> > Indonesia itu?
>
>Sadar atau enggak, (Indra , misalnya) telah membuat para pelanggan
>RadNET betah dengan palayanan RadNET : server nggak pernah down,
>browsing kenceng banget karena setting proxynya OK, e-mail kagak pernah
>ngadat, etc.etcc. Semua itu, pada skala yang kecil, telah meningkatkan
>pelayanan IT. Indra yang ikut nge-set IIX juga meningkatkan pengembangan
>IT. Nggak kerasa, tapi gue yakin elo cukup berperan , koq.

Lho, kok jadi ngomongin gue sih. :-)  Kita sedang membahas tenaga ahli TI 
secara umum. Gue sendiri belum berani mengaku sebagai tenaga ahli (tenaga 
biasa-biasa saja laaahh...) :-)

Anyway, yang Deden sebutkan itu kan hanya peranan dalam skala kecil (dalam 
hal ini adalah skala perusahaan). Yang lagi dibahas kan adalah meningkatkan 
pengembangan TI dalam skala yang lebih luas (dalam hal ini dalam skala 
Indonesia). Oke lah Deden sangat berperan dalam meningkatkan pengembangan 
TI di UniNet, gue di RADNET, Gerry di Diffy (misalnya :) tapi apakah itu 
berarti kita telah berperan dalam meningkatkan pengembangan TI di 
Indonesia? :-)

Saran gue sih, kalau memang elo ditawari pekerjaan di luar negeri, dan 
ternyata tawaran tersebut sangat menjanjikan, ambil saja! :-)  Tidak perlu 
pake alasan klise "ingin meningkatkan pengembangan TI di Indonesia" segala, 
we're not the God. Many factors are involved.

-ip-


* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke