Yg ini betul sekali, makanya ekonomi tumbuh dari 
konglomerasi, dicari yg paling mampu dulu ( 
walaupun akhirnnya banyak yg disalah gunakan ). 
Tapi kalau saya kembalikan ke watak bangsa, 
masalahnya org kita itu kurang total/kommitment  
dalam menjalankan dari budaya dan agama yg 
diyakini. 

Dan mengenai gotong royong, kita  sudah biasa 
gotong royong, tapi tidak terdelegasi dgn 
pembagian yg jelas. Kita perlu belajar dari 
budaya dokumentasi dan pem-break down-an masalah 
dari yg besar menjadi kecil2.

Banyak kasus terjadi, sebuah program yg 
diteruskan oleh programmer lain, yg meneruskan 
kelimpungan. Karena struktur cara berpikir yg 
tidak sama.

Ade

---- Original Message ----

From: I Made Wiryana <[EMAIL PROTECTED]
bielefeld.de>
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject: Re: [GUNADARMA] Boleh saran nggak pak ...
Date: Mon, March 11, 2002, 14:26:00
On Mon, 11 Mar 2002, Issotyo P.B.S wrote:


<deleted>
> Bukannya memperbaiki sistem secara keseluruhan, 
yang sering terjadi
> ganti dan copot pemimpin. Pemimpin jadi keramat 
karena konteks
> "teladan".

Mungkin kita memang udah kelamaan jadi 
bangsa "dipecut" 8-) jadi apa-apa
termasuk perubahan maunya di awali dari "pecutan" 
(terutama dari atas).  
<deleted>

IMW



* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke