Dear,

Idem, saya sangat setuju dengan pendapat Array

Salam



________________________________
From: - array - <arra...@gmail.com>
To: nonamanis2@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 2, 2009 8:38:33 AM
Subject: Re: [nonamanis] dongeng em-el


kalo gue sih lebih ngeliat ke kontribusinya  yg udah nyoba untuk ngeramein 
milis ini daripada cuma teriak2 minta dikirimin gambar atau video atau nyelain 
kontribusi orang lain, dan seandainya kontribusi itu udah pernah diposting pun 
gue gak mau repot2 teriak udah pernah lah, repost lah, toh tinggal klik delete 
lebih singkat n mudah daripada ngetik seribu bahasa yg bikin orang lain kapok 
untuk posting atau sharing koleksinya, tapi pilihan ada di masing2 member, toh 
semua yg join di sini udah pada gede ini

 
On 4/1/09, milis.arsip. 0...@gmail. com <milis.arsip. 0...@gmail. com> wrote: 
Gakmutu.com


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________
 From: "Capt. Jack Sparrow" 
Date: Wed, 1 Apr 2009 16:27:04 +0700
To: Nonamanis<nonaman...@yahoogro ups.com>
Subject: [nonamanis] dongeng em-el

Jadi ceritanya aku berangkat dari Jakarta ke sebuah kota di dataran tinggi di 
Jawa Tengah bareng crew yang terdiri dari 4 orang laki-laki (termasuk supir) n 
satu orang perempuan yang ngurusi wardrobe untuk pembuatan video profile sebuah 
perusahaan rokok kretek. Kami berangkat berlima lewat darat karena bawa 
peralatan shooting, cabling, lighting, wardrobe, dll. 
Sesampainya di kota yang dituju menjelang magrib kami langsung ke villa yang 
sudah disiapkan oleh client. Kami di plot di villa situ karena selain deket ke 
kebun tembakau juga ga terlalu jauh ke pabriknya. Begitu memarkirkan mobil di 
halaman villa beberapa, tampak beberapa orang keluar menyambut dan membantu 
kami menurunkan barang-barang ke ruang tamu villa yang memang tidak terlalu 
besar.
Ga lama berselang ketika kami masih angkut-angkut property keluar beberapa 
orang perempuan dengan penampilan menarik. Aku ga banyak mikir, karena langsung 
ngeh mungkin mereka model yang aku minta sediakan ke client untuk jadi model 
pemetik daun tembakau nantinya ketika shooting. Dan ternyata dugaanku benar, 
setelah say hello n kenalan dengan mereka satu-persatu kami meneruskan ngobrol 
sambil angkut-angkut barang kedalam villa.
Selesai angkut-angkut mindahin barang kami semua ngumpul di ruang tamu. 
Seluruhnya yang ada di ruangan itu sekitar 8 - 10 orang. Aku kurang tau persis 
karena selain crew dan model juga ada pengurus villa yang mengurusi akomodasi 
kami. Kami ngumpul diruangan itu untuk ngobrol n cerita-cerita sepanjang 
perjalanan dari Jakarta sambil menyiapkan peralatan yang akan dipakai besoknya, 
sementara beberapa crew yang baru datang ada yang langsung mandi dan makan 
malam.
Selama ngobrol itu aku liat beberapa kali para model dan crew ketawa berderai. 
Meskipun sebenernya ada satu orang model yang menarik perhatian aku karena 
selewat dia mirip Tamara Blezzinsky, tapi disaat yang lain kadang terlihat 
mirip Enno Lerian, kadang juga mirip Ike Nurjanah... :D. Sebut saja namanya 
Nani, deh. Aku sendiri hanya melirik atau ngeliat sekilas ketika mereka 
ketawa-ketiwi. 
Meskipun suer aku tertarik ma yang namanya Nani itu, tetep aja sebagai Project 
Leader aku kudu jaim, sampai kemudian mereka nampaknya mereka ketawa berderai 
sambil ngeliatin aku. Aku pun ngerasa kalo lagi jadi bahan pembicaraan, makanya 
kemudian nanya "Ada apa ?"
Nani yang mengenakan babydoll itu kemudian mendekat n bilang sambil 
mensejajarkan diri satu anak tangga didepan aku :
"Keknya Mas Andi terlalu tinggi deh buat aku..."
"O-ya ?.... So what ?....", jawabku singkat ketika kedua lengannya ditumpangkan 
dipundak aku. Aku sendiri ga bisa berbuat banyak, karena kedua tanganku masih 
nenteng koper dan terus berlalu tanpa nunggu jawaban.
Setelah kurang lebih satu jam kami nyiapin peralatan buat besok aku mulai 
membagi tugas sekalian ngasih pengarahan ke model untuk pengambilan gambar 
adegan metik daun tembakau berdasarkan skenario yang udah aku susun. Menjelang 
jam 10 malam pengarahan selesai, n aku pun mulai makan sambil nonton TV. Aku 
menunda mandi karena dah lapar banget. Selain itu juga capek karena sempat 
beberapa jam jadi supir cadangan.
Selesai makan aku baru ngeh kalo beberapa crew udah pada tepar di ruang tamu. 
Aku liat yang masih melek cuma lighting engineer n si Nani itu tadi. Yang 
lainnya dah tidur malang melintang di ruang tamu kek ikan kena tsunami. 
Sementara para model keknya tidur di kamar, coz ga ada satupun yang tidur di 
ruang tamu. Aku ga ambil pusing, toh ini keadaan darurat, lagian mereka juga 
dah terlalu gede untuk diatur tidurnya.
Aku sendiri dah mulai ngantuk, tapi juga brasa penat n badan brasa lengket 
banget karena emang belom mandi. So aku pun mengeluarkan peralatan mandi dari 
daypack n siap-siap mandi. Di perjalanan menuju kamar mandi aku denger selewat 
Nani menawarkan kamar buat ganti baju :
"Mas, kalo perlu ruangan buat ganti baju pake kamar aku aja... gpp kok..."
"Makasih, Ni...", jawabku singkat dengan tetep jaim sepenuhnya.
Selama mandi aku nikmati betul berendam air hangat di bathtub. Kira-kira 
setengah jam aku kelar n keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handukan 
tho'. Dari kamar mandi aku langsung menuju ruang tamu tempat daypack aku 
teronggok dengan manis. 
Dalam perjalanan menuju ruang tamu aku harus melewati kamar Nani yang pintunya 
nampak terbuka separuh. Sepintas aku toleh kamarnya, ternyata didalam ada Nani 
yang lagi duduk seleran nonton TV kecil di tempat tidurnya sambil entah ngemil 
apa. Kami sempat bertemu pandang n saling tersenyum.
Nyadar dengan senyuman Nani yang penuh arti dan bahasa tubuhnya dari sore tadi 
otakku berkecamuk mikir : ....seandainya. .. apa iya sih ? ...emang berani ?... 
dll...
Selesai mengeluarkan underwear, kaos oblong n celana pangsi untuk baju tidur 
kebesaranku, aku pun berbalik menuju kamar mandi yang tentunya akan melewati 
kamar Nani. Belum sempat melangkah menuju kamar mandi aku keingetan "tawaran" 
Nani untuk ganti baju dikamarnya. Tapi kan di kamarnya ada dia. Trus gimana 
dong ?... aku bertanya ke diri sendiri.
Sambil berjalan ragu menuju kamar mandi untuk mengenakan baju ganti pikiran 
nakalku timbul.... : 
"Ya sudah, aku ganti pake baju di kamarnya aja deh, toh dia tadi sudah nawarin. 
Salahnya sendiri dia ada di kamar..", kataku dalam hati. Dan ketika mendekati 
pintu kamar Nani aku pun berhenti didepan pintu sambil senyum n nanya bego :
"Aku numpang ganti baju ya, Ni..."
"Sok aja....", jawabnya singkat dengan tidak bergeming untuk beranjak dari 
kamarnya.
"Bingo...!!!  ", kataku dalam kepala sambil mengeluarkan tanduk merah.
Baru aja aku selangkah masuk kamar Nani samar-samar aku denger ibuku 
manggil.... :
"Ndi.... bangun, nak..... sudah jam 8 siang... nanti telat masuk kantor..."
Aku kaget... sontak bangun n duduk di kasur sambil bingung... Bingung karena  
bangun kesiangan juga bingung kecewa mimpiku belum rampung. Beberapa saat 
sempet clingukan kek orang bego ngeliat jam dinding di kamar n liat ke jendela 
yang udah terang banget. Setelah sadar sepenuhnya aku pun membantingkan badan 
lagi ke kasur n menenggelamkan kepala dibawah bantal sambil menggerutu.. ... :
"Buuu.... Ibu.... mbokya kalo mo bangunin tuh liat-liat dulu... 
mbokya banguninnya tunda dulu paling tidak setengah jam kedepan..... 
Halah..... "
Dan aku pun berjalan gontai ke kamar mandi sambil nyamber anduk di rak jemuran.
.

-- 


Send using Nokia 5110 ®




   


      

Kirim email ke