hihihi....ternyata jeruk pontianak bisa juga mempertemukan kita di milis yaa..... Salam manieszz pake acem2 kecut yaa....hihihi...
________________________________ From: Saya anak Pontianak <[EMAIL PROTECTED]> To: Nongkrong_Bareng2@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 2, 2008 2:02:55 PM Subject: Re: :: Milist NB :: JAMAAH TERLANTAR KARENA PENYELENGGARA HAJI KORUP Lho bukannya orang Indonesia sering marah ma orang Malaysia dan sebaliknya! Orang Indonesia bilang Malingsia, orang Malaysia bilang Indon! Hehehehe... Tapi ternyata ibadah membuat mereka jadi satu hati dan empati, apalagi di Tanah Haram, semua berkumpul tanpa membedakan ras, bangsa, negara dan sebagainya. Apalagi bagi bangsa serumpun! Saya jadi sedih karena sering membaca umpatan, makian, cercaan antar berbagai pihak dari kedua negara, baik di milis, di forum diskusi (internet), dsb. Apalagi bagi saya di Kalimantan yang secara kultural beda-beda tipis dengan saudara sesama Borneo dan di Semenanjung sana! Mudah2an ibadah ini dapat mempererat silaturrahim dech! --- Pada Sel, 2/12/08, Lisa Putri Darmalis <lisa_d_putri@ yahoo.com> menulis: Dari: Lisa Putri Darmalis <lisa_d_putri@ yahoo.com> Topik: Re: :: Milist NB :: JAMAAH TERLANTAR KARENA PENYELENGGARA HAJI KORUP Kepada: Nongkrong_Bareng2@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 2 Desember, 2008, 1:24 PM Mba Endang beruntung sekali. Alhamdulillah. ... Selain Haji Plus yang tentunya plus bayarannya dan plus fasilitasnya juga nga mengalami masalah selama beribadah disana. Sehingga bisa khusyuk ya mba...Alhamdulillah ..... Tapi akyuu tetap sediihhh dg kelakuan pemerintah.. ...ihikss. ...ihikss. .... Muup mba...Akyuu sedang berempati dengan nasib jamaah yang terlantar, tidak dapat makan dan minum yang cukup selama beribadah disana. Untunglah saat itu ada anak2 Indonesia yang kuliah disana dan Jamaah Malaysia yang membagikan gratis makanan dan minuman. Yah.....ujian mba, mudah2an naek kelas. Amiin. ________________________________ From: Endang Lestari <[EMAIL PROTECTED] com> To: Nongkrong_Bareng2@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, December 2, 2008 9:01:00 AM Subject: RE: :: Milist NB :: JAMAAH TERLANTAR KARENA PENYELENGGARA HAJI KORUP Waduh mas/mba… Sudah pergi haji kah??? Mungkin memang kekurangan saya pada saat itu, pergi dengan yang plus. Jadi, terhitung sejak berangkat hingga pulang hanya 24 hari saja. Waktu itu, ONH Reguler sudah tutup pendaftaran. Tapi hati saya begitu yakinnya ingin berangkat, sampai dibela2in dan dapat yang plus, walau harus sendiri berangkatnya. (waktu itu masih single) Tapi memang ada kekurangan sana sini. Kalau mau kembali ke niat awal. Kata Guru manasik saya, buah dari segala perbuatan itu ikhlas. Insya allah, semua dirasa baik2 saja. Dan justru disitu nilai lebihnya. Ada yang diceritain deh sebagai oleh2 perjalanan, hee Untuk yang Reguler itu sudah dibekali uang belanja selama disana mas/mba Jadi pelaksanaan tergantung jamaah itu sendiri. Banyak kok yang jualan makanan diluar mesjid. 1 porsinya 1 real. Makanan indonesianya juga banyak. Yang jualan juga wajah2 melayu. Malah ada penjual nasi gudeg yang ternyata memang dikasih izin majikannya untuk jualan dia dari Indonesia lho. Tidak sepenuhnya buruk kok. Sekedar pula diketahui untuk quota, Indonesia itu nomor 1 terbesar sejak dulu. Info ini saya dapat dari mutawwif (pendamping jamaah selama di tanah suci) Kalo dulu, pondokan saya kedeketan dengan tempat ibadah. Menurut saya malah kurang afdol, karena saking deketnya. Kok kesannya saya membela yah. Kalo kita lihat, hampir disetiap tempat pasti ada lahan basahnya. Yang bisa dijadikan potensi untuk di korupsikan. Saya sendiri, tidak terkecuali. Hal yang terkecil lah seperti korupsi waktu dengan menulis ini. Saya pribadi hanya bisa berdoa, Semoga di tahun2 berikutnya penyelenggaraannya bisa lebih baik lagi. Sehingga para jamaah hajinya bisa khuyuk beribadah. Dan pulang menjadi haji yang mabrur. Amien. Endang Lestari Sekr. Produksi EP TechnologyCenter Gedung Kwarnas Lt. 14 Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta10110 Telp. 021-3502150 Fax. 021-3503041 Email : [EMAIL PROTECTED] com Visit me at : www.xarellzumma. multiply. com Visit My Store : www.xaxasale. multiply. com ________________________________ From:Nongkrong_Bareng2@ yahoogroups. com [mailto:Nongkrong_ [EMAIL PROTECTED] ups.com] On Behalf Of Lisa Putri Darmalis Sent: 02 Desember 2008 6:39 To: Nongkrong_Bareng2@ yahoogroups. com Subject: Re: :: Milist NB :: JAMAAH TERLANTAR KARENA PENYELENGGARA HAJI KORUP Iya yah, kenapa sih begini melulu. Malu....malu. ..atuh... . ________________________________ From:Saya anak Pontianak <[EMAIL PROTECTED] co.id> To: Nongkrong_Bareng2@ yahoogroups. com Cc: sastra-pembebasan@ yahoogroups. com Sent: Monday, December 1, 2008 4:24:02 PM Subject: :: Milist NB :: JAMAAH TERLANTAR KARENA PENYELENGGARA HAJI KORUP Hari ini aku baca Koran, beritanya menyedihkan banget! Ada berita tentang tragedI Mumbai yang memilukan. Tapi yang membuatku trenyuh adalah berita tentang terlantarnya dan terkatung-katungnya nasib para jamaah haji di Mekkah dan Madinah. Berita ini mengingatkanku pada tulisanku dulu yang bercerita tentang bobroknya penyelenggaraan haji Indonesia yang ditangani oleh Departemen Agama. Saya kutip sedikit tulisan itu, yakni: Alkisah, Desember 2003 yang lalu, seorang aktor kondang yang juga pemain teater pernah bikin heboh gedung perkantoran Departemen Agama, dialah Alex Komang, yang melempari perkantoran Depag tersebut, karena kejengkelannya terhadap departemen yang mengurusi haji ini, sebab ia tak dapat alias gagal menunaikan kewajibannya selaku muslim yang mampu untuk beribadah Haji ke Tanah Haram (korban quota). Lantaran itu, seyogyanya ritual pelemparan batu jumrah yang dilakukan di Tanah Haram, oleh seorang Alex Komang dilakukan di kantor Depag tersebut. Pun, yang dilemparkan, bukanlah batu sebagaimana orang melempar jumrah lazimnya, tapi telur busuk dan tomat. Kenapa harus seperti itu, pertanyaan yang muncul? Menurut yang punya cerita, ini adalah bentuk pelampiasan terhadap Depag, atas betapa buruknya kinerja lembaga satu ini. Terlebih lagi, menurut Alex Komang, di Departemen satu inilah banyak iblis yang seharusnya diperangi, yah salah satunya dengan pelemparan jumrah, sehingga sejatinya jumrah yang musti dilakukan guna memerangi syetan-syetan, musti juga dilakukan di Depag; sebuah Departemen yang kerap diasosiasikan dengan formalisasi agama oleh negara, dengan tugas pokok mengurusi masalah kehidupan ummat beragama (meskipun terkadang ada yang nyeletuk, kalau agama itu urusan pribadi, seorang hamba dengan Tuhannya, sehingga tak perlu diatur-atur segala oleh Negara). Dus...wajah bangsa kita yang carut-marut semakin buram, dengan kasus korupsi. Pun...lebih memalukan, itu terjadi pada lembaga yang berembel-embel agama, tentunya lembaga yang memonopoli prosedur ritual-spiritual yang semula urusan privacy manusia termasuk haji. Yang dikorup pun diduga berasal dari dana haji yang dikemplang, digelapkan untuk kepentingan mulut dan perut pribadi. Apa kaitan korupsi dengan penyelenggaraan haji yang acakadut itu…? ……………………… Melihat pelaksanaan ibadah haji sekarang ini….Bagaimana tidak sedih, geram, marah sekaligus kecewa, ternyata pelayanan atau service yang diberikan penyelenggara haji yang dimonopoli Depag ini jauh dari kata maksimal dan optimal. Terlihat dalam Koran itu, ada jamaah haji yang memasak sendiri (memasak mie instan) demi mengisi perut, ada yang mengaku hanya makan nasi putih, ada yang terlantar menunggu bus, ada yang bergelantungan naek angkot untuk kembali ke maktab, dan sebagainya. Berkaca pada tahun sebelumnya, persoalan jamaah haji kelaparan sudah bukan rahasia umum, karena ketidak beresan katering. Usut punya usut tenyata ketidak beresan itu bermuara pada ketidak jelasan kontrak kerja antara perusahaan katering dengan penyelenggara haji yakni Depag. Ujungnya pengemplangan dana haji juga! Namun, seakan tidak belajar dari pengalaman-pengalam an itu, maka kejadian-kejadian serupa terus terulang, berulang dan diulang! Bingung juga untuk mengatakannya… apa sich yang dikerjakan oleh Depag? sehingga mengurus pelaksanaan haji saja tidak becus, padahal dengan pola penyelenggaraan haji yang dimonopoli ini sudah berlangsung sejak lama, harusnya tiap tahun tambah baik. Jika memang profesional maka makin tahun harusnya pelayanan publiknya makin meningkat. Apalagi jika kita melihat dana atau ongkos yang dikeluarkan para “Tamu Allah” ini bukan sedikit. Bahkan mungkin sebagian dari mereka mengumpulkannya dengan susah payah untuk memenuhi panggilan Allah. Tapi alih-alih diperhatikan oleh pihak yang seharusnya memfasilitasi menyukseskan ibadah haji mereka, malah sepertinya mereka sengaja ditelantarkan. Kenapa yaaa…? Jika menilik seperti apa yang disampaikan oleh ICW yang hendak menggugat pihak penyelenggara haji soal akuntabilitas dan transparansi pengelolaan ibadah haji, rasanya memang memungkinkan kalau ibadah haji ini menjadi ajang mengeruk keuntungan dengan jalan menyimpang atau menyalahgunakan jabatan/posisi alias ajang korupsi bagi pihak-pihak yang terlibat. Apalagi dengan monopoli yang dilakukan tentunya membuka peluang itu tejadi, karena pihak jamaah sebagai klien tidak mempunyai alternatif lain. Dan dengan pola monopoli, tentunya juga menyebabkan pelayanan tidak prima! Karena yaaa…ini sudah seperti budaya pelayanan publik yang dimonopoli pemerintah selaku provider, yang serba tak jelas, serba korup, serba lamban, serba birokratis, serba manipulatif, cenderung abai pada hak-hak klien dan seterusnya. Gila memang, orang beribadah saja diperlakukan seperti itu! Mana mungkin jamaah haji akan khusyuk menjalankan ibadah jika mereka ditelantarkan, tidak ada jaminan yang memadai soal makanan, fasilitas transportasi, penginapan, kesehatan dan sebagainya. Aduh, makin hancur saja kredibilitas institusi-institusi di negeri ini. Depag yang seharusnya menjadi contoh sudah demikian amburadul, apalagi yang lain. Institusi yang seharusnya memfasilitasi para jamaah agar dapat menikmati kekhusyu’an dan ketenangan beribadah malah menjadi “pendekar berwatak jahat.” Untuk kasus haji, perilaku koruptif dalam mengelola penyelenggaraan haji sepertinya memang sudah menjadi tradisi lama, mungkin yang terungkap ke permukaan baru sedikit saja, yaah…seperti fenomena gunung es. Dan untuk konteks Depag, korupsi bukan lagi rahasia umum, bahkan departemen yang seharusnya menjadi penjaga moral keagamaan ini justru menjadi salah satu departemen terkorup di republik antah berantah ini. Lembaga yang di isi oleh orang-orang yang pinter aama ternyata di isi sama tikus-tikus! Wadaaawww….Bersabarl ah Wahai Para Tamu Allah! Berdoalah di Tanah haram…semoga yang menyengsarakan kalian ini mendapat pencerahan dan kesadaran. Amin! ________________________________ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain! ________________________________ Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang!