detikcom - Jakarta, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan kenaikan laba bersih yang belum diaudit tahun 2004 sebesar Rp 826 miliar atau naik 265 persen dibandingkan tahun 2003 yang sebesar Rp 227 miliar.
Kenaikan laba bersih itu seiring dengan meningkatnya pendapatan Antam tahun 2004 sebesar 29 persen menjadi Rp 2,762 triliun dibandingkan tahun 2003 yang sebesar Rp 2,139 triliun. Demikian penjelasan Ashur Wasif, Sekretaris Perusahaan Antam dalam laporannya kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa,(1/3/2005). Menurut Ashur, kenaikan pendapatan ini terutama disebabkan oleh tingginya harga komoditas serta peningkatan volume penjualan bijih nikel. Disisi lain harga pokok penjualan turun 3 persen menjadi Rp 1,42 triliun yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan feronikel dan emas. Sementara beban usaha tercatat naik 8 persen menjadi Rp 236 miliar akibat kenaikan biaya eksplorasi. Peningkatan laba bersih juga disebabkan faktor penguatan nilai dolar Amerika terhadap rupiah. Antam membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp 83 miliar karena adanya laba selisih kurs Rp 71 miliar. Laba usaha perseroan juga naik 146 persen menjadi Rp 1,103 triliun dibandingkan tahun 2003 yang sebesar Rp 448 miliar. Harga jual rata-rata feronikel naik 48 persen dibnadingkan tahun 2003 menjadi US$ 6,18 per lb, sedangkan harga jual saprolit naik 49 persen menjadi US$ 42,35 per wmt. Harga jual limonit naik 10 persen menjadi US$ 16,47 per wmt. Sementara harga jual emas naik 13 persen menjadi US$ 411,93 per toz, harga perak naik 35 persen menjadi US$ 6,64 per toz. Untuk harga jual bauksit naik 4 persen menjadi US$ 11,36 per wmt dan harga rata-rata pasir besi naik 74 persen menjadi Rp 150,120 per wmt. Untuk tahun 2005, Antam menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 881 miliar untuk proyek FeNi III, sebesar Rp 87 miliar untuk belanja modal rutin dan Rp 184 miliar untuk proyek Tayan. Sementara untuk perkirakan harga komoditas, Antam memperkirakan harga komoditas nikel dan emas masih akan tetap kondusif pada dua tahun kedepan. Harga jual nikel tahun 2005 diprediksi berkisar antara US$ 5,35 per lb sampai dengan US$ 6,75 per lb. Antam mengestimasikan harga nikel berada pada kisaran US$ 5-US$ 6 per lb dalam dua tahun kedepan. Sedangkan untuk harga emas tahun 2005 Antam memprediksikan di kisaran US$ 400 sampai US$ 430 per toz. dikutip dari: http://jkt.detikfinance.com/indexfr.php?url=http://jkt.detikfinance.com/inde x.php/detik.read/tahun/2005/bulan/03/tgl/01/time/125944/idnews/304020/idkana l/6 ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> In low income neighborhoods, 84% do not own computers. At Network for Good, help bridge the Digital Divide! http://us.click.yahoo.com/EpW3eD/3MnJAA/cosFAA/zMEolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> ---------------------------------------------------------- IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE ---------------------------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/