efeK SAmPINg INTErNet Masuk Desa...
Berita dari Wonosobo:

Jaman sekarang e-mail udah masuk kepelosok
desa,
ini ceritanya

Tukijo , tukang kayu dari daerah pegunungan
Wonosobo suatu hari dapet
kerjaan bikin meubel di hotel di Yogjakarta. Dia
berangkat duluan
dianter bininya Tugiyem kestasion bis, dengan
janji besoknya bininya
bakal nyusul. Sesampainya di Yogya dia lantas
segera kirim email sama
bininya.

Di Wonosobo, Rugiyem seorang istri yang sedang
berduka baru saja
mengantarkan jenazah suaminya Paijo
kepemakaman.
Selesai dari pemakaman
dia langsung pulang kerumah, lantas dia buru buru
buka e-mail, untuk
cek berita berita dari sanak keluarga. Begitu dia
buka email, dia
menjerit lalu pingsan...... Anaknya heran, lalu
ikut baca emailnya,
lalu ikut menjerit...

Sebenarnya, pangkalnya itu si Tukijo salah pijit
tombol, kirim email ke
bininya mustinya [EMAIL PROTECTED] jadinya
[EMAIL PROTECTED]
Maklum jarinya tukang kayu segede jempol, T
dengan
R kan dempetan.

Mau tahu isinya yang bikin keluarga Rugiyem
histeris...

Isi emailnya :

'Yem isteriku tercinta,
Terimakasih banget yo, udah nganterkan aku tadi
pagi, Aku sudah sampai
dengan selamat, disini diterima baik baik, Aku
senang sekali karena
banyak teman lama yang sudah duluan sampai,
Katanya kamu akan nyusul
besok, namamu sudah aku daftarkan disini, aku
tunggu yaa supaya kita
berdua bersama disini oh, ya ternyata disini
lumayan panasnya,

salam kangen,
suamimu 'Ijo.

Gaya Buat Mbah Umur 95 th
Seorang kakek berusia 95 th datang ke seorang
dokter spesialis seks.

Kakek itu Bertanya pada dokter.
Kakek: Dok, gaya apa yg cocok dengan orang
seumuran saya waktu senggama?
Dokter: Gaya Anjing!!
Kakek: Nungging, dok??
Dokter: Bukan!!! Cuma diendus endus aja!!
Kakek: [EMAIL PROTECTED]

Made In Japan
Japanese man was in a hurry to go to the KLIA
airport, so he took
a Proton taxi. The taxi driver took his sweet time
driving within the
speed limit but the Jap was getting impatient.The
following is their
conversation on the way to
the airport.

A Toyota Camry overtook the taxi.....zoom....

Jap: Look ...look ...Toyota!! ....very fast!!!....
made in Japan!
Proton...no good.... made in Malaysia.

Driver: yah....

After a few minutes a Nissan overtook the
taxi....zoom.
Jap: look.... look.... Nissan!!!..... very good!! very
fast! made in Japan!

Proton.... no good.... made in Malaysia

Driver: yah....yah...

After a few minutes a Honda overtook the
taxi...zooom. !
Jap: look.... look... Honda!!.... very
GOOD!!....very fast!!....made
in Japan! Proton...no good...made in Malaysia

Driver: yah...yah...yah....!

Arriving at the airport. Jap going to pay the taxi
driver.
Jap: How much?
Driver: RM150/-
Jap: Oh... very expensive..... you overcharge!!

Driver: Noooo .... look .... look .... Sony
meter!!....very
good!!....very fast!.... Made in Japan!

Cang ato beli HP Emas
Saat melakukan lawatan ke Amerika Serikat,
Soeharto mengunjungi Gedung
Putih. Sebagai pimpinan negara ke tiga, ia sangat
ter-kagum² dengan
kemewahan interior istana kepresidenan Paman Sam
itu. Ia tambah kagum
lagi saat masuk ke ruangan Bill Clinton. Di
ruangan itu terdapat sebuah
telepon berwarna emas yang menghiasi meja kerja
Clinton.

Mata Soeharto lama tidak beranjak dalam memandang
telepon itu. Clinton
pun tahu maksud kawannya itu sehingga ia serta
merta menawarkan kepada
Soeharto.
"Silakan kalau Anda mau mencoba. Telepon ini
istimewa, bisa dipakai
menelepon ke mana saja", kata Clinton.

Belum selesai Clinton bicara, Soeharto segera
memotongnya, "Maksud Anda
pesawat ini juga bisa dipakai untuk telepon ke
surga ?".

Bisa, pokoknya ke mana saja. Silakan kalau mau
mencoba. Saya juga sering
telepon ke surga untuk konsultasi kepada beberapa
kepala negara disana
termasuk Soekarno. Cuma, ya itu, pulsanya mahal
karena ini telepon
istimewa. Satu menit 1.000 dolar".

Soal biaya mahal bagi Soeharto tidaklah masalah
karena ia yakin
kekayaannya tak akan habis hanya untuk membayar
pulsa telepon.
Lalu Soeharto mencoba nomor telepon surga yang
telah diberikan dari Clinton.

"Halo, apakah saya bisa bicara dengan Bu Tien ?"
tanya Soeharto.
Terdengar suara, "Siapa Bu Tien? Kami tidak kenal
nama itu. Apa anda bisa menyebut
nama lengkap atau dari mana asalnya ?".
"Ibu Hajjah Raden Ayu Siti Hartinah Soeharto, Ibu
Negara dari Indonesia", kata pak Harto.
Si penerima telepon mencoba mencari nama itu dalam
daftar penghuni surga.
Dan terdengar jawaban, "Maaf, nama tersebut tidak
ada".

Muka Soeharto mulai memerah. Ia tak yakin bahwa Bu
Tien tidak ada di surga.
Clinton pura² tak tahu perubahan raut muka
Soeharto. Clinton lantas
menyodorkan nomer telepon baru, "Harto, coba Anda
hubungi nomor ini,
mungkin Bu Tien ada disana", kata Clinton.
Serta-merta Soehartopun segera
menelpon nomor yang dimaksud. Dan ternyata, bu
Tien ada disitu cuma harus menunggu
lama karena ia berada di tempat yang paling ujung.

"Bapak, katanya mau segera menyusul, kok belum
juga muncul sih. Aku sangat
gerah disini, panas", kata Bu Tien.
"Kalau aku nyusul sekarang, aku takut siapa yang
akan menjaga harta kita. Anak dan cucu kita pasti
dimusuhi
rakyat. Lho kok kamu kepanasan, memangnya kamu ada
dimana ?" tanya Soeharto.

Soeharto pun baru tahu bahwa Bu Tien ada di neraka.

Karena malu, Soeharto pun berusaha tidak
menceritakannya kepada orang
lain, termasuk kepada rombongan yang ikut hadir di
Gedung Putih.
Walaupun demikian Soeharto tetap bergembira bisa
ber-bincang² dengan istrinya. Setelah
selesai perbincangan dengan Bu Tien ia membayar
biaya percakapan yang jumlahnya
sekitar 15.000 dolar. Selesai membayar, Soeharto
tidak segera beranjak
dari meja Clinton. Ia masih memandangi dan
me-megang² gagang telepon. Clintonpun
tahu maksudnya. "Anda bisa membeli telepon itu
kalau mau. Harganya 100.000
dolar", katanya.

Mendengar kalimat tersebut Soeharto kontan berdiri
dan mendekati
Moerdiono.
"Moer, sediakan uang sebanyak itu sekarang juga.
Bayar dan bawa pulang
telepon ini. Kabarkan pula kepada anak dan cucu
saya, supaya berkumpul di
rumah ketika aku pulang", perintah Soeharto.

Dan betul juga. Seusai kunjungan kerja, di Cendana
sudah berkumpul anak²
dan cucu² Soeharto. Juga tampak hadir kerabat Bu
Tien dan Soeharto dari
Solo. Belum sempat istirahat, Soeharto langsung
memerintahkan kepada
Moerdiono untuk segera memasang telepon emas itu.
Setelah terpasang, satu
per satu anak dan cucu Soeharto menelepon Bu Tien
hingga menghabiskan
waktu sekitar 2 jam. Tapi apa yang terjadi,
Soeharto kaget, karena ternyata
biaya teleponnya tidak semahal sewaktu pemakaian
di Gedung Putih.
Dalam waktu 2 jam, biaya pulsanya hanya 5.000 dolar.

Soeharto segera mengangkat telepon dan menghubungi
Clinton. Ia marah²,
"Nton, kamu menipu saya ya? Waktu saya telepon
dari Gedung
Putih, 15 menit biayanya 15.000 dolar. Sedangkan
kami dari Cendana dengan
pemakaian dua jam biayanya hanya 5.000 dolar. Kamu
ingin memeras saya ya?".

Mendengar hal tersebut Clinton dengan dingin dan
santai menjawab, "Jangan
marah dulu. Harap diketahui, saluran telepon dari
Gedung Putih ke neraka
itu pulsanya pulsa internasional sehingga biayanya
mahal. Kalau dari
Cendana ke neraka itu kan termasuk pulsa lokal".











------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/zMEolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke