----- Original Message ----- From: Kezia To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sunday, November 16, 2008 12:22 AM Subject: Re: [obrolan-bandar] Hari Begini Mainan Capital Control - Ajaib Tapi Nyata
>Saya lihat di tv BI minta pemerintah memainkan kebijakan fiskal...., indikasi BI mulai kewalahan memainkan moneter? bisa ya bisa tidak pak.. masing2 baik bank sentral maupun pemerintah,memiliki peranan nya masing2 dalam ekonomi modern, kebijakan fiskal yang dimaksud cakupan nya adalah penyusaian tingkat pengeluaran pemerintah dan perpajakan,sedangkan fungsi bank sentral adalah mengendalikan penawaran uang dan tingkat bunga ( kebijakan nya namanya kebijakan moneter )..dan keduanya memang harus terkordinir dengan baik,tidak bisa jalan sendiri2,cuman memang di indonesia sinkronisasi kebijakan moneter dan fiskal nya masih belum terlalu padu, karna belanja pemerintah yang diharapkan dapat mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi belum begitu terasa, sedangkan dari sisi perpajakan nya juga belum terlalu signifikan impact nya untuk memberi ruang bagi unit bisnis dalam melakukan usaha nya ( keran dari sisi kebijakan fiskal memang masih belum terbuka lebar ).fungsi pemerintahan pada sistem ekonomi modern seharus nya dapat mengendalikan perekonomian dengan mempengaruhi tingkat keseluruhan konsumsi,investasi dan pengeluaran pemerintah. beberapa variabel yang biasa dimainkan dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter setau saya ( maap kalo salah/mohondi koreksi ya pak ),ini ilustrasi sangat sederhanya soalnya : -bisa dengan naikan belanja pemerintah, biar lapangan kerja jadi ada,atau kurangin pajak...biar orang punya duit dan sehingga konsumsi nya tinggi( kebijakan fiskal ) -atau dengan menaikan penawaran uang,biar bank mau mengucurkan kredit, dan tingkat suku bunga turun, atau bisa juga turunkan tingkat suku bunga secara langsung dan mengurangi tingkat discount ( ini kebijakan moneter ). - atau semua variabel di adjust bersama2.. masalah utama dalam sistem ini kan perimbangan penganguran dan inflasi, kalau mau mengatasi inflasi ada beberapa cara sebenernya bisa menurunkan tingkat penawaran uang lalu menaikan tingkat suku bunga,tapi impact nya roda ekonomi nya melambat ,pengagnguran nya naik, cepat lambat atau lambat ngerembet ke inflasi lagi. Kalo inflasi di kita kasus nya kan karna naiknya harga komodity dunia ( imbas dari subsidi BBM yang dicabut ),berarti efort nya harus lebih besar dari kebijakan fiskal ( turunkan harga BBM nya ) atau perbaharui mekanisme perpajakan nya, baru sektor rill nya jalan dan inflasi mungkin bisa turun..ini juga kan mulai berlaku awal desember nanti tho..kalo berharap adjusment dari kebijakan moneter,gak akan mempan..kalo memang mo nyelesain inflasi yang tinggi lho ya... Kalo kebijakan moneter dengan cara membuat tingkat suku bunga tetap,saya rasa bagus mengingat kondisi yang ada, masalah utama yang timbul kan ketakuatan pelemahan rupiah terhadap us $ akibat larinya dana asing (risk Aversion dari para investor asing), selama bulan okt rupiah melemah 14%.,ini kemungkinan akan berlanjut jika tidak adanya peraturan capital control yang disebut pak socrates,dari sisi itu sih,mengenai kebijakan capital control, saya kok melihatnya masih sebagai suatu hal yang positif ya pak,karna memang di pasar valas belakangan mulai banyak di isi oleh spekulan retail yang memanfaat kan momentum pelemahan nilai tukar untuk bebrburu dollar,mengingat sensitifitas nilai tukar ini,bagi industri, jika tidak di atur seperti itu mungkin malah jadi tambah menarik untuk spekulasi.Selain itu Untuk menilai efektif tidak nya capital control yang dilakukan pemerintah,saya pikir kita juga harus melihat variable2 ekonomi global secara keseluruhan terutama trend penguatan US $ di semua mata uang,soal nya kita kan ngikut arus global.. Kalo bukti pelemahan lebih lanjut dari rupiah pasca kebijakan capital control,bisa jadi akibat masih tidak stabil nya pasar keuangan global,mengakibatkan gonjang ganjing nilai tukar sangat besar,tapi harus nya bisa jadi juga kebijakan capital control ini bisa menstabilkan rupiah dalam jangka panjang. Lebih lanjut mungkin bisa baca link artikel dibawah ini: http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/A1FBF696-805C-4EC3-9F31-AB5BBC12FB92/15004/TKMNovember2008.pdf http://www.eiu.com/index.asp?layout=VWArticleVW3&article_id=1473962332®ion_id=420000442&refm=vwReg&page_title=Latest+analysis&rf=0 http://www.eiu.com/index.asp?layout=VWArticleVW3&article_id=1483962333®ion_id=420000442&refm=vwReg&page_title=Latest+analysis wah saya kepanjangan cerita nih...hehehe,maklum saya tertarik banget nih sama topic yang dilempar oleh pak socrates, dan pada beberapa bagian saya sependapat dengan pak socrates, thnx banget lho pak buat analisa nya ( terutama hati2 dengan potensi penurunan gdp pada tahun 2009 nanti ). .