Iya nih ....
Nunggu UNVR sm BBCA nih ..

:)


Pada tanggal 20/11/08, kangduren <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>   Mana yg mau lepas saham?
> Harga cuma mondar mandir aja, dari kemaren capek nungguin, cuma dapet
> PGAS dikit, mau tunggu turun kagak dikasih2, ADRO masih bertahan
> minggu ini. Yang koreksi terus cuma sahamnya grup Ba...
>
> salam
>
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com <obrolan-bandar%40yahoogroups.com>,
> Maddy Vain <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Wah kok pesimis semua ya? Gak ada yang mau beli beli nih? Jangan
> takut lihat indeks, masih ada saham yang bisa naik kok tapi tunggu
> bozz akumulasi dulu yach..... masak bozz juga gak cari uang makan?
> >
> > Kidod25 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Lepas Saham dan Tinggalkan Pasar
> > Asteria
> >
> >
> > (inilah.com/Raya Abdullah)
> > INILAH.COM <http://inilah.com/>, Jakarta – Badai besar di pasar bursa
> domestik, tak pelak
> > memicu kekhawatiran investor. Sejumlah analis menyikapi badai saham
> > ini dengan merekomendasikan jual saham termasuk untuk saham-saham
> > unggulan. Kalau perlu investor ke luar dari pasar.
> >
> > Analis Rifan Financindo Sekuritas, Haryajid Ramelan menilai pelemahan
> > indeks saham masih akan terjadi mengingat beberapa sentimen negatif
> > terus menekan pasar. Hal ini terlihat dari jatuhnya bursa kawasan
> > seiring koreksi Indeks Dow Jones terendah sejak Maret 2003 akibat
> > outlook ekonomi yang mengkhawatirkan.
> >
> > Sementara itu, harga minyak mentah terus merosot untuk lima hari
> > berturut-turut dipicu kekhawatiran penurunan permintaan minyak
> > mentah. Hal ini sudah ditunjukkan dari tingkat konsumsi BBM AS yang
> > selama empat pekan terakhir turun 7% menjadi 19,1 juta barel per
> > hari.
> >
> > Di pasar Asia, kontrak minyak Nymex bulan Desember turun 69 sen
> > (1,2%) di level US$ 52,93 per barel setelah pada penutupan
> > perdagangan dini hari tadi berada di kisaran US$ 53,62.
> >
> > Sedangkan dari dalam negeri, sentimen negatif yang menekan indek
> > saham adalah pelemahan rupiah hingga menembus level 12 ribu per dolar
> > AS serta penerapan suku bunga tinggi. "Faktor-faktor itu akan terus
> > menekan indeks saham domestik," papar Haryajid.
> >
> > Analis lain menganjurkan investor melepas portofolio sahamnya. Salah
> > satunya adalah kepala riset Sarijaya Securities Danny Eugene.
> > Menurutnya, investor sebaiknya ke luar dari pasar hingga ada indikasi
> > positif yang dapat mengangkat pasar bursa.
> >
> > Demikian juga terhadap investor yang belum masuk pasar, ia
> > menyarankan agar menahan langkah dulu. "Sekarang belum saatnya untuk
> > masuk pasar," katanya. Beberapa saham yang menurutnya masih mengalami
> > tekanan jual adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT International
> > Nickel (INCO), PT United Tractors (UNTR) dan PT Semen Gresik (SMGR).
> >
> > Pada perdagangan Kamis (20/11) sesi siang, saham PGAS terpantau turun
> > 30 poin ke level Rp 1.570 per lembarnya. Sedangkan saham INCO anjlok
> > 70 poin ke level Rp 1.820 per unitnya, SMGR terkoreksi 125 poin ke
> > level Rp 3.025 per lembarnya, dan UNTR anjlok 200 poin ke level
> > Rp3.275 per lembarnya.
> >
> > Menurut Danny, secara fundamental keempat emiten tersebut masih cukup
> > menarik. Hingga akhir tahun, PGAS mempunyai target harga Rp 3.000,
> > kemudian INCO masih berpeluang naik ke level Rp 4.400, SMGR ke level
> > Rp 5.000 dan UNTR masih bisa naik ke Rp 9.400 per lembarnya.
> >
> > Namun kondisi pasar yang tidak kondusif dan likuiditas ketat yang
> > memicu arus dana keluar, menimbulkan tekanan jual pada saham-saham
> > unggulan. "Setidaknya dalam jangka pendek masih ada tekanan jual,
> > jadi sebaiknya hindari dulu saham-saham ini," katanya.
> >
> > Sedangkan saham perbankan juga direkomendasi jual, seperti PT Bank
> > Central Asia (BBCA) dan PT Bank Mandiri (BMRI). Saham BBCA siang ini
> > turun 125 poin ke level Rp 2.625 dan BMRI turun 110 poin ke level Rp
> > 1.370.
> >
> > Menurut Danny, fundamental dan kinerja kedua emiten kuartal ketiga
> > 2008 cukup bagus, sehingga ia memberi target harga saham BMRI di
> > level Rp 6.600 dan target harga BBCA di level Rp 3.000 per lembarnya.
> >
> > Namun, lanjutnya, meluasnya resesi ekonomi, yang sudah melanda
> > Jerman, Jepang dan Hongkong, serta perkiraan The Fed bahwa AS akan
> > resesi tahun depan, membuat outlook ekonomi Indonesia melemah. Hal
> > ini tentunya akan membuat ekspansi kredit semakin melambat dan
> > menekan perbankan. "Untuk trading harian, jangan masuk dulu, masih
> > ada tekanan jual," katanya.
> >
> > Di sisi lain, Trimegah Securities merekomendasikan jual beberapa
> > saham blue chips, seperti PT Unilever Indonesia (UNVR), PT
> > Telekomunikasi (TLKM) dan PT Indofood (INDF).
> >
> > Saham INDF pada perdagangan sesi siang ini terkoreksi 50 poin ke
> > level Rp 900. Trimegah menyarankan jual INDF pada harga pasar.
> > Sementara UNVR sudah turun 200 poin ke level Rp 7.800 dan saham TLKM
> > merosot 50 poin ke level Rp 5.550 per lembarnya. UNVR dan TLKM juga
> > mendapat rekomendasi jual dari Trimegah.
> >
> > Analis Samuel Sekuritas Trevor Gasman menambahkan, sejak November
> > 2007, saham TLKM secara teknikal bergerak dalam trend turun. Ia juga
> > merekomendasikan sell on strength baik untuk saham TLKM maupun saham
> > UNVR. [E1]
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
> > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
> @rocketmail. br>Cepat sebelum diambil orang lain!
> >
>
> 
>

Kirim email ke