*Jakarta* - Setelah batal memotong produksi pada pertemuan di Kairo yang berakhir Sabtu (29/11/2008) kemarin, organisasi negara-negara pengekspor minyak alias OPEC berancang-ancang memangkas produksinya pada pertemuan di Aljazair pada pertengahan Desemeber mendatang.
Demikian disampaikan Presiden OPEC Chakib Khelil yang juga Menteri Energi Aljazair seperti dikutip AFP, Minggu (30/11/2008). "Para menteri OPEC setuju untuk mengambil keputusan pada pertemuan tanggal 17 Desember (di Oran, Aljazair) untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan minyak sehingga mencapai kestabilan pasar," katanya. Keputusan mengurangi produksi minyak memang sudah ditunggu-tunggu anggota OPEC. Pemotongan produksi diharapkan bisa menahan mendongkrak kembali harga minyak yang sudah terpangkas hingga lebih dari separuh. Pada Juli 2008, harga minyak mentah dunia sempat menyentuh US$ 147 per barel. Namun hanya dalam hitungan bulan, harga minyak ini terjun bebas hingga mencapai titik US$ 47 per barel. Meski pada pertemuan di Kairo OPEC tidak memangkas produksi, namun hal tersebut tetap mendesak karena anjloknya harga akibat permintaan yang menurun saat krisis ekonomi berlanjut. "Kami melihat kemerosotan yang serius dalam ekonomi dunia dan dampaknya juga sangat serius terhadap harga minyak," tambah Chakib. Ia bahkan memprediksi permintaan minyak akan menurun pada tahun depan. "Kami memperkirakan pada kuartal pertama tahun depan akan ada penurunan permintaan, dan pada kuartal kedua penurunannya akan lebih besar lagi," ujarnya. *(lih/rdf)*