Wah kalau gitu becandanya kampungan tuh orang-orang, lama-lama bikin jengkel
juga, udh ngerugiin banyak orang masih main-main aja.., abis ini apa lagi
nih?? Ti-ati ahh..., jangan percaya gitu aja...,  ampun dah..  

-----Original Message-----
From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of datasahamku
Sent: 03 Desember 2008 17:54
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [obrolan-bandar] Bakrie Bantah TPG Mundur dari Kesepakatan

besok si BEJO ganti AR KANAN hehehe...


Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) membantah kabar yang
mengatakan bahwa Texas Pacific Group (TPG) berencana mundur dari
kesepakatan 28 November 2008. TPG masih bergabung dengan Northstar
Pacific Partners Ltd untuk menyelesaikan utang Bakrie di Oddickson
Finance.

"Sebagaimana telah dibantah juga oleh Northstar, TPG tidak mundur dari
kesepakatan," ujar Direktur BNBR, Dileep Srivastava saat dihubungi
detikFinance, Rabu (3/12/2008).

Kabar mundurnya TPG dari kesepakatan 28 November 2008 bermula dari
berita yang dilansir Financial Times (FT) pada 2 Desember 2008.
Sebagaimana dikutip FT, TPG dikabarkan menarik diri dari kesepakatan
lantaran adanya perubahan struktur transaksi dari kesepakatan 31
Oktober 2008.

"Berita tersebut tidak benar. FT juga sudah menulis sudut pandang baru
hari ini," jelas Dileep.

Sumber detikFinance yang mengetahui seluk beluk transaksi senilai US$
572 juta itu juga mengatakan bahwa TPG dan Northstar masih duduk bersama.

"TPG masih berada di belakang Northstar, baik secara langsung maupun
tidak langsung," ujarnya.

Struktur Transaksi Northstar

Pada 31 Oktober 2008, konsorsium Northstar-TPG menandatangani
kesepakatan pra jual beli atas 35% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
dengan BNBR senilai US$ 1,3 miliar.

Kedua pihak kemudian melaksanakan uji tuntas (due diligence) selama 28
hari hingga berakhir 28 November 2008. Dalam klausul semula, BNBR
berkewajiban mengamankan 26,42% saham BUMI yang beredar di tangan para
krediturnya.

Namun hingga akhir due diligence, BNBR kesulitan memenuhi persyaratan
tersebut lantaran para kreditornya sudah melepas sejumlah saham BUMI
ke pasar.

Oleh sebab itu, kesepakatan yang ditandatangani 28 November berubah
total. Northstar hanya mengambil alih utang BNBR ke Oddickson Finance
yang tersisa sebesar US$ 572 juta.

Utang BNBR kepada Oddickson awalnya sebesar US$ 1,086 miliar ke
Oddickson Finance dan baru dibayar US$ 118,7 juta sehingga tersisa US$
967 juta. Untuk memperoleh utang tersebut, BNBR menjaminkan sejumlah
saham BUMI, ENRG dan ELTY.

Namun menurut Direktur Keuangan BNBR Yuanita Rohali, sisa utang BNBR
ke Oddickson yang semula memang mencapai US$ 967 juta itu turun
menjadi US$ 742 juta seiring melemahnya nilai tukar rupiah atas dolar AS.

Sisanya, US$ 170 juta sudah dilepas ke pasar. Alhasil, total utang
BNBR ke Oddickson tinggal US$ 572 juta.

Dalam kesepakatan 28 November, Northstar menalangi dulu utang BNBR ke
Oddickson sejumlah di atas. Setelah aset-aset saham BUMI, ENRG dan
ELTY yang digadaikan dikembalikan Oddickson ke BNBR, Special Purpose
Vehicle (SPV) BNBR dan Northstar akan mengendalikan bersama aset saham
BUMI yang telah dikembalikan.

Setelah itu, baru akan dibahas kembali nilai aset-aset tersebut.
Mengenai porsi saham BUMI yang akan diambil alih Northstar, tergantung
pada penghitungan bersama dalam SPV.

"Jika jumlah saham yang akan diambil Northstar nilainya melebihi US$
572 juta, Northstar akan menambahkan dana. Itu akan diatur dalam
kesepakatan final yang rencananya dilakukan akhir bulan ini," jelas
sumber tersebut.(dro/ir)


------------------------------------

+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - http://www.avg.com 
Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.9.13/1825 - Release Date: 12/2/2008
8:44 PM


Kirim email ke