*NO.

Maximum opportunity comes from the greatest fear.

Elaine**
*
2008/12/13 Ricky Wakiman <ricky.waki...@yahoo.co.id>

>  Kasus Mumbai, kerusuhan Yunani, nuklir Iran, apakah ini akan membawa
> dunia ke situasi yang lebih mengerikan?
>
>
>
> *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:
> obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Hendri Cendra Arcan
> *Sent:* 05 Desember 2008 16:04
> *To:* obrolan-bandar
> *Subject:* [obrolan-bandar] LAPORAN AKHIR TAHUN INTERNASIONAL, Dunia
> Memasuki Tahun 2009 yang Kelam
>
>
>
>
> http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/05/05430269/dunia.memasuki.tahun.2009.yang.kelam
>
> Kompas.com, Jumat, 5 Desember 2008 | 05:43 WIB
> Jika tidak ditangani secara tepat, krisis keuangan akan menjelma
> menjadi krisis kemanusiaan di kemudian hari. Keresahan sosial dan
> ketidakstabilan politik akan meningkat, memperparah persoalan lainnya.
> Bahayanya, sebuah rangkaian krisis satu sama lain saling menghantam
> dengan potensi menghancurkan semua pihak."
>
> Demikian peringatan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban
> Ki-moon di Doha, Qatar, pada konferensi ekonomi dan pembangunan yang
> disponsori PBB, 29 November 2008.
>
> Hal ini senada dengan isi laporan Dewan Intelijen Nasional (NIC): ke
> depan, potensi konflik akan terjadi akibat perebutan sumber kekayaan
> alam dan buah dari terbentuknya kekuatan multipolar, yakni AS, India,
> Rusia, China, Eropa, dan Indonesia juga disebut-sebut ada di dalamnya.
>
> Kekuatan AS, walau masih dominan, sudah mulai tergerogoti. Laporan ini
> sengaja dikeluarkan untuk memberi tahu di mana posisi AS kepada
> presiden AS terpilih, Barack Obama.
>
> Adakah cara untuk mencegahnya? Ada, setidaknya lewat dua hal. Pertama,
> dengan terciptanya tatanan baru internasional yang menyatukan kekuatan
> benevolent yang bertindak sesuai kaidah internasional untuk menghadapi
> kekuatan malevolent. Ini penting untuk mencegah dunia dari benturan
> peradaban seperti diramalkan Samuel P Huntington.
>
> Ada optimisme hal ini akan terwujud, yakni ambisi Presiden Obama, yang
> pada hari Senin, 1 Desember 2008, menjanjikan akan memperkuat kembali
> aliansi lama dan mengembangkan kemitraan baru. Dia berjanji akan
> mengombinasikan strategi pertahanan dengan diplomasi andal.
>
> Janji lainnya, memperkuat badan-badan internasional, menjadi kekuatan
> penyatu semua bangsa, bukan dijadikan "mainan" sebagaimana terjadi di
> bawah Presiden George W Bush, presiden dengan popularitas terburuk
> sepanjang sejarah kepresidenan AS.
>
> Menlu AS yang baru, Hillary Clinton, menyahut dengan mengatakan, "Kita
> akan menciptakan dunia dengan harapan baru ketimbang ancaman."
>
> Namun, ada pesimisme. "Kepemimpinan kelompok eksklusif seperti G-7 dan
> G-20 sangat dibutuhkan, tetapi selama ini bertindak tidak inklusif,
> kehilangan legitimasi, dan kehilangan efektivitas," kata Asisten
> Sekjen PBB untuk Pembangunan Ekonomi Jomo Kwame Sundaram.
>
> Sundaram menyarankan, "Karena itu, sangat penting untuk meredesain
> tatanan internasional lewat proses yang melibatkan banyak pihak dan
> menampilkan wajah multilateralisme."
>
> Multilateralisme juga amat dibutuhkan untuk mengatur sektor keuangan,
> yang bergerak liar, menjadi ajang spekulasi. Hasilnya adalah spekulasi
> harga komoditas seperti minyak yang berlebihan, yang harganya meroket.
> Sektor keuangan yang liar juga melahirkan penipuan dengan kucuran
> kredit berlebih ke sektor perumahan AS. Hasilnya adalah kebangkrutan
> lembaga keuangan kaliber internasional. Efek domino kebangkrutan
> sektor keuangan adalah krisis ekonomi global.
>
> Krisis terburuk
>
> Karena itu, hal kedua yang harus diatasi adalah krisis ekonomi yang
> terjadi sekarang, yang dipicu krisis di sektor keuangan itu. Ekonom
> PBB, Rob Vos (Direktur Divisi Kebijakan dan Analisis PBB), mengatakan
> skenario terburuk untuk 2009 adalah produksi domestik bruto global
> anjlok 0,4 persen, atau terburuk sejak 1930-an.
>
> Skenario optimistis menunjukkan PDB global tumbuh 1,6 persen, turun
> dari pertumbuhan 2,5 persen pada 2008 dan lebih buruk dari 3,5-4
> persen empat tahun sebelumnya. Skenario medium, PDB global tumbuh
> hanya 1 persen. Semua skenario memperlihatkan dunia sedang memasuki
> tahun 2009 yang kelam.
>
> Untuk mengurangi kemiskinan global sebesar satu persen, dibutuhkan
> pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. Anjloknya PDB global akan
> menambah kemiskinan. Inilah ketakutan Sekjen PBB tersebut.
>
> Studi empiris pernah dilakukan tahun 1999 oleh K Michael Fingerand dan
> Ludger Schuknecht untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) berjudul
> "Special Studies: Trade, Finance, and Financial Crises". Isinya,
> krisis yang dipicu sektor keuangan, memiliki kesempatan lebih besar
> menjungkalkan ekonomi.
>
> Krisis sekarang ini menimpa negara-negara termaju, seperti AS, Eropa,
> dan Jepang, penyerap utama permintaan dunia. Namun, hal ini berdampak
> dahsyat terhadap berbagai negara, dengan dunia yang sudah saling
> terkoneksi. Kaum termiskin dunia, sebagaimana dikatakan Ban Ki-moon,
> adalah yang paling terpukul. Penurunan bantuan internasional adalah
> satu hal yang sudah pasti turun.
>
> Perdagangan internasional juga pasti akan turun. Sejumlah perusahaan
> multinasional sudah mengeluhkan lesunya ekspor. Saran umum yang
> dianjurkan adalah penggenjotan anggaran pemerintahan, mengompensasi
> penurunan konsumsi swasta dan investasi. Indonesia mencanangkan
> stimulus ekonomi.
>
> Kepemimpinan di negara kita sedang sangat dibutuhkan, sebagaimana
> Franklin D Roosevelt yang dikatakan berhasil melepaskan AS dari
> krisis. Kepemimpinan tidak saja dalam bentuk penambahan pengeluaran,
> tetapi juga kemampuan menghilangkan distorsi perekonomian, seperti
> pungli, korupsi, dan pelayanan birokrasi yang melempem.
>
> Menurut ekonom Peru, Hernando de Soto, birokrasi yang melempem adalah
> buah dari kepemimpinan dan elite politik yang melempem. Masihkah bisa
> menerima elite yang melempem?
>
> Simon Saragih
>
>  
>

Kirim email ke