*Source : http://www.detikfinance.com/read/2008/12/22/143220/1057701/6/saham-pgn-jatuh-hingga-kepentok-auto-rejection
Jakarta* - Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengalami penurunan yang signifikan hingga kepentok auto rejection batas bawah. Saham PGN sedang dihinggapi banyak sentimen negatif. Saham PGN sejak penutupan sesi I pukul 12.00 WIB hingga 14.15 WIB, Senin (22/12/2008) anjlok hingga Rp 200 atau mentok 10% ke level Rp 1.800 per saham. Analis BNI Securities, Alfatih ketika dihubungi *detikFinance *mengatakan tertekannya saham PGN karena ada beberapa sentimen negatif yang membayanginya. Pertama, kasus sengketa atas tuntutan dari PT Siemens Indonesia dan Siemens Pte Ltd di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang sedang dihadapi PGN. Kedua, PGN kemungkinan akan mengalami rugi kurs dalam laporan keuangan 2008. Karena terjadi perbedaan kurs yang besar antara kurs di awal tahun di level 9.000-an per dolar dan akhir tahun menjadi 11.000-an per dolar AS. Ketiga, kemungkinan terjadinya penyesuaian harga kontrak PGN dengan pelanggannya terkait dengan terus turunnya harga minyak dunia. "Itu semua yang sedang berkembang di pasar," kata Alfatih. Penjualan besar-besaran saham PGN diketahui dilakukan oleh broker asing yakni JP Morgan dan Kim Eng, namun tidak diketahui apakah investornya asing atau lokal. Secara teknikal menurut Alfatih, saham PGN di harga sekarang Rp 1.800 adalah level kritis. Saham PGN pernah lama berdaa di posisi Rp 1.800 pada September dan Oktober 2008. "Jika level 1.800 bisa turun lagi maka akan menuju support (rendah) di 1.100-1.500, tapi masih harus dilihat apakah penurunan ini hanya temporer atau tidak," ujarnya. Sedangkan titik resistance (tinggi) saham PGN bisa mencapai Rp 2.000 per saham. "Kalau level Rp 2.000 dicapai, maka saham PGN aman menuju level penguatan," kata Alfatih.*(ir/qom)*