Susah yah kalo yg seharusnya punya tanggung jawab melayani masyarakat malah
melemparkan tanggung jawab dan menklaim diri laksana bos.

On 1/12/09, ariestokra...@gmail.com <ariestokra...@gmail.com> wrote:
>
>    Setuju! Akur bgt!
>
> Sent from my BlackBerry(R)
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> ------------------------------
> *From*: "Hans"
> *Date*: Mon, 12 Jan 2009 09:57:27 +0700
> *To*: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>; <sa...@yahoogroups.com>; <
> metastock...@yahoogroups.com>; <amibroker...@yahoogroups.com>; <
> milis-a...@yahoogroups.com>
> *Subject*: [obrolan-bandar] Salah siapa???
>
>  
>
>
>
> 
> Dear all
>
> bila otoritas bursa seperti BAPEPAM dan SRO (BEI, KSEI, KPEI) hanya membela
> diri dan mencari kambing hitam maka sy kawatir masa depan pasar modal kita
> akan suram. Di pasar yang terjadi adalah para pelalku pasar yang kecil
> dan pemain baru akan modar semua.
>
> otoritas bursa harus berani berkata kita mengakui ada kesalahan, kita akan
> perbaiki dan kita harapkan kedepan ada sistem yang lebih baik sehingga tidak
> akan terulang kembali.
>
> coba kita pikir baik2...
> sebagai pelaku pasar kita tidak punya akses langsung mengecek saham kita
> di ksei. sy sudah pernah beberapa kali tanya ke ksei dan mereka bilang kita
> bisa cek lewat sekuritas dimana kita buka acc.
> selain itu kita juga tidak bisa cek barang kita via sekuritas lain.
> bayangkan kalau kita di minta mencek saham kita dari pihak sekuritas yang
> ternyata memang melakukan ke curangan atau kesalahan. tentu saja hal
> sebenarnya akan di tutup2 ini.
>
> ini kisah nyata, seorang teman pernah beli saham gorengan 3000 lot. setalah
> dia untung cukup lumayan dia siap2 menjualnya. tetapi saham itu segera di
> guyur dengan cepat, dan dia segera jual. tetapi yang terjadi hanya laku 2000
> lot, dan 1000 lotnya tidak bisa dijual karena alasana MKBD sekuritas tidak
> cukup. yang saya aneh kalau mkbd sekuritas tidak cukup harusnya dari awal
> sekuritas itu tidak bisa trading. dia telp sy dan minta tolong terkait kasus
> ini. karena saham tersebut jatuh banyak dan dia menderita kerugian besar. sy
> coba bantu dia dengan telp ksei untuk cek setatus saham dia di rekening
> terpisah. tetapi ksei tidak mau membantu dan minta kami cek via
> sekuritasnya. tentu ini jadi masalah karena kami merasa saham mungkin sekali
> telah di jual atau dipinjamkan sekuritas tersebut kepihak lain sehingga
> tidak bisa di jual. beberapa saat kemudian saham 1000 lot itu telah bisa di
> jual tetapi di harga bawah (berbeda dgn 2000 lot sebelumnya). Teman sy
> mengalami kerugian yang lumayan banyak. tetapi pointnya ketika tidak ada
> transparansi dari sekuritas dan otoritas bursa investor kecil yang di
> rugikan. selama ini kita hanya bisa cek rek kita di ksei via sekurtias.
>
> karena itu pernyataan ketua Bapepam di bawah
>
> Ini pernyataan Ketua Bapepam Fuad Rahmany yang saya kutip dari detik.com :
>
> "Tugas kita kan regulator, bukan satpam. Kita tidak bisa jagain ratusan
> ribu rekening nasabah. Jadi investor harus tahu posisi rekeningnya sendiri,
> jangan cuma percaya broker," katanya.
>
> saya rasa kurang bijak atau tepat. terus kita perlu sewa sapam dimana
> ya.... untuk awasin dana dan saham kita yang di sekuritas. apa pelaku pasar
> perlu buat bapepam baru untuk jadi sapam dan melakukan pengawasan.
>
> Investor tidak bisa dengan leluasa melakukan pengawasan. kecuali kedepan
> kita bisa akses langsung ke ksei untuk cek barang kita.
> tetapi mungkin yang perlu kita pikirkan kedepannya mungkin saja otoritas di
> ksei yang mengelapkan efek nasabah. ya tetap saja ada risiko karena itu kita
> sebagai pelaku pasar sangat berharap BAPEPAM dan SRO bersedia berdiri dan
> berkata ini kesalahan kami ini tanggung jawab kami.
>
> terkait masalah dana nasabah yang salah digunakan... sebagai pelaku pasar
> kita harus pikirkan dan minta agar semua sekuritas membuat rekening bank
> atas nama nasabah. lalu kita setor ke rekening tersebut dimana sekurtias
> bisa melakukan debet dan kredit atas rekening tersebut karena transaksi
> kita. (cek dilakukan oleh bank dimana aktifitas rekekning perlu di lampirkan
> bukti transaksi). selain itu pelaku pasar bisa mengecek langsung jumlah
> saldonya dgn print atau telp ke bank. dengan cara ini rekening dana nasabah
> akan terpisah dgn rekening sekuritas. tentu saja ini akan menimbulkan
> kerepotan bagi sekurtias, tetapi mungkin hal ini memang perlu dilakukan agar
> kepercayaan pelaku pasar kembali terjaga. dan sy berharap pelaku pasar bisa
> pro aktif mendesak sekuritas melakukan hal ini.
>
> mohon maaf bila ada kata2 yang salah atau menyinggu pihak manapun. ini
> pendapat pribadi saya, semoga bisa menjadi masukan
>
> thx
> Hans
>
>
>
>
>
>
>
> ----- Original Message -----
> *From:* yehezkiel <nubie.as...@gmail.com>
> *To:* junior_tra...@yahoogroups.com
> *Sent:* Friday, January 09, 2009 10:25 PM
> *Subject:* RE: [junior_Trader] Salah siapa???
>
>   Susah deh kalo Ketua Bapepam nya udah ngomong gitu Pak
>
> Yang saya tau, bisnis sekuritas saham tu bisnis kepercayaan
>
> Mau nggak mau, kita mesti percaya sama broker kita
>
> hampir semua ( tidak semua sih ) sekuritas mewajibkan kita deposit sejumlah
> dana tertentu, baru kita bisa melakukan transaksi
>
> kalo misalnya kita nggak mau deposit, bisa aja sih
>
> pas harinya mau beli, baru transfer
>
> setelah transfer, konfirmasi ke broker, baru masuk ke account kita
>
> eh sahamnya udah AR kanan
>
> batal beli deh
>
> tarik lagi tu duit ke rekening kita
>
> ( perasaan kok cape banget yak ? )
>
> Dimana mana
>
> Yang namanya orang kecil, udah pasti salahnya
>
> Yang berkuasa, udah pasti benernya
>
> Eh seinget saya, singkatan BAPEPAM itu kan
>
> Badan Pengawas Pasar Modal…..
>
> Kerjanya pengawas ya jadi satpam kan ?
>
> Apalagi dong… masa ikutan dagang saham ?
>
> Entar ikut ikutan nyangkut di bumi lagi….
>
> mau cut loss, apa daya lagi di freeze
>
> mau shopping, duitnya ikutan beku
>
> Mo pindah dagangan, dari dagang saham ke dagang bakso misalnya
>
> Wah terus terang saya gak bisa bikinnya
>
> Musti belajar lagi, musti bikin gerobak dulu
>
> Mesti cari cari marketnya, kira kira mo jualan dimana
>
> Waduh….
>
> Intermezzo aja ye pakde pakde semua
>
> Portofolio saya semua lagi di freezer, entah sampe kapan
>
> Regards
>
> Yezz
>
> Trader kecil kecilan
>
> Baru ngimpi jadi gede, keburu kena fraud
>
> Mulai lagi dah dari nol
>
> Nasieb nasieb
>
>  *From:* junior_tra...@yahoogroups.com [mailto:
> junior_tra...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Hendy Sutjiono
> *Sent:* Friday, January 09, 2009 3:27 PM
> *To:* junior_tra...@yahoogroups.com
> *Subject:* [junior_Trader] Salah siapa???
>
>  Ini pernyataan Ketua Bapepam Fuad Rahmany yang saya kutip dari detik.com:
>
> "Tugas kita kan regulator, bukan satpam. Kita tidak bisa jagain ratusan
> ribu rekening nasabah. Jadi investor harus tahu posisi rekeningnya sendiri,
> jangan cuma percaya broker," katanya.
>
> Sebenarnya yang dikatakannya ada benarnya juga, cuma bagaimana kita sebagai
> investor bisa tahu posisi rekening (dana/saham) kita yang sebenarnya? Selama
> ini investor kan dapat laporan secara searah dari pihak broker/sekuritas.
> Jadi kalo selama ini kita gak percaya sama broker/sekuritas kita, kita juga
> gak bisa apa-apa.
> JADI dengan kenyataan seperti ini siapa yang harus disalahkan?
> Apakah kita sebagai INVESTOR? BROKER? atau pihak REGULATOR?
>
>
> regard,
> Hendy
>
>   
>

Reply via email to