Embah, Bisa ngak karena HAMPIR SEMUA trader pakai TA dengan indikator2 yg sama maka TA mempunyai probabilitas lebih besar akan benar? Atau sebaliknya?
Apa yg terjadi kalau katakanlah extrim 100% dari semua orang yang invest dan trading di bursa benar2 mempergunakan TA dengan indikator2 yg sama secara benar2 maka TA juga akan berhasil? Atau malah jadi kacau balau? Pada suatu saat tidak ada sama sekali yg mau beli karena TA bilang overbought dan sebaliknya tidak ada sama sekali yang mau jual karena menurut TA sudah oversold? Akhirnya tidak terjadi transaksi? Menurut saya kalau dengan TA selama ini probabilitas bisa lebih berhasil karena trader/investor yang membuat keputusan berdasarkan TA murni (tanpa dipengaruhi faktor lain seperti emosi, feeling) hanya sebagian kecil dari seluruh populasi. Hampir semua teman2 yg saya kenal yg invest di saham tidak mengenal TA, tidak mau belajar TA, tidak peduli sama TA, hanya dengerin omongan broker dan gossip saja. Tapi duitnya rasanya ngak ada habis2nya. Siapa yg bilang Ho Kie Te It kayaknya benar tuh. Mohon pencerahannya Embah. Terima kasih, Ase™ --- eSMSis.com -----Original Message----- From: "jsx_consultant" <jsx-consult...@centrin.net.id> Date: Thu, 15 Jan 2009 17:18:23 To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com> Subject: Jawaban BUMI Re: [obrolan-bandar] BUMI: Technical Analysis Challenge Anda benar, TA sebagai ilmu seharusnya: - Objective tidak Subjective. - Hasilnya harus sama dijika dianalisa oleh orang yg berbeda pada tempat dan waktu berbeda. Belum lagi komplikasi yg diakibatkan oleh Harga ada variabel yg non linear sehingga model model yg ada adalah sebuah penyederhanaan. Disamping itu prediksi harga bersifat probabilistik sehingga jika besok besok ternyata si A yg menebak SUPPORT BUMI benar, maka tidak otomatis metode yg digunakan si A adalah yg benar. Kalo bingung embah kasih analogi: - Anak kecil menebak besok hujan sedangkan seorang prof meteorologi dengan alat yg canggih memprediksikan besok tidak hujan. - Jika tebakan sianak benar, ini tidak membuktikan bahwa metoda peramalana si anak itu benar, cuman kebetulan saja. - Tapi jika dalam seratus prediksi, si anak bisa memprediksi cuaca dengan 95% benar, maka secara ilmiah bisa dikatakan anak tsb mempunyai metoda peramalan cuaca SECARA ILMIAH. Apa yg dikatakan pak Tasrul bahwa sisi seni merupakah kelemahan TA adalah benar. TA yg sudah baku dan ilmiahpun bisa menjadi kehilangan keilmiahan nya karena penggunanya tidak ahli atau tidak punya sertifikasi. Susahnya TA saat ini merupakah ilmu yg dipakai banyak orang awam sehingga mutunya bisa berkurang karena penggunaan yg ASAL ASALAN. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Tasrul Tanar <tasru...@...> wrote: > > Tapi saya kurang sependapat jika TA adalah technical art Mbah, knapa ? justru itu titik lemah dari TA itu sendiri ... > > > > >________________________________ > From: jsx_consultant <jsx-consult...@...> > To: obrolan-bandar@yahoogroups.com > Sent: Thursday, January 15, 2009 11:42:56 PM > Subject: Jawaban BUMI Re: [obrolan-bandar] BUMI: Technical Analysis Challenge > > > Jawaban yg sudah masuk: > > 290 Vincent Chase > 315 ihsg88 > 410 Yudizz > 360 Marcello Djunaidy > 383 Nova Putra > 260 Jko > 350 Don Qicot > 300 Tasrul > > Angka support BUMI terendah = 260 > Angka support BUMI tertinggi = 410 > Rata rata support BUMI = 333 > Median = 335 > Jumlah data = 8 > > Menarik juga melihat VARIASI tarikan2 tarikan garis untuk > memprediksi support BUMI. > > TA memang sebuah Technical Art... >