Untuk lebih cepat menggalang kekuatan investor publik yg memiliki saham siqnifikan bisa membuat iklan di koran agar pemilik saham BUMI yg lain bisa mendaftarkan diri menjadi anggota KIPS-BUMI. Hidup pak Oetomo & pak Irwan, semoga sumbangan tenaga & pikiran anda bisa memajukan bursa efek kita. Semoga KIPS-BUMI menjadi cikal bakal unjuk kekuatan investor ritel, sehingga investor tidak menjadi sapi perah management perusahaan keluarga.
--- On Fri, 1/16/09, felixmanur...@yahoo.com <felixmanur...@yahoo.com> wrote: From: felixmanur...@yahoo.com <felixmanur...@yahoo.com> Subject: Re: [saham] Maju Terus KIPS-BUMI To: sa...@yahoogroups.com Date: Friday, January 16, 2009, 4:50 AM Seandainya di RI ada kepastian hukum, mereka sdh masuk penjara, krn melanggar UU.Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: "Irwan Ariston Napitupulu" Date: Fri, 16 Jan 2009 16:43:09 +0700 To: <sa...@yahoogroups. com> Subject: [saham] Maju Terus KIPS-BUMI Kawan-kawan yg sudah tergabung dalam KIPS BUMI, Kelompok Investor Publik Saham BUMI, maju terus dan tetap semangat dalam memperjuangkan kepentingan pemegang saham publik. Sesuatu yang besar dimulai dari hal yang kecil. Permasalahan di manajemen BUMI yang melakukan aksi2 korporasi yang sangat diluar kewajaran dimana antara lain yaitu dengan melakukan akuisisi dengan harga yang jauh di atas harga pasar, sudah menyentuh sendi-sendi dasar dari aturan pasar modal yang perlu segera dibenahi dan di atur dengan ketat agar kepentingan publik sebagai pemilik saham tersebut bisa dilindungi. Karenanya, bagi mereka pemilik saham BUMI yang masih yakin BUMI adalah perusahaan baik dan prospektif, dan ingin pihak manajemen merubah tabiatnya atau ingin agar ada wakil dari publik yang bisa duduk di jajaran direksi atau pun komisaris, bergabunglah dengan KIPS BUMI dengan mengirim email langsung kepada Pak Oetomo Rully Susanto dengan alamat email oetomo.susanto@ gmail.com. Jadi jangan kirim ke milis karena data anda terbaca luas oleh anggota milis. Dalam email tersebut, berikan data tentang jumlah saham BUMI yang dimiliki, nama lengkap dan nomor KTP. Data ini diperlukan agar data yg diterima bisa dipertanggungjawabk an kebenarannya. Pak Rully adalah pengaggas sekaligus yang memimpin gerakan KIPS-BUMI ini. Di bawah ini ada artikel dari Kontan terkait dengan KIPS-BUMI. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu ------------ --------- --------- --------- --- http://www.kontan. co.id/index. php/Investasi/ news/6839/ Dongkol__ Kelompok_ Investor_ Publik_Saham_ Bumi_pun_ Dibentuk# Jumat, 16 Januari 2009 | 08:55 Dongkol, Kelompok Investor Publik Saham Bumi pun Dibentuk JAKARTA. Aksi korporasi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhir-akhir ini membuat gerah banyak pihak. Tak hanya Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang merasa kecolongan, para pemegang saham publik BUMI pun dongkol. Mereka menilai, harga BUMI jatuh hingga Rp 425 per saham (15/1) karena aksi korporasi yang aneh-aneh dari BUMI. Akibatnya, sentimen negatif lebih bermain ketimbang hitungan nilai fundamentalnya. Mereka yang tidak puas tersebut kemudian membentuk sebuah aliansi bernama Kelompok Investor Publik Saham Bumi atau disingkat KIPS-BUMI. "Dari sini kami bermaksud untuk menempatkan perwakilan kami di manajemen," ujar Oetomo Rully Susanto, Ketua KIPS-BUMI, Kamis (15/1). Hingga kemarin, KIPS-BUMI telah mengumpulkan para pemegang saham dengan jumlah saham sebanyak 24,518 juta. Menurut Rully, dengan memiliki KPC dan Arutmin saja, harga wajar BUMI seharusnya Rp 2.500 per saham. Namun karena berbagai aksi yang nyeleneh, harga saham BUMI terus tergelincir. Salah satu investor bernama Irwan Ariston Napitulu mengatakan, seharusnya Bapepam-LK bisa bertindak tegas. "Perlindungan Bapepam sebagai otoritas sangat diperlukan di sini," ujarnya. Sebab, kalau hal ini dibiarkan, orang jadi tidak percaya dengan pasar modal Indonesia. Eddy Sugito, Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), menyatakan saat ini BEI sedang berkoordinasi dengan Bapepam-LK untuk memeriksa aksi korporasi BUMI. Eddy bilang, peran BEI hanya membantu Bapepam-LK dalam menelusuri seluk beluk transaksi akuisisi tiga perusahaan oleh BUMI yang senilai Rp 6,191 triliun itu. "Bapepam sudah memperhatikan masalah ini, jadi muara semuanya ada di sana," tutur Eddy. Ternyata penjelasan BUMI belum juga memuaskan. Menurut Eddy, ketika manajemen BUMI memutuskan untuk menyampaikan keterbukaan informasi, mereka seharusnya sudah mempersiapkan data selengkap-lengkapny a. "Kami akan terus minta penjelasan. Kalau tidak jelas juga, pastinya akan ada peringatan lebih keras kepada BUMI," tegasnya. Yuwono Triatmodjo, Faisal Rachman, Avanty Nurdiana KONTAN