Selamat malam, Pak Frento.

Tidak ada yang perlu dimaafkan, Pak... Setiap ide, masukan, dan pendapat itu, 
berharga buat saya, karena selalu ada hal yang bisa dipetik darinya. Pendapat 
Pak Frento malah membuat kami di KIPS-BUMI jadi tambah semangat. Terbukti baik 
kan, Pak?

Terima kasih atas dukungan moril dan dukungan doa dari Pak Frento. Tidak perlu 
berada di Jakarta untuk bergabung, Pak, karena saya juga tidak di Jakarta. 
Cukup kirim email ke oetomo.susa...@gmail.com jika Pak Frento memiliki saham 
BUMI dengan informasi mengenai Nama Lengkap, No KTP, Jumlah kepemilikan saham 
BUMI dan Brokernya.

Terima kasih dan salam,
Rully


  ----- Original Message ----- 
  From: frento suharto 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, January 17, 2009 12:30 AM
  Subject: Re: [obrolan-bandar] KIPS-BUMI kepada Investor BUMI


        Pak Rully,

        Saya minta maaf karena tanggapan saya yang pesimistik dengan ide bapak.
        Ternyata ide bapak serius juga. Sekalipun saya belum bisa bergabung 
karena saya tdk di jakarta, saya memberi dukungan moril dan doa sepenuhnya.

        Nuhun,

        frento

        --- On Fri, 1/16/09, Rully <rullymainsa...@gmail.com> wrote:

          From: Rully <rullymainsa...@gmail.com>
          Subject: [obrolan-bandar] KIPS-BUMI kepada Investor BUMI
          To: kips-b...@yahoogroups.com, obrolan-bandar@yahoogroups.com, 
sa...@yahoogroups.com
          Date: Friday, January 16, 2009, 10:20 AM


          Rekan-rekan Investor BUMI,

          Sesungguhnya, tidak ada niatan di hati untuk melawan siapa pun, hanya 
saja kita ingin memberikan dukungan kepada BAPEPAM, BEI dan negeri ini dalam 
mencerahkan iklim investasi di Indonesia.

          BUMI sudah menjadi saham sejuta umat, dan saya mendapati rekan-rekan 
investor yang memiliki saham BUMI dalam porsi kecil, dari mulai 2 lot sampai 
belasan, meskipun sudah ada beberapa investor dengan kepemilikan ribuan lot 
yang bergabung dengan upaya kita ini. Intinya, kejatuhan BUMI adalah kejatuhan 
publik, masyarakat luas yang menjadi korban.

          Yang kita lakukan sekarang adalah menggugah kesadaran investor bahwa 
investasi ini bicara kepemilikan, bicara tentang pengaruh kita sebagai pemilik 
modal terhadap kelangsungan perusahaan yang kita miliki. Kalau investor lemah, 
perusahaan limbung, ujung-ujungnya produktivitas perusahaan terganggu, 
efisiensi menurun, dan akan lebih mengerikan lagi kalau sampai perusahaan tidak 
lagi bisa berproduksi. 

          Berapa banyak lagi orang yang akan jadi korban kalau gara-gara 
pengelolaan perusahaan yang tidak menerapkan prinsip tata kelola yang baik, KPC 
dan Arutmin harus berhenti beroperasi karena kehabisan modal kerja? Ini adalah 
tugas dan kewajiban kita semua selaku Investor BUMI, untuk memikirkannya.

          Saya yakin, lembaga Dana Pensiun, Manajer Investasi dan Pengelola 
Reksadana, yang dananya pun berasal dari masyarakat luas, kalangan menengah 
Indonesia yang kita semua harapkan menjadi motor penggerak perekonomian bangsa, 
pasti sudah sejak dahulu memikirkan hal ini, hanya saja belum ada yang bersedia 
untuk bertindak.

          Saya bangga terhadap rekan-rekan sekalian yang memiliki kesadaran 
yang tinggi dalam berinvestasi, menyadari penuh hak dan wewenangnya sebagai 
investor, dan mengambil tindakan yang tepat! Sampai saat ini, sudah ada 173 
Investor BUMI yang bergabung kedalam KIPS-BUMI dengan kekuatan voting sebesar 
58.570 lot atau 29.285.000 juta lembar saham.

          Mohon maaf, baru kali ini saya memiliki waktu yang cukup untuk 
menuliskan email ini kepada rekan-rekan Investor BUMI. Meskipun KIPS-BUMI sudah 
terpublikasikan di media massa, jangan berhenti, sampaikan kepada rekan-rekan 
sesama Investor BUMI untuk mengirimkan komitmennya ke alamat email 
oetomo.susanto@ gmail.com dengan berisi Nama Lengkap, No KTP, jumlah 
kepemilikan saham dan Broker yang menyimpankan saham BUMI tersebut. Privacy 
Anda selaku pemegang saham BUMI saya jaga semampu saya.

          Tanggal 17 Januari 2009, pukul 09:00 WIB, kita akan kembali rapat di 
ruang #rupslb di server DALnet. Saya benar-benar mengharapkan kehadiran 
rekan-rekan sekalian dalam pertemuan tersebut. Pada pertemuan tersebut, kita 
akan membahas progress report dari langkah-langkah kerja yang telah kita bahas 
dalam rapat yang lalu serta tindak lanjut yang akan kita ambil. Sampai jumpa 
besok pagi!

          Terima kasih dan salam,
          Rully

       



   

Kirim email ke