Cerita dari milis tetangga - ada yg bisa konfirmasi?


Secara fakta nyata sangatlah kompleks untuk menjelaskan secara detail 
kenaikan drastis harga minyak dunia dan jatuh terjerembabnya harga  minyak
secara mendadak. Namun tidak bisa disangkal bahwa kejadian ini  dilatar
belakangi oleh para spekulan Timur Tengah yang tadinya berniat 
menginvestasikan dananya diberbagai perusahaan Amerika, Eropa dan negara2
lainnya.

Secara singkat bisa diungkapkan bahwa ada spekulan2 Timur Tengah kaya raya
yang punya akses ke negara2 OPEC. Mereka ini mendapatkan pesanan minyak
dari spekulan Amerika yang juga terkenal sebelumnya dalam pembelian minyak
yang  jumlah nya enggak masuk akal pedagang minyak manapun juga.

Pertama, pesanan itu dibeli dengan harga $60/barrel padahal harga  minyak
waktu itu masih $50/barrel. Kemudian pesanan itu datang lagi,  sekarang
ditawar dengan harga $75/barrel, kemudian setelah semua  pesanan dipenuhi
dan uang pesanan itu dinikmati para Spekulan Timteng ini,  datang lagi
pesanan baru tapi harganya sekarang $90/barrel. Wajar  saja siapa yang
enggak mau untung ??? Kembali ditubruk sukses,  tawarannya datang lagi
sekarang $115/barrel, kemudian pesanan baru  lagi $120/barrel, dan
terakhir pesanannya jadi $147/barrel dalam  jumlah yang betul2 mustahil,
namun karena  keserakahan, maka diboronglah semua minyak OPEC dan minyak
dari belahan bumi lain dengan harga yang juga gila2an. Setelah  Spekulan
Timur Tengah ini berhasil membelinya, mendadak si spekulan Amerika
menyatakan batal membelinya karena adanya krisis ekonomi di Amerika. Maka
Tuntaslah keuntungan spekulan Timur Tengah ini, minyak ber-tumpuk2 yang
harganya melebih semua modal yang dikeluarkannya sekarang cuma jadi minyak
yang harganya dibawah $50 perbarrel-nya kerugian gila2an betul2 membuat 
mereka mau bunuh diri.

Ternyata para spekulan minyak dari Amerika ini membeli minyak besaran  itu
untuk disupply kan ke Cina dan India, dan mereka membatalkan  pembelian
dari spekulan Timur Tengah ini karena pemerintah Amerika  mendadak membuka
keran cadangan minyaknya kepasaran bebas dengan  harga yang betul2 membuat
spekulan2 Timur Tengah ini bangkrut.

Namun apakah kejadian ini disengaja atau memang kebetulan kita tidak tahu.
Karena kalo menganalisa jumlah pengeluaran pemerintah Amerika dalam
membiayai perang Afghanistant dan Iraq, bisa diyakini kejadian ini
bukanlah kebetulan memang betul2 direncanakan dengan rapi.
Harga minyak terus naik karena spekulan Amerika berani membeli dengan 
harga yang makin tinggi. Makin tinggi harganya makin banyak  pesanannya
sehingga harganya makin naik lagi. Namun pesanan terakhir  adalah pesanan
yang paling banyak yang setelah kontraknya ditanda  tangani ternyata
dibatalkan pembeliannya, padahal si spekulan Timur Tengah ini sudah
membayar jumlah pesanannya itu kepada si produsen agar  minyaknya itu
jangan dijual keluar, jangan dijual ke Cina atau ke  India. Karena
sebenarnya yang menjualnya ke Cina dan India adalah  spekulan dari Amerika
ini.

Namun setelah harganya terlalu tinggi, akhirnya pemerintah Amerika mulai
merasakan adanya ancaman ekonomi sehingga spekulan Amerika ini dibujuk
untuk membeli minyaknya dari cadangan minyak pemerintah  Amerika dengan
syarat semua kontraknya dengan spekulan Timur Tengah ini  harus
dibatalkan. Namanya spekulan, mana mau rugi, tentu maunya  untung, diberi
umpan oleh pemerintah Amerika wajar langsung dilahap  dan spekulan Timur
Tengah ini jadi korbannya. Akibatnya meluas, minyak  melimpah ruah
dipasaran dunia harganya ditekan oleh negara terkuat  yaitu Amerika dan
para spekulan hanya mengikuti jejak mereka yang  kuat. Maka ambrollah
ekonomi negara2 timur tengah dan Indonesia terkena imbasnya.Namun
Indonesia juga tak mau berdiam diri, langsung mengeluarkan pernyataan
keluar dari negara OPEC dan tindakan Indonesia diikuti oleh negara2
lainnya dan OPEC sekarang tinggal jadi sarang burung hantu saja.




Kirim email ke