Bener Bos..... !!!! Index di BEI pun "kebohongan" saat ini sedang 
terjadi. Sell Now and Save Your Soul. 

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "yokorusi" <yokor...@...> 
wrote:
>
> http://unpublisheddream.blogspot.com/
> 
> Sebuah berita menyatakan bahwa Obama telah menandatangani paket
> stimulus sebesar USD 789.5 billion. Tidak ada reaksi pasar yang
> berlebihan terhadap moment tersebut. Semua telah difaktor dan telah
> diantisipasi oleh pasar. Apa yang tampak saat ini adalah fakta bahwa
> pasar saham di US terus mengalami penurunan. Kecemasan, kekhawatiran
> dan ketidak pedulian menjadi bagian dominan dari perayaan legalisasi
> paket stimulus tersebut. Tentu saja banyak juga pihak yang tidak
> hentinya berharap bahwa paket tersebut akan mengubah krisis ekonomi
> dan penderitaan di US menjadi pulih dan sehat kembali.
> 
> Tanpa bermaksud merendahkan kapasitas para pemikir di US yang
> legendaris, hebat dan populer - saya termasuk yang tidak percaya 
bahwa
> paket stimulus ini akan memberikan hasil terbaik bagi perekonomian 
US.
> Dalam pandangan saya, stimulus ini terlalu mahal dan berfungsi lebih
> sebagai penahan rasa sakit daripada mengobati penyakit itu sendiri.
> Bahkan mungkin lebih buruk dibanding dengan opsi tidak memberikan
> stimulus apapun.
> 
> Apa bedanya antara USD 789.5 billion yang akan dibagi dalam 10 tahun
> dengan paket Economic Stimulus 2008 senilai USD 152 billion? Secara
> teknis memang berbeda tapi esensinya sama yaitu memberikan bantuan
> "likuiditas" dengan tujuan meningkatkan kemampuan beli masyarakat.
> 
> Di 2008, terjadi penurunan harga minyak secara drastis sehingga
> sebenarnya pada saat yang sama terdapat dua paket stimulus penggerak
> daya beli secara bersamaan. Suatu anugerah yang luar biasa. Namun 
apa
> hasilnya? Ekonomi US justru terus menukik bahkan menuju titik 
terendah
> di Q408. Mengapa hasilnya justru berlawanan arah? Bukankah ini dapat
> diartikan sia sia, tidak membawa manfaat apapun.
> 
> Lalu dengan fakta tersebut, apakah kita layak untuk secara rasional
> mengatakan paket USD 789.5 billion (yang akan dibagi sampai dengan
> 2019) adalah lain? Dasarnya apa? Apa karena dulu presidennya Bush 
yang
> dihujat sedunia dan saat ini adalah Obama yang dipuja sedunia? 
Sekali
> lagi, seperti pernah saya katakan dalam postingan terdahulu, saya
> mengagumi kepiawaian Obama dalam berpolitik dan kemampuannya sebagai
> pemimpin. Tapi, saya ragu akan kemampuan dia untuk mengobati masalah
> tanpa berpijak pada esensi krisis yang ada.
> 
> Esensi krisis kali ini adalah keserakahan, kebejatan moral dan
> kebohongan terstruktur. Sistem yang luar biasa indah dan mengagumkan
> telah dirusak dan dihancurkan oleh sekelompok manusia pintar yang
> mengalami kerusakan moral. Seperti perkataan John Perkins "When men
> and women are rewarded for greed, greed becomes a corrupting
> motivator" Inilah yang menjadi segala sumber dari krisis kali ini.
> 
> Lahirnya Sarbanes Oxley 2002 (seperti pernah saya singgung dalam
> tulisan terdahulu) yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi
> laporan keuangan. Tujuh tahun berlalu dan yang kita dapat adalah
> berbagai laporan keuangan perusahaan berskala global dengan hiasan
> kerugian yang sangat signifikan. Enron Scandal dulu begitu heboh.
> Namun sekarang banyak yang lebih parah dan tidak lagi menghebohkan
> karena sudah menjadi suatu yang wajar. Coba kita teliti lagi mana 
yang
> tidak berfungsi dengan benar, Sarbanes Oxley atau manusia penghasil
> laporan keuangan tersebut?
> 
> Ada lagi "structured products" yang lahir dari kepiawaian membungkus
> dan menggulung surat hutang dengan surat hutang dengan surat hutang
> komplit dengan rating kelas atas dari rating agency kelas dunia. 
Saat
> ini sebagian besar surat hutang tersebut telah menjelma menjadi 
kertas
> seharga nol plus nol. Hebatnya kertas tersebut dapat digadaikan 
kepada
> otoritas keuangan tertinggi di US. Bagaimana mungkin sebuah otoritas
> keuangan menerima kertas seharga nol plus nol sebagai jaminan?
> Membayangkan proses berbagai meeting untuk mengambil keputusan
> tersebut saja rasanya bikin perut mual.
> 
> Kemudian berbagai korporasi dan institusi keuangan skala global yang
> siap untuk bangkrut malahan ditolong dengan berbagai cara untuk 
tetap
> hidup. Siapakah yang paling menikmati pertolongan tersebut apakah
> rakyat atau segelintir pemegang saham, kreditur dan executives dari
> perusahaan tersebut? Sekarang, yang menjadi bahan cerita paling
> menggelikan adalah wacana nasionalisasi bank. Apa? Nasionalisasi 
bank?
> Bukankah leluhur filosofi free market berasal dari "Tanah Impian"?
> Bagaimana mungkin nasionalisasi bank dapat terjadi? Mungkin bila
> penyebab adalah natural disaster, dapat diterima dengan lapang dada
> tapi ini adalah karena bank tersebut insolvent akibat ulah mereka
> sendiri. Free Market? Free but not that free? Free with some
> limitations? Free with exception?
> 
> Kembali ke paket stimulus terbaru, apa yang harus dilakukan supaya
> berhasil? Atau pertanyaan diganti menjadi, siapa yang mampu melawan
> sistem supaya berhasil? Atau pertanyaan diganti menjadi, berapa USD
> trillion dibutuhkan supaya berhasil?
> 
> Tidak ada seorangpun yang mampu menjawab dan menjamin keberhasilan
> paket stimulus tersebut. Selama keserakahan, kebejatan moral dan
> kebohongan terstruktur melekat erat dalam satu sistem maka selama 
itu
> pula kesia siaan akan terjadi. 
> 
> http://unpublisheddream.blogspot.com/
>



Kirim email ke