WARNING: Kebanyakan cumi berpengaruh buruk bagi kolesterol anda!
Danareksa: Indonesia Sudah Resesi<http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/03/03/277/197885/danareksa-indonesia-sudah-resesi> Selasa, 3 Maret 2009 - 11:54 wib Nurfajri Budi Nugroho - Okezone JAKARTA - Krisis ekonomi global melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Malahan, Indikator Ekonomi Dini yang dikembangkan Danareksa Research Institute (dRi) menunjukkan Indonesia sudah memasuki fase resesi. "Saat ini ekonomi Indonesia sudah mengalami perlambatan yang signifikan," kata Purbaya Y Sadewa, Chief Economist Danareksa Research Institute, seperti dikutip okezone dari situs Danareksa Research, Selasa (3/3/2009). Dijelaskan dia, Indikator Ekonomi Dini dRi terdiri dari dua komponen, yaitu Coincident Economic Index (CEI) dan Leading Economic Index (LEI). CEI adalah indeks yang menggambarkan keadaan ekonomi pada suatu saat. "CEI disusun menggunakan data penjualan mobil, konsumsi semen, impor, suplai uang, dan indeks penjualan retail," jelasnya. Sedangkan LEI adalah indeks yang menggambarkan prospek ekonomi 6-12 bulan ke depan. LEI disusun dengan menggunakan data izin mendirikan bangunan, kedatangan turis asing, persetujuan investasi asing, nilai tukar rupiah efektif, indeks harga saham gabungan Bursa Indonesia, ekspor, dan inflasi sektor jasa. Dipaparkannya, Coincident Economic Index sudah menunjukkan tren yang menurun sejak Juli 2008. Artinya, ekonomi sudah melambat. Prospek ke depan pun tidak terlalu cerah, karena Leading Economic Index sudah memasuki tren penurunan sejak Januari 2008. "Artinya, perlambatan yang terjadi masih akan terus berlangsung." Secara teoritis, dijelaskan dia, berdasarkan metode Sequential Signaling yang memanfaatkan data CEI dan LEI, terindikasi perekonomian Indonesia sudah mengalami resesi. Mengenai masih tingginya angka pertumbuhan ekonomi tahun lalu, dijelaskan dia, disebabkan eksposur Indonesia terhadap perekonomian global lebih kecil dibandingkan dengan negara tetangga. "Rasio ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) untuk Indonesia hanya 29 persen (2007). Sedangkan Singapura mencapai 230 persen, Malaysia 110 persen, dan Thailand sekitar 73 persen," jelasnya. Karena itulah, walaupun perekonomian global terpuruk, masih ada harapan perekonomian Tanah Air untuk tumbuh, bila pemerintah dapat memelihara permintaan dalam negeri dengan baik. (jri)